five

23 8 0
                                    



Happy reading

Pagi ini yorin berangkat lebih telat dari biasanya, sehingga dia melewatkan bus yang menuju sekolahnya.

Sebenarnya sekolahnya tidak lumayan jauh, namun cukup membuat yorin berolahraga pagi.

Mau tak mau, yorin harus mengorbankan baju seragamnya yang sudah ia gosok rapih.

Ditengah perjalanan, yorin menghentikan langkahnya karena dibuat bingung dengan jalanan.

Yorin menetralkan nafasnya "Huft, capek. gua harus lewat jalan biasa atau jalan tikus aja ya?" tanyanya monolog.

Sedikit berfikir "Kalo gua lewat jalan biasa bisa-bisa telat gua, tapi kalo gua lewat jalan pintas, jalanannya sepi, serem"

Yorin menggelengkan kepalanya "Ah gamungkin serem, masih jam 7 gini, ga bakal ada setan yang keluar pagi-pagi"

Lalu ia sedikit berlari ke jalan pintas yang menuju ke sekolahnya itu. setidaknya ia bisa hemat tenaga dan waktunya.

Sedikit demi sedikit yorin sudah hampir sampai disekolahnya, namun ia lupa kalau jalan pintas ini harus melewati tangga yang cukup tinggi.

"Huh, gua lupa kalo jalan ini ada tangganya"

Dilihatnya jam masih menunjukan jam 07.13, masih ada sekitar 17 menit lagi.

"Gila pegel banget kaki gua, istirahat dulu rin. sampe sekolah kaki lu patah satu kan ga lucu" ucapnya sambil mendudukkan diri ditangga paling bawah.

"Wah dateng juga akhirnya"

Yorin yakin, indera pendengarannya kali ini tidak bermasalah. dia mendengar suara seseorang, namun tak menemukan wujudnya.

"Suara siapa anjir? ah elah gua lagi pegel, masa iya gua harus lari keatas" ucapnya berbisik.

"Pagi-pagi gini enaknya ngapain ya?"

Sekali lagi yorin yakin, disini ada orang lain selain dirinya. tapi kenapa gada wujudnya?

"Apa mau lo?"

Kali ini yorin sedikit kenal dengan suara itu.

Karena diselimuti rasa penasaran akhirnya ia beranjak untuk melihat sebentar sumber suara tersebut.

"Kaya kenal, tapi suara siapa?" tanya yorin pelan.

"Gua mau lo jauhin zheva"

Yorin bingung dengan keberadaan orang-orang ini.

"Mana si anjir? kok gada orang disini?" tanyanya sekali lagi sambil berjalan pelan menusuri jalanan sempit dan sepi ini.

"Lo bilang apa? zheva?–" Lalu dilanjut tawa hambar.

"–Semua orang juga tau kali kalo zheva lebih milih gua ketimbang lo" lanjutnya.

Yorin baru sadar kalau ada sedikit celah didepannya. sedikit mengintip kesana, dan benar saja ada segerombol orang berseragam beda dengan dirinya. namun ada beberapa orang yang berseragam sama dengan dirinya.

"Lah?" yorin kaget bukan main, lantaran jumlah orang asing yang beda seragam tersebut lebih banyak ketimbang orang yang sama seragamnya dengan dirinya.

"Hahaha, lucu banget lawakan lo, sampe gua ga bisa ketawa jadinya" ucap orang asing tersebut sambil memalingkan wajahnya.

Namun disaat itu juga, ia tidak sengaja bertemu pandang dengan yorin.

Royal SchoolTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang