Slut 21+ ● 4 ●

9.9K 284 7
                                    

Irene terbangun dari tidurnya.

Irene mengeliat pelan. Tidur nya benar-benar nyaman, mengingat jika ranjang yang di tiduri nya pasti berharga puluhan juta.

Jika dibandingkan dengan ranjang di rumah Irene yang sudah keras, bagaikan lagit dan bumi.

Saat membuka matanya, Irene tidak menemukan siapapun di kamar yang tengah di tempatinya.

Irene bangkit dari posisinya dan melihat ke meja yang berada di samping ranjang dimana ada sebuah nampan yang di atasnya terdapat oat meal dan susu putih, di samping nya juga terdapat kertas.

Irene membawa kertas itu dan membacanya.

Aku akan pergi ke kantor dan pulang pukul dua belas siang. wait and be a good woman.

Irene meletakan kembali kertas itu dan memakan sarapannya.

Setelah menghabiskan sarapannya, Irene memutuskan untuk keluar kamar.

"Astaga!"

Irene memegang jantung nya yang berdetak kencang akibat kaget melihat Xevel yang berdiri tepat di depan pintu kamar.

Xevel membungkuk kan tubuhnya, "ada yang bisa saya lakukan, Nona?" tanya Xevel dengan wajah tanpa ekspresi nya.

"aku ingin pergi ke rumah sakit, sejak kemarin aku tidak mendatangi ibu ku," jawab Irene.

Xevel melihat arloji yang terpasang di lengan nya, lantas kembali berbicara, "Tuan Sorvione akan kembali dalam waktu dua jam. Tuan Sorvione memerintahkan kepada saya agar Nona tidak keluar dari kamar sebelum beliau datang." jelas Xevel panjang lebar.

"tapi ak--"

"Mohon kerja sama nya, Nona," potong Xevel.

Irene mengembuskan nafasnya dan kembali kedalam kamar.

●●●

Pintu rumah itu dibuka lebar oleh pelayan saat Gerald masuk.

Gerald berjalan seraya melonggarkan dasi nya yang terasa mencekik nya hampir lima jam.

"dimana Irene?" tanya Gerald saat Xevel mengikutinya dari belakang.

"sejak tadi Nona di dalam kamar." jawab Xevel.

Gerald membuka pintu kamar dan melihat Irene yang tidur di sofa.

Gerald tersenyum melihat Irene yang tertidur dengan pulas.

Gerald memasuki kamar, tak lupa untuk menutup pintu nya.

Gerald menundukan tubuhnya untuk melihat wajah Irene lebih dekat.

Cantik.

Hanya kata itu yang terlintas di fikiran Gerald saat ini.

Gerald mengangkat tubuh Irene, berniat memindahkannya ke ranjang karena Gerald akan pastikan jika bangun tidur nanti, Irene akan merasakan sakit di beberapa titik tubuh nya.

Gerald menutup tubuh Irene dengan selimbut secara perlahan.

Gerald memutuskan untuk membersihkan dirinya sambil menunggu Irene terbangun.

●●●

Irene terbangun dari tidurnya dan cepat-cepat melihat jam yang tertempel di dinding.

Pukul satu, berarti Gerald sudah pulang.

Clkk..

Pintu walk in closet terbuka menampak kan Gerald yang sudah menggunakan pakaian santainya.

"sudah bangun? basuh wajah mu dan kita makan siang," titah Gerald.

Gerald hendak membuka pintu kamar nya, namun suara Irene terdengar memanggil nya.

Slut 21+Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang