"Gelang itu mengingatkanku akan segala hal yang terjadi."
-Zalfa Kinara Allarik
💅💅💅
Raja, laki-laki itu masih dengan posisinya yang tadi, hingga Altezza datang dan membelikannya makanan.
"Nih, gue beliin makanan sama minuman." Altezza meletakkan makanan dan minuman milik Raja diatas mejanya.
Raja laki-laki itu mendongakkan kepalanya saat mendengar suara Altezza di dekatnya. "Lo beliin gue apa?" tanya Raja.
"Bakso rujakan sama es teh. Kenapa? Eee ... Lo gak suka? Mau gue beliin yang lain?" Raja menggelengkan kepalanya.
"Semuanya berapa?"
"Sepuluh ribu." Raja menyodorkan uang warna hijau ke hadapan Altezza.
"Maaf, bisa bantu gue? Ini uang berapa?" tanya Raja.
"Ini yang dua puluh ribuan," jawab Altezza.
"Oke, nih, lo ambil aja. Makasi udah beliin gue makanan." Raja memberikan uang tersebut kepada Altezza. Tetapi, laki-laki menolak dengan halus.
"Ga usah Ja, ga papa. Hitung-hitung nraktir lo," ujar Altezza.
"Lo ... Nolak uang yang gue kasi?" Altezza seketika tak enak hati. Melihat ekspresi wajah Raja yang begitu datar saat mengatakan hal tersebut.
"Bukan gitu, cuma ...." Raja segera meletakkan uang tersebut di tangan Altezza.
"Jangan pernah nolak apapun yang gue kasi!" tegas Raja kehadapan Altezza. Nadanya terdengar dingin di telinga Altezza, laki-laki itu hanya diam mendengar ucapan Raja.
"Em, o-oke." Raja memakan makanan yang di belikan oleh Altezza hingga tandas tak tersisa.
Bel pelajaran kedua berbunyi, para siswa dan siswi berhamburan memasuki kelas. Guru yang mengajar hari ini adalah Pak Galih, wali kelas mereka sekaligus guru IPA.
"Selamat pagi, anak-anak!" sapa Pak Galih, mulai memasuki kelas.
"Pagi, Pak!" sahut mereka.
"Baiklah, pembelajaran kita hari ini mengenai Rantai Makanan. Silahkan buka buku halaman 12, lalu baca, akan bapak jelaskan setelah kalian membacanya. Untuk Raja, kamu bisa mengerti 'kan materi yang akan bapak bawakan nanti?" tanya Pak Galih ke arah Raja.
"Bisa," jawab Raja.
"Bagus! Kalau ada yang mau di tanyakan bisa panggil bapak. Baiklah, anak-anak! Silahkan baca materinya 15 menit," seru Pak Galih.
Semua siswa kelas XI MIPA 3 mulai membaca materi dengan serius tanpa ada suara dan gerakan sedikit pun.
Pembelajaran berjalan seperti biasa, mereka semua memperhatikan penjelasan yang di berikan oleh Pak Galih. Begitu pun Raja, laki-laki itu selalu memasang telingan untuk memahami semua materi yang di sampaikan.
Kring ...
Bel istirahat kedua berbunyi, semua mulai memasukkan buku ke dalam tas dan mengakhiri pembelajaran.
"Karena sudah bel, pembelajaran kita hentikan sampai disini. Bapak akan memberikan kalian tugas, yaitu tulis kembali point penting dari apa yang bapak jelaskan tadi lalu presentasikan ke depan. Raja ...." panggil Pak Galih.
KAMU SEDANG MEMBACA
Raja Brawijaya | TERBIT
Teen FictionIni bukan takdir yang dia inginkan, ini bukan hal yang menyenangkan. Selalu mendapatkan pembullyan setiap saat hanya karena sebuah kekurangan yang dirinya miliki. Kegelapan selalu menyertai bak sebuah bayangan. Suara gunjingan selalu terdengar ditel...