10

1.4K 191 7
                                    

Siang ini Athanasia pergi menemui Claude dengan riang sedangkan Athanaze nampak terpaksa.

Keadaan saat ini hanya hening hingga Claude membuka suaranya.

"Bagaimana perkembangan pembelajaran kalian?"tanya Claude.

"Sangat baik"jawab Athanaze datar.

"Pembelajaran Athy baik,banyak yang Athy pelajari dari buku!"ceria Athy.

"Felix,cari tau guru terbaik dikekaisaran untuk Athanasia juga Athanaze"perintah Claude.

'Oh iya!aku melupakan hal ini'Batin Athanaze.

"Akan segera saya carikan yang mulia"ucap Felix.

"Bagaimana dengan Ria Jacquellin yang mulia?"usul Felix.

"Jelaskan"perintah Claude.

"Putri satu satunya Baron Jacquellin,dia juga sudah mendidik anak anak bangsawan lain dan itu terbukti sangat bagus,dia bahkan di juluki sebagai guru jenius yang mampu mengeluarkan bakat muridnya"jelas Felix.

"Hmm"Claude nampak sedang memikirkannya.

'Ria Jacquellin,gadis yang tamak akan harta dan kekuasaan itu?fakta bahwa dia itu kasar dan suka main fisik terhadap muridnya itu tidak ada yang pernah tau kecuali murid yang sudah pernah diajari olehnya dan itu akan berbahaya bagi Athy'Batin Athanaze.

"Aku tidak setuju,sebagai gantinya aku memiliki seseorang yang ingin dijadikan guru"ucap Athanaze.

"Katakan"ucap Claude.

"Leanor Edgar...gadis muda jenius yang mengajar dikalangan rakyat biasa"ucap Athanaze.

'Leonor Edgar seorang bangsawan kaya dari pedesaan,itu hanya kedoknya'Batin Athanaze.

Sebenarnya dia adalah seorang putri yang akan memimpin pemberontakan terhadap ayahnya sendiri dimasa depan.Estelle Ruxen,putri berdarah rakyat biasa,ibunya adalah kepala dayang ratu yang diangkat menjadi selir karena raja Ruxen menyukai wanita itu.

Namun karena penyakit menular yang dideritanya itulah yang membuat raja membencinya dan dokter pun dilarang untuk mengobatinya hingga tiada.

Saat ibunya tiada,Estelle Ruxen keluar dari kerajaan Ruxen tanpa diketahui oleh siapapun dan mengganti namanya menjadi Leanor Edgar.

"Kenapa kau memilihnya?"tanya Claude.

"Karena dia muda dan berbakat,serta tidak mementingkan tentang harta"jelas Athanaze.

"Hmm...masuk akal,Felix undang dia ke istana besok"perintah Claude.

'Setidaknya rencanaku mulai bergerak secara perlahan'Batin Athanaze.

"Apa kalian butuh teman bermain?aku heran Felix terus menyarankan hal itu"ucap Claude.

'Sepertinya suatu saat nanti itu akan menguntungkan diriku'batin Athanaze.

"Athy tidak membutuhkannya!ada Athanaze dan Felix...juga Lucas yang selalu menemani Athy bermain!"ucap Athy namun terlihat malas saat menyebut Lucas.

"Akan kupikirkan,dan biarkan aku menentukannya sendiri"ucap Athanaze.

Ucapan tersebut membuat Athy menatapnya terkejut tidak percaya dan memasang wajah tersakiti.

"Apa bermain bersama Athy sangat tidak seru,Naze?"sedih Athy.

"Tentu saja itu seru,tapi kita juga harus berteman dengan anak bangsawan lain Athy,karena dengan itu kita bisa membangun kepercayaan dengan para bangsawan"jelas Athanaze.

"Baiklah,teman Naze teman Athy juga nantinya"ucap Athy tersenyum menunjukan keimutannya.

Skipp.

Siang itu Leanor sudah resmi menjadi guru untuk kedua anak Claude tersebut.

Athanaze sedang menunggu Leanor selesai berbicara dengan Claude,tak lama pintu terbuka dan menampilkan Leanor yang akan keluar dari sana.

Saat melihat Athanaze,Leanor segera membungkuk dan memberi salam ala bangsawan.

"Maaf mengganggu waktumu,bisa kita bicara sebentar?"tanya Athanaze.

"Tentu yang mulia"ucap Leanor.

Athanaze segera membawa Leanor ke perpustakaan pribadi miliknya.

"Leanor Edgar,usiamu baru menginjak 17 tahun bukan?"tanya Athanaze.

"Benar,yang mulia"jawab Leanor.

"Namamu bukan Leanor Edgar bukan,yang mulia Estelle Ruxen?"ucap Athanaze to the point.

Leanor nampak terkejut saat Athanaze mengatakan hal tersebut namun wajah nya kembali tenang dan bertanya apa yang dimaksud oleh Athanaze.

"Apa yang sedang anda bicarakan yang mulia?"bingung Leanor berpura pura tidak tau apapun.

"Tuan putri tidak perlu berbohong,sekarang anda sedang mempersiapkan pasukan pemberontakan bukan?"ucap Athanaze.

"Kenapa anda begitu yakin terhadap hal tersebut yang mulia?"tanya Leanor.

"Kau tidak bisa menyembunyikan wajah terkejutmu saat aku membahas tentang Estelle Ruxen dan saat aku menatap matamu kau kembali menatap mataku seperti ada yang sedang kau tutupi"jelas Athanaze.

Lagi lagi Leanor memasang wajah terkejut serta takut.

"Kau tidak perlu khawatir karena aku akan mendukungmu,kau memberontak karena ibumu juga para rakyat kerajaan Ruxen mengalami ketidakadilan dalam pemerintahan yang dipimpin oleh ayahmu"ucap Athanaze dengan menekankan kata rakyat.

"Jadi,apa yang sedang anda cari dari saya yang mulia?"tanya Leanor.

"...Sekutu.Aku membutuhkan sekutu untuk membuatku lebih mudah dalam menaiki takhta suatu saat nanti"jelasnya.

"Apa hanya itu yang anda incar yang mulia?"tanya Leanor.

"Setidaknya kekaisaran akan menjadi lebih makmur dan damai"bohong Athanaze.

"Bukankah anda berkata seperti itu agar saya dapat memanfaatkan anda sesuka saya?"tanya Leanor.

"Bisa dibilang begitu,manfaatkanlah diriku selagi bisa"jelas Athanaze.

"Hmm,baiklah saya setuju.tapi apakah saya harus benar benar menjadi guru anda?"tanya Leanor.

"Tidak.Berpura puralah menjadi guruku,tapi kau harus menjadi guru sungguhan bagi Athanasia"jelas Athanaze.

"Saat tidak ada siapapun kau boleh berbicara santai padaku,begitupun sebaliknya"lanjutnya.

"Baik,saya mengerti.kalau begitu saya pamit undur diri dulu yang mulia"pamit Leanor.

"Pergilah"ucap Athanaze.

'Satu masalah sudah selesai,sepertinya aku harus segera bergerak lagi.aku juga harus mulai membangun citra yang baik di antara para rakyat'batin Athanaze.

'Tapi pikirkan seperti apa pemikiran Claude yang sekarang,tak lama lagi dia pasti akan bertanya tentang kesatria pribadi'batin Athanaze.

'Aku juga harus kembali latihan berpedang,setidaknya Leanor bisa membantuku dalam hal itu.aku membutuhkan kemampuan itu secepatnya,tapi lebih baik aku fokus dulu di sihir'Batin Athanaze.

crown prince's revenge(wmmap x male Readers)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang