H A P P Y R E A D I N G
••••
Seorang cewek yang sedang terbaring di kasur UKS mengerjapkan matanya lemah. Cewek itu memegangi kepalanya yang masih berdenyut.
"Tidur!" Suara dingin seorang cowok membuat mimik wajahnya terkejut.
"Lo kok bisa disini?" Audrey bertanya sambil berusaha duduk.
Lio menyandarkan tubuhnya di sandaran kursi, "Ya bisa,"
"Lo yang bawa gue kesini?" Audrey kembali bertanya dengan raut penasaran. Seingatnya dia dan Yuna sedang berjalan di pinggir lapangan basket, sebelum bola basket mendarat tepat di kepalanya.
Lio berdehem,"Iya"
"Wahh, mak lampir bener-bener cari masalah sama gue" seru Audrey kesal kemudian ingin turun dari kasur.
Lio mencegat tangan Audrey, "Tidur! Jangan macem-macem."
"Nggak bisa gitu!! Dia udah nyelakain gue, hampir aja gue amnesia. Bakal gue bunuh tu anak, bener dah" Kesal cewek itu.
"Temen lo udah bawa ke BK" Jawab Lio datar.
Audrey melotot, baru sadar jika Yuna tidak ada disini "Eh iya, Yuna mana?"
Lio berdecak. Sahabatnya ini benar-benar lelet dalam berfikir.
"BK!"Audrey mengangguk-angguk. "Oh iya Yuna OSIS yah,"
"Gue harus buat angket!! Nggak terima gue kalo Shea dibiarin gitu ajah" Audrey kembali bersuara, suaranya begitu keras benar-benar tidak mencerminkan orang yang baru bangun dari pingsan selama 30 menit.
"Lebay! lagian Lo juga gak papa." Lio menyahut sambil memutar matanya.
Belum sempat Audrey ingin menjawab, Alfa datang dengan satu kantong kresek.
"Nih bos!" Cowok itu menyodorkannya kepada Lio.
"Thanks,"
Alfa mengacungkan jempolnya "Yoi! Gue cabut dulu" Ucapnya lalu keluar dari ruangan itu.
"Apaantuh," Tanya Audrey penasaran.
Lio mengeluarkan sebuah kotak dari plastik tadi, dan menyodorkannya pada Audrey yang ternyata berisi bubur, "Makan!"
Audrey terkejut, kemudian senyum nya mengembang "Aduhh! Tadi tangan gue ketimpuk bola juga" Ucapnya berbohong.
"Makan atau gue cabut?" Ancam Lio yang tau betul tabiat Cewek ini.
Audrey mencebikkan bibir, Lio benar-benar tidak peka. Cewek itu kemudian menerima kotak itu dan mulai melahapnya.
••••
Hal pertama yang Naila ucapkan ketika Yuna sampai di kelas setelah selesai dengan urusan Shea adalah;
"Eh eh! Shea di keluarin nggak?"
Yuna memutar matanya malas, "Belum juga duduk."
KAMU SEDANG MEMBACA
Will You Be There??
Teen FictionMenemukan kembali alasan untuk hidup. Ini bukan tentang menyalahkan takdir. Ini tentang cara kita menyembuhkan luka. Cover by Pinterest