Chapter 0.7 |Mendekatnya Zalfa

190 16 0
                                    

"Jika hanya mengukir luka, jangan pernah datang apalagi singgah. Hati bukan sebuah permainan yang bisa kamu mainkan kapan saja."

💅💅💅

Yah ... Tiba sudah di hari senin. Kembali ke aktifitas biasanya, datang ke sekolah, belajar, pulang, bermain, tidur dan ke aktifitas awal lagi.

Hari ini Raja akan di jemput Altezza. Laki-laki itu tiba-tiba saja mengabari jika dia akan menjemput Raja untuk berangkat bersama.

"Raja! Altezza udah sampek nih," ujar Casia dari luar kamar Raja.

"Iya Ma!" Raja segera keluar dari kamar dengan seragam lengkap. Altezza seketika berdiri saat melihat Raja yang sudah ada di ambang pintu.

"Kalian gak mau sarapan dulu? Mama udah buatin nasi goreng kesukaan kamu," ujar Casia.

"Aku langsung berangkat! Ayo, Altezza." remaja itu segera keluar rumah mengikuti Raja. Sebelum itu dia berpamitan dengan Casia terlebih dahulu.

"T-tante, aku pergi dulu. Permisi, makasi tawarannya Tante." Altezza mengejar kepergian Raja.

Casia hanya diam melihat kepergian Raja, anaknya. "Anak itu ...." gumam Casia.

Di perjalanan, Altezza hanya memperhatikan Raja yang terdiam sedari tadi. "Ja, lo gak papa?" tanya Altezza.

"Gak papa," jawab Raja singkat.

"Kenapa lo gak sarapan tadi? Lo udah dibuatin makanan kesukaan lo."

"Ck, gue gak mood makan. Udah, gak usah banyak tanya! Fokus aja nyetir," ketus Raja.

Altezza seketika terdiam. "O-oke." jadi, sepanjang perjalanan hanya ada kesunyian di dalam mobil mewah tersebut.

Sampai di sekolah, Altezza segera memarkirkan mobilnya. "Oke, sudah sampai! Yuk," mereka berdua keluar dari mobil.

Bisik-bisik terdengar, semua memperhatikan Altezza dan Raja yang berjalan bersama-sama.

'Eh, eh, si buta tuh."

'Ih, ih, kok Teza mau temenan sama si buta.'

'Padahal kalo si Teza nyari temen lain juga dapet. Palingan jadi beban si Teza aja tuh si buta.'

'Apa jangan-jangan si buta manfaatin si Teza?'

'Sstt! Jangan nuduh sembarangan. Gak baik tau.'

'Sok tau lo!'

"Jangan dengerin mereka ya, Ja," ujar Altezza memperingati Raja agar tak terpengaruh dengan bisikan para siswa.

"Ya!"

Belum sampai di kelas, Raja tiba-tiba dicegat tengah lapangan oleh Zalfa sambil merentangkan tangannya.

"Tunggu!" Raja yang tiba-tiba dicegat, terkejut dan hampir menambrak Zalfa.

"S-sorry," gumam Raja. Zalfa tersenyum ke arah Raja, membuat semua siswa yang ada di sekolah terkejut bukan main.

Raja Brawijaya | TERBITTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang