H A P P Y R E A D I N G••••
Pagi ini Yuna sudah berada di sekolah. Kali ini tujuannya bukan kelas melainkan lapangan basket. Dia sangat beruntung tak kalah siswa-siswi belum terlalu ramai di sana. Mata indahnya menari-nari mencari keberadaan Lio. Tepukan ringan di pundaknya membuat atensi Yuna menoleh kebelakang. Mata cewek itu melotot saat Lio berada di belakangnya dengan jersey sudah melekat sempurna di badan cowok itu, jangan lupakan senyum manis yang tersungging dari bibirnya, membuat Yuna mengerjapkan matanya berkali-kali guna mengembalikan pikirannya yng sempat teralih.
Yuna tersenyum tipis, kemudian menyerakan headband hitam yang cowok itu berikan kemarin " Good luck! "
Lio mengangguk, " Gue pikir lo nggak bakal dateng" Lio menerima uluran headband itu.
"Kan udah janji,"
Lio tersenyum mendengar itu, senyum yang terkesan jarang ia lempar kepada orang baru entah mengapa sangat sering merekah saat bersama cewek ini.
"Gue dapat apa kalo menang?" Tanya Lio seraya menggunakan headband tadi.Yuna mengeluarkan wajah berpikir, "Menang dulu, baru minta apa aja"
"Yakin dikabulin?"
Yuna mengangguk yakin, "Apa aja, asal jangan minta dibeliin pazero" Balas Yuna asal.
"Kalo itu gue bisa beli sendiri" Lio tertawa, siswi yang kebetulan lewat sampai terkejut heran sekaligus menatap Lio penuh damba.
Menyadari lapangan yang sudah mulai ramai, Yuna menoleh pada Lio, "Gue tunggu kemenangan tim lo." Cewek itu balik berjalan ke luar lapangan.
••••
"Dari mana lo?" Tanya Audrey ketika Yuna baru datang ke kelas.
Yuna menoleh singkat, "Dari tadi," Jawabnya asal.
Audrey berdecak "Maksud gue dari mana ajah? Tadi lo sama gue nyampe barengan, tapi batang idung lo baru nongol sekarang." Ucap Audrey sambil menatap Yuna jengah.
Yuna baru ingat, Audrey adalah tipe siswi yang sangat rajin datang ke sekolah tapi sangat malas mengikuti pelajaran. Cewek itu lalu duduk di samping Disti yang tengah asik dengan ponselnya.
"Toilet" Balas Yuna berdusta.
"Ngapain lo disana?" Naila ikut bertanya.
"Ditoilet selain buang aer emang ngapain lagi nai? Makan? " Audrey melotot geram.
"Iyuhhh" Naila bergidik ngeri.
"Eh tapi tapi, lo ikut nonton kan nanti?" Audrey kembali bertanya.
Belum sempat Yuna ingin menjawab, Balasan Naila membuat mata Yuna melotot, "Jangan bilang tas lo gede gitu isinya buku pelajaran semua? Plis deh Yun, Ganesha jadi tuan rumah itu nggak tiap hari jadi lo kudu nonton kali ini! Kapan lagi freeclass seharian" Naila mengamati tas Yuna yang sudah ia letakkan di samping mejanya.
Yuna mendorong pelan jidat Naila, "Enak ajah lo! Ini isinya hoodie gue"
Naila cengengesan "Ya maap!! Jadi gimana? Nonton kan? "
KAMU SEDANG MEMBACA
Will You Be There??
Fiksi RemajaMenemukan kembali alasan untuk hidup. Ini bukan tentang menyalahkan takdir. Ini tentang cara kita menyembuhkan luka. Cover by Pinterest