Jake dan Leo kesulitan masuk ke apartemen Sunghoon, banyak penggemar dan wartawan di depan gedung. Terpaksa mereka masuk lewat belakang.
Sampai di depan unit apartemen milik Sunghoon, Jake mengeluarkan kartu masuk nya.
Ia hampiri Sunghoon yang terlihat kesakitan. "Lutut mu yang sakit?" Tanya nya sembari menggendong sang kekasih dan membawanya ke kamar.
"K-kau… bukan kah tadi kau di—" Sunghoon tidak melanjutkan perkataannya karena ditatap tajam oleh Jake. Tubuh nya dibaringkan dengan hati-hati, seperti benda yang mudah pecah.
"Aku akan memanggil—"
"Tidak perlu!" Sunghoon langsung duduk, menggeleng dengan cepat. "Aku hanya sakit perut. Mungkin karena diet…." Suaranya memelan di akhir kalimat.
"Diet? Park Sunghoon, aku menyuruh mu menjaga pola makan bukan diet. Demi kesehatan mu, bukan demi karir model mu."
Sunghoon menunduk takut. "Mianhae."
"Aku akan menelepon dokter."
"A-a- ani hiks…."
Jake tersadar jika dirinya terlalu berlebihan, ia langsung memeluk sang kekasih. "Kalau kau lebih mementingkan karir mu, kita ke rumah sakit saja."
Sunghoon menggeleng cepat. "Tidak mau."
"Kalau begitu istirahat lah dulu dari kegiatan mu."
"Jangan sekarang, orang-orang akan percaya dengan berita dating nya. Biarkan aku bekerja untuk 1 bulan dulu."
"Baiklah, tapi kau harus menjaga dirimu baik-baik." Perkataan Jake diangguki dengan semangat, tangan nya bergerak mengusap kepala Sunghoon.
═══*.·:·.✧ Only We Know ✧.·:·.*═══
"Polisi sudah menangkap 10 orang, mereka akan diintrogasi. Beberapa dari mereka anak dibawah umur."
"Jakeu…."
Jake menatap kekasihnya yang sedang berbaring dengan menjadikan pahanya sebagai bantal, ia sendiri sedang mendengarkan Leo yang menjelaskan.
"Hm."
"Bisakah mereka yang masih dibawah umur untuk di lepaskan? Mereka masih memiliki masa remaja yang harus di habiskan bersama seorang teman, bukan mendekam dalam penjara." Pinta Sunghoon sembari memainkan tangan kekasihnya.
Jake mengangguk kecil. "Tapi mereka harus merasakan tinggal di dalam penjara beberapa hari. Leo, kau dengar?"
"Tentu saja, aku akan melaksanakan nya." Telepon berakhir begitu saja, Leo sudah lelah dengan kebucinan direktur dan model.
"Bagaimana laki-laki yang mengandung bisa memiliki rahim?" Sunghoon masih sibuk memainkan jari jemari Jake.
"Orang tua mu dan kau." Jawab si pemuda Shim singkat.
Tidak banyak orang tau tentang latar belakang keluarga Sunghoon, kedua orang tua yang seorang ilmuwan. Saking sibuknya membuat seorang laki-laki bisa mengandung, Sunghoon pun terlantar dan berakhir sibuk menjadi model.
Bukan ditelantarkan saja, Sunghoon dijadikan bahan percobaan. Tak heran jika Sunghoon takut pada jarum suntik, dalam 1 bula ia selalu mendapat 3 buah suntikan.
Sunghoon sendiri tidak tau jika obat nya berhasil, orang tua nya tidak mengatakan berhasil atau tidaknya. Ia tau berhasil pun karena kehamilan yang dialami nya sekarang.
Jake awalnya sangat terkejut dan tidak percaya, tapi saat kakak nya memeriksa dan benar. Lalu teringat cerita Sunghoon tentang keluarga nya, ia pun percaya lambat laun.
Mereka pikir bermain tanpa pengaman tidak akan terjadi apapun, nyatanya menjadi janin.
"Kita sudahi saja ini, aku sulit mengawasi mu jika yang orang-orang tau kita sudah putus." Tangan Jake yang dimainkan beralih mengusap perut kekasihnya yang masih rata. "Kita berpikir jika orang-orang tau kita sudah putus keadaan mu akan baik-baik saja, tapi semakin parah."
"Aku baik, biarkan seperti ini. Setidaknya jika aku memiliki masalah, kau tidak ikut terbawa." Ia ikut merasakan perut rata nya.
Jake berdecak kesal. "Aku direktur dari perusahaan tempat kau bernaung, tentu saja aku akan terbawa-bawa."
"Jake."
"Baiklah."
"Saranghae Jake Shim."
"Hm."
"Balas!!"
"Nado saranghae."
Sunghoon tersenyum senang, melihat itu Jake pun ikut tersenyum. Mudah membuat nya tersenyum, cukup lihat Sunghoon yang bahagia atau bertingkah menggemaskan.
To be continued….
KAMU SEDANG MEMBACA
[✓] Only We Know || JakeHoon
FanficHanya rahasia diantara Jake dan Sunghoon, tentang hubungan keduanya. Start = 10 Juni 2022 End = 1 Juli 2022