17.

550 51 15
                                    

Hay hayyy sayang sayangnya aku..
Yuk kita lanjutkan lagi...

Jangan lupa tekan Vote nya sebagai uang Parkir wkwkww...

Eitshh

Sebelum kita lanjut ke ceritanya,aku mau
Ngejelasin,mungkin memang beberapa orang benar ,alurnya terlalu lambat, But..
Dalam tiap part aku sudah susun dari awal pas aku memutuskan membuat wp ini,
Jadi part ini sudah di pikirkan sebelumnya..

So saran dan kritik kalian aku terimaaa makasih banget,aku seneng Bacanya,karena ilmu itu datang dari mana saja jika kamu ingin menerimanya.
Jadiiii alur kali ini murni alur yang sudah aku susun jadi cerita bukan dasar paksaan atau tekanan..

Happy reading

****

Di tengah guyuran hujan,seorang perempuan berdiri tanpa ekspresi di depan Nisan yang Masih baru...

Dia menatap malas ke arah nisan itu,
Matanya merah menyala,tangan yang Mengepal menahan amarah yang Memuncak.

"Aku datang lagi.
Membawa sebuket bunga.."

Gadis itu,menjatuhkan Bunga tersebut, Tepat pada nisan di sebelahnya.

"Aku sudah lama menantikan hari ini.
Akhirnya aku bisa membalaskan, Dendam Ibuku.
Aku senang,karena aku tidak perlu Membuang tenaga untuk melenyapkan mu.
Sudah sepantasnya kau mati!"

Gadis itu lalu berjongkok,mengepal erat Tanah merah itu, dengan Seringai licik di Wajahnya.

"Sedari awal aku hanya ingin membalas Dendam,tapi ternyata kau malah Memberiku keturunan.
Ck,Anak itu maniss sekali,bahkan Saking Manisnya,aku jadi tidak ingin melenyapkan Nya, Owh bagaimana perasaan istrimu? jika Mengetahui anak yang ia asuh hari ini. Adalah hasil hubungan gelap antara suami, dan selingkuhan nya?
Tapi aku lebih menyayangkan,karena Anakmu jadi harus menanggung beban mu.
Haishh.. Putramu menyukai kekasihku.

Setelah meluapkan amarahnya, gadis itu Pergi,dengan rasa puas yang ia rasakan.

"Phi lebih baik menginap saja, hari sudah Mulai gelap.
Dan hujan juga tak kunjung reda"

Saint tak menjawab,ia hanya mengangguk.
Ini pertama kalinya Perth merasa bersalah..

_
_
_
_

Perth langsung Menyiapkan,air hangat dan handuk untuk Saint mandi.

"Perth kau juga.
Nanti kau demam"

"Tidak apa-apa phi"

Saint masuk ke kamar mandi,dan Membersihkan tubuhnya.

Perkataan Perth, jelas masih terngiang.
Saint merendam tubuhnya di bathub. membiarkan dirinya, tenggelam di dalam air Itu.

"Paman peth? Paa sudah puylang?"

"Iyaa paa sudah pulang sayang"

"Paa dimana?"

"Sedang mandi di kamar paman Peth"

"Yeayy paaa "

menanyakan keberadaan Saint.

Setelah Aran menyusul paa nya

Perth terdiam menatap langit-langit rumahnya.

Perth memijat pelipis hidungnya.

Young MomTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang