"Jangan sia-siakan hidupmu tanpa tau, apa tujuanmu dan apa hasil yang kamu dapatkan,"
💅💅💅
Seorang anak laki-laki berlari di antara rerumputan panjang yang tumbuh di sekitar taman. Mengejar kupu-kupu yang menghinggapi hidungnya dan membuatnya tertarik.
Terus berlari, hingga tanpa sadar anak tersebut keluar dari area taman dan berada di pintu belakang rumahnya. Pintu tersebut berhadapan langsung dengan jalanan besar yang ada di belakang rumahnya.
"Tupu-tupunya pelgi," ujar anak itu dengan nada cadelnya. Bibir nya melengkung kebawah, siap untuk menangis. Tetapi, entah siapa yang membukanya, pintu belakang rumah tersebut tak terkunci dan tak sengaja sedikit terbuka akibat hembusan angin.
Melihat ada kesempatan, anak itu tak jadi menangis dan memilih keluar dari rumah dan melanjutkan mencari kupu-kupu tersebut. Berjalan tanpa arah, anak itu kebingungan kemana dia akan pergi.
Anak laki-laki itu turun ke jalan raya, tanpa tau, sebuah mobil truk melaju kencang kearahnya untuk menabrak anak kecil itu.
"Adek awas!?" seru seorang wanita paruh baya dari arah trotoar, anak laki-laki tersebut menoleh polos.
Brak!
Seorang perempuan baruh baya mendorong anak laki-laki itu ke tepi untuk menghindari tabrakan yang terjadi. Tapi, sayangnya mata anak itu terbentur batu dan terjadi pendarahan hebat di matanya.
Perempuan tadi yang menyelamatkan nya, hanya meringis pelan melihat seluruh tubuhnya terdapat luka baret akibat goresan aspal.
Perempuan tersebut menghampiri anak laki-laki tadi,"Sshh ... Adek, kamu ga papa? Adek." membalikkan tubuh anak tersebut, perempuan itu terkejut ketika melihat mata anak tersebut mengeluarkan banyak darah.
"Astaga! Mata kamu berdarah!! Tolong ... Tolong!!" perempuan itu berteriak meminta pertolongan warga sekitar.
Warga sekitar yang mendengarnya, segera menghampiri perempuan paruh baya tersebut. "Kenapa mbak?" tanya salah seorang laki-laki paruh baya yang menghampiri dirinya
"Tolong segera panggil ambulance!! Anak ini perlu pertolongan, dia hampir tertabrak dan di matanya terjadi pendarahan!" jawab perempuan tersebut. Laki-laki itu, segera mengambil ponselnya dan menelfon ambulance.
***
Sebelum itu, kita kenalan dulu dengan para tokoh utamanya yuk?
1. Raja Brawijaya
•Seorang laki-laki yang memiliki iris mata berwarna abu-abu, tinggi 172 cm, warna rambut hitam legam dengan panjang seleher, hidung mancung, lahir pada Jakarta, 16 Oktober 2002, memiliki kulit putih, benci memiliki mata buta yang ia miliki, pemarah, sulit mengontrol emosi, pintar berkelahi, bisa mendeteksi lawan atau apapun melalui pendengaran, tampan dan memiliki suara yang indah dan itu tak diketahui oleh siapapun selama ini.
2. Altezza Abercio Bimantara
•Seorang laki-laki yang memiliki iris mata berwarna coklat tua, tinggi 171 cm, warna rambut hitam legam dengan cukuran rapi, hidung mancung, lahir di Bandung, 12 Januari 2002, teman Raja, yang selalu menuntun Raja, tampan, selalu membela Raja, tinggal satu kompleks dengan Raja, kulit kuning langsat. Seorang videografer dan fotografer yang masih dalam tahap belajar.
3. Zalfa Kinara Allarik
•Seorang perempuan memiliki iris mata coklat muda, memiliki tinggi 160 cm, warna rambut agak coklat, rambut panjang sampai punggung, suka peperoni, jarang suka jika rambutnya di gerai, suka di kepang, lahir di Bali, 07 September 2002, most wanted sekolah, suka membaca novel terutama genre horor romance, hidung yang tidak terlalu mancung, cantik, kulit putih bersih, hobby dance terutama dance cover, selain itu, Zalfa juga pintar memainkan berbagai alat music modern dan juga bernyanyi.
***
Inilah awal kisah seorang Raja Brawijaya. Laki-laki yang menjalani hidup dengan penuh amarah dan ambisi, benci dengan mata yang tak bisa melihat kehidupan luar. Hanya bisa mendengar ejekan yang terlontar untuknya, bagaimana ia akan menjalani hidupnya? Akankah ia akan mendapatkan perempuan yang mau menerimanya?
KAMU SEDANG MEMBACA
Raja Brawijaya | TERBIT
Teen FictionIni bukan takdir yang dia inginkan, ini bukan hal yang menyenangkan. Selalu mendapatkan pembullyan setiap saat hanya karena sebuah kekurangan yang dirinya miliki. Kegelapan selalu menyertai bak sebuah bayangan. Suara gunjingan selalu terdengar ditel...