nine

28 10 0
                                    



Happy reading

"Sini lo" ucap perempuan yang yorin tidak kenal sama sekali.

Yorin bingung bukan main. Jelas bingung karena dia belum pernah melihat 3 perempuan ini seumur hidupnya.

"Siapa ya?" tanya yorin bingung.

Salah satu perempuan itu mendorong bahu yorin, "Gausah banyak tanya lo!".

"Kalo ga boleh nanya, terus gua harus apa? salto?" batinnya.

"Gua mau lo jauhin hyunjin" perintahnya lebih tepatnya memaksa.

Yorin semakin bingung, karena jelas hubungan dia dan hyunjin tidak lebih dari kakak kelas dan adik kelas.

"Hyunjin? Kak hyunjin?" tanya yorin sekali lagi.

Perempuan itu mendorong kepala yorin, "Gausah pura-pura bego, gua tau lo sengaja kan deketin dia? mau pansos lo? atau mau morotin dia?".

"Gua peringatin ya sekali lagi, lo tuh beda level sama dia" sambungnya.

Yorin bingung harus apa, apa ia harus mematahkan tangan perempuan ini? tapi bagaimana caranya?

"Siapa yang beda level sama yorin?" suara laki-laki yang familiar dikuping yorin.

Sontak mereka ber empat melihat kebelakang yorin.

Jeno berjalan mendekati yorin.

"Siapa yang lo bilang beda level? jawab!" tanya jeno.

Jeno melihat pakaian perempuan yang menoyor kepala yorin.

"Vina" ucapnya sambil membaca name tag perempuan itu, "Gua tau lo satu sekolah sama Zheva dan gua juga tau kalo lo suruhannya zheva" sambungnya.

Jeno membuang muka sambil membuang amarahnya.

Karena tidak mungkin jeno meluapkan amarahnya kepada perempuan bernama vina ini.

"Sebelum lo memperingatin yorin buat ngejauh dari hyunjin, gua yang bakal memperingatin lo duluan dan bakal buat lo nyesal dilahirin ke dunia ini, paham?" ancam jeno kepada vina.

Yorin bergidik ngeri. Ancaman jeno terlalu jauh menurutnya.

Vina memasang muka tak terima, "Cih" ucapnya berdecih dan melenggang pergi bersama 2 temannya.

Jeno melirik yorin, "Lo ga papa?" tanyanya.

"Iya gua gapapa kok, makasi ya kak jeno" balas yorin canggung.

"Lo kok random banget, kadang kak kadang manggil nama, lucu" ucap jeno sambil tersenyum (.◜◡◝)

Yorin menggaruk tengkuknya yang tak gatal, "Hehe, maaf ya kak belom terbiasa soalnya"

"Panggil gua kak juga ga papa kok, kayanya gua bakal suka dipanggil kak deh"

"Haha, iya kak jeno" ucap yorin sangat amat canggung.

Jeno yang merasakan kecanggungan itu berusaha mencairkannya, "Eh gua pulang bareng lo boleh ga?"

Yorin menaikkan alisnya, "Lah emang rumah kakak dimana?".

Royal SchoolTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang