four

29 12 0
                                    



Happy reading

Kriiinnggg . .

Yorin mematikan alarm diatas mejanya dan bangun dengan sebelah mata yang masih tertutup rapat.

Dilihat jamnya baru jam '06 : 30' dan hari ini adalah hari sabtu. tidak ada sekolah hari ini, karena memang Bina Bangsa menerapkan fullday school, sehingga sabtu dan minggu adalah waktu untuk beristirahat.

Tapi kata 'istirahat' itu tidak berlaku bagi yorin. tidak ada waktu untuk beristirahat untuk yorin.

Yorin masih diatas kasurnya sambil memikirkan apa hal yang akan ia lakukan hari ini sampai ia kembali tidur nanti malam.

Diingat-ingat semalam yorin ngecek kulkasnya sudah tidak ada apa-apa disana, bahkan bawang putih pun sudah habis.

Dan sekarang dia sangat lapar. terakhir dia makan adalah disekolah kemarin siang dan dia harus memberi asupan ke perut dan otaknya itu.

Yorin bangkit dari kasurnya, beranjak untuk membersihkan kasur dan dirinya.

Selesai yorin membereskan kamarnya dan mandi, ia langsung kedapur untuk mengecek apa saja yang seharusnya ada disana, namun keberadaannya sudah berganti didalam perut.

"Kamu laper? semalem ga makan emang?"

Yorin yang kaget pun menghentikan aksi mengecek dan mencatat tersebut.

"Hah? e-engga kok yah, cuma lagi ngecek dapur aja. aku mau belanja bulanan soalnya" ucap yorin sopan

Ayahnya mengangguk paham "Uangnya masih ada? atau mau ayah tambahin?" kata ayah sambil merogoh sakunya.

Yorin menggeleng cepat "E-engga kok yah, uang jajan kemaren juga masih ada sisa kok buat aku beli jajan" tolak yorin, basa basi lebih tepatnya.

Tetap saja kalau ayahnya memberi pasti akan yorin ambil. hey yorin masih lah termasuk anak yang licik terhadap uang seperti kalian.

Ayahnya mengambil tangan yorin dan memberi 2 lembar uang berwarna biru.

"Udah ini ambil aja, buat beli jajan. inget kalo ada sisa jangan diabisin semua, ditabung juga ya?"

Ingatlah kembali kalau yorin bukanlah dari keluarga serba ada, namun masih bisa untuk mereka sehari hari.

Yorin mengangguk paham sambil menyimpan uangnya didalam sakunya celananya.

Ayahnya bersiap memakai sepatu "Yaudah ayah pergi dulu ya, salim dulu sama ayah. kalo keluar jangan lupa cek kompor sama lampu, kunci juga pintunya"

"Iya itu mah ga mungkin lupa yah"

Yorin spontan menyalimi ayahnya itu dan menunggu hingga ayahnya hilang setelah melewati pintu utama.

"Asik, lumayan lima puluh jajan, lima puluh masuk celengan" ucapnya bangga sambil berjalan kekamarnya dan menyimpan setengah uang pemberian ayahnya didalam celengannya.

Setelah urusannya dengan dapur selesai, ia pun langsung mengecek semua dalam keadaan mati. dirasa aman, ia langsung berjalan keluar rumah dan tak lupa untuk menguncinya rapat-rapat seperti perintah ayahnya.

"it's time to shopping" ucapnya senang sambil mengayunkan kakinya

Sesampainya disana yorin langsung mengambil troli untuk mengangkut barang belanjaannya.

Royal SchoolTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang