Part 12

74 83 34
                                    


H A P P Y R E A D I N G

••••

"Mata lo mana fa?" Tanya Agus yang sedari tadi fokus memperhatikan Alfa tertawa karena tengah asik menonton komedi.

Alfa mendongak, lalu melototkan matanya sengaja "Nih!! Mo ngejek bilang!" Ucap Alfa ngegas.

Agus tertawa keras "Paling bener lo gausah ketawa dah! Serem gue liatnya ada muka nggak punya mata"

Alfa berdecak kesal, padahal mata sipitnya ini adalah aset berharga untuk memikat para kaum hawa, "Ngomong sekali lagi, gue putihin kulit lo!" Decaknya marah.

"Itu yang gue tunggu, silahkan!!" Jawab Agus berbangga diri.

"Itu mau nya dia fa, ngancem yang berbobot dikit lah" Sambar Bagas yang baru balik dari toilet.

Kelas mereka sedang Freeclass hari ini. Katanya kucing pak Bagus meninggal dunia, jadi si bapak sekarang masih dalam keadaan duka. Itu benar adanya, buktinya perwakilan kelas mereka dipaksa hadir oleh pak Bagus ke pemakaman kucingnya, agak lebay memang namanya juga Bagus.

"Contohnya?," Alfa penasaran

"Modif si Ceta kek," Balas Bagas sambil menepuk bahu Agus.

Cetah ini adalah motor kesayangan milik Agus. Saking sayangnya, Cetah sudah menjabat menjadi pacar satu satunya Agus.

"Cetah!! Pake H gas, pake H!! " Agus mengoreksi dengan nada tak santai.

Siapa Bagas sampai bisa memplesetin nama Cetah seperti itu. Agus sudah berkoraban banyak demi meresmikan nama Cetah, bahkan tabungannya selama satu tahun rela ia korbankan untuk membeli sapi pada acara peresmian nama Cetah.

"Iya Cetahh pake haaaa" Ucap Bagas sambil menghembuskan nafasnya tepat di dekat hidung agus.

Agus refleks menutup hidungnya
"Anjirr nafas lo bau banget! Makan bangke yah lo?"

Bagas menutup mulutnya terkejut "Kok lo tau sih? Yah, Hoby gue ketauan dong" Ucap Bagas dengan percaya dirinya.

Alfa membekap mulutnya berusaha menahan tawa. Arjuna yang baru datang menggeleng-gelengkan kepala melihat kerandoman para sahabatnya itu.

"Random banget kelakuan lo!" Ujar Arjuna sambil menarik kursinya di sebelah Lio.

"Sumpah jun, coba aja lo cium nafasnya. Kagak boong gue" Ucap Agus serius smbil mengangkat dua jarinya membentuk huruf 'V'

"Lo kira gue kurang kerjaan sampe Nyium nafasnya dia?" Jawab Arjuna tidak habis pikir.

"Nggak sikat gigi berapa abad lo? " Kini Alfa ikut bertanya.

"Belum lama sih, masih seabad"

"Anjir! Serius gue"

"Ngapa? Mau nyikatin lo? "

Arjuna tertawa puas, bahkan Agus sekarang sudah terlentang di lantai.
Alfa menendeng betis Bagus keras
"Sianjirr"

"Lo kan tau gue paling malas sama yang namanya gosok gigi, segala nanya lagi" Ucap Bagas sambil mengelus betisnya yang sakit.

"Ganteng doang gosok gigi ogah" Celutuk Agus saat sudah mereda tawanya.

Will You Be There?? Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang