05. TIDAK ADA YANG BAIK-BAIK SAJA.

362 51 33
                                    

HALLO HALLO HALLO.....

UPDATE LAGI DONG HIHI

APA KABAR SEMUANYA? SEMOGA KABAR BAIK SEMUA YAA, AAMIIN!

BISMILLAH, SEDANG DI USAHAKA UPDATE SECEPAT MUNGKIN HEHE.

JANGAN BOSEN-BOSEN YA BACA CERITA INI🧡

SALAM HANGAT UNTUK KALIAN🧡

SELAMAT MEMBACA!

"Sakit di balas dengan sakit! Sakit di balas dengan maaf itu gak adil!"

_________________________

"Iya Mami iya, aku bukan anak kecil lagi yang makan harus di ingetin dulu," dumel Aurora dengan ponsel yang ia tempelkan di telinganya.

"Jangan nyusahin Rora disana, ingat."

"Astagfirullah Mami, Rora gak bakal nyusahin orang disini, janji."

"Yasudah kalau begitu Mami tutup telponnya, Assalamualaikum."

"Waallaikumsalam warahmatullahi wabarakatu." Aurora menatap ponselnya dengan jengah, Mami nya terlalu posesif. Oh ayolah, Aurora bukan gadis lemah disini.

Aurora kembali kumpul bersama teman-temannya di sofa yang tersedia di distro milik Nathan dkk ini.

Fahri asik memakan gorengan yang entah sudah habis berapa, sedangkan Abian asik bermain ponsel nya.

Brakk.

Pintu distro terbuka dengan cukup keras membuat semua orang terlonjak kaget dan langsung melihat siapa pelakunya.

"Gue harus pulang."

"Hah? Pulang? Kita masih dua hari disini."

"Disa masuk rumah sakit keserempet mobil dan gue harus pulang."

Semua terlonjak kaget dengan penuturan Nathan barusan.

"Ayo kita pulang sekarang," ajak Abian.

"Lo pada disini dulu gak papa, masih ada waktu tiga hari buat liburan disini," ujar Nathan sembari membereskan barang-barangnya.

Fahri menggeleng "Gak, lo pulang kita pulang. Disa lagi sakit man, dia udah jadi adik gue dan Fahri jadi kita gak bisa diam disini."

"Lo udah pesan tiket pesawat? Kalau belum gue pesanin," tanya Baro yang juga ikut bangkit dari duduknya.

"Udah, ini gue mau langsung ke bandara." Nathan memakai tas ranselnya di pundak sebelah kirinya.

"Yaudah lo pulang duluan nanti sore kita nyusul, oke."

"Nath, serius lo pulang sendiri?" tanya Aurora "Gimana bisa Disa keserempet mobil, dia kurang hat-"

"Gue gak tau," potong Nathan kesal "Kalau dia tau akan kena musibah pasti udah dia hindarin."

Fahri menatap Aurora dengan tatapan tajam.

"Lo hati-hati, titip salam buat bunda sama Disa. Nanti setelah di Jakarta kita langsung kerumah sakit."

"Kalau gitu gue pergi dulu, thank Baro, Calvin untuk waktunya selama di jogja." Nathan bertos ria ala lelaki.

"Sama-sama bro," jawab Calvin.

"Hati-hati di jalan."

Nathan langsung keluar mencari taksi untuk mengantakannya ke bandara. Jantungnya bergemuruh, keringat dingin membasahi tubuhnya. Mendengar kabar adiknya kecelakaan membuat trauma Nathan kembali lagi, dia seperti orang yang kebingungan, rasa takut kembali menguasai dirinya.

MENEPI UNTUK PERGI 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang