Setelah keluar dari ruangan Mew tadi, Woo bin langsung pergi ke kamar Lee Jong-suk dan langsung memasuki kamar tersebut. Dia melihat Jong-suk yang sudah tertidur dengan sangat nyenyak.
Dengan perlahan Woo-bin mendekati Jong-suk dan naik ke tempat tidur kemudian duduk di atas selangk*ngan Jong-suk.
"Apa yang kau lakukan?" tanya Jong-suk yang terbangun karena sesuatu mengusik tidurnya dan menemukan Woo-bin di atas tubuhnya.
"Tidak perlu banyak tanya, kamu nikmati saja" ucap Woo-bin merendahkan tubuhnya kemudian mencium bibir Jong-suk. Tentu saja hal itu ditolak oleh Jong-suk. Jong-suk dengan kuat mendorong tubuh Woo-bin hingga Woo-bin tidak lagi duduk di atas tubuhnya.
"Apa yang salah denganmu?"
"Aku melihat Mew melakukan s*ks dengan polisi itu, dan aku juga menginginkannya" Woo-bin kembali duduk di atas paha Jong-suk dan langsung menarik tengkuk Jong-suk.
"Aku menginginkanmu Lee Jong-suk" bisik Woo-bin ditelinga Jong-suk.
Mendengar hal itu Jong-suk langsung mendorong tubuh Woo-bin hingga terpental ke tempat tidur kemudian mengukung tubuh Woo-bin dan mencium bibir Woo-bin dengan lumatan kasar yang tentu saja dibalas oleh Woo-bin dengan kasar juga. Ciuman kasar tetapi terasa sangat nikmat.
Tidak ada rasa jijik bagi keduanya ketika saliva mereka saling bertukar ke dalam mulut masing-masing.
Lidah panjang Jong-suk mulai masuk kedalam mulut Woo-bin dan menjelajahi setiap rongga mulut Woo-bin.Sedangkan tangan Woo-bin mulai masuk kedalam piyama tidur yang dikenakan oleh Jong-suk dan mencari benda menonjol yang berada di dada tersebut. Setelah menemukan benda itu Woo-bin mencubitnya dan sedikit menariknya.
Jong-suk menahan tangan Woo-bin kemudian melepaskan tautan bibir mereka.
"Disini aku 1 dan kau 0" ujar Jong-suk.
"Tidak... Aku 1 dan kamu 0" sanggah Woo-bin yang tidak terima. (Bagi yang menonton history4 pasti paham 1 dan 0 😅)
"Tidak Kim Woo-bin... Akulah 1"
"Aku yang 1" ucap Woo-bin yang tidak terima kemudian mencengkram lengan Jong-suk dan mencoba menindih Jong-suk.
Tetapi Jong-suk dengan kuat mendorong tubuh Woo-bin kemudian membalikkan tubuh Woo-bin dan menahan tangan Woo-bin kebelakang punggung Woo-bin, kemudian dia mengambil borgol yang terdapat dibawah bantalnya dan langsung memborgol tangan Woo-bin.
"Sorry Woo-bin. Aku lebih suka menusuk dari pada ditusuk" ujar Jong-suk yang saat ini melorotkan celana jeans yang dipakai oleh Woo-bin beserta celana dalamnya.
Setelah celana itu terlepas, Jong-suk kembali membalikkan tubuh Woo-bin menjadi menghadap kepada Jong-suk.
"Ohoo p*nismu lumayan besar juga, tetapi disini aku yang akan menjadi pihik 1. Jadi, nikmatilah Kim Woo-bin" ucap Jong-suk melihat pen*s Woo-bin yang sudah menegang sempurna itu.
Jong-suk merobek baju kaos putih yang dikenakan oleh Woo-bin kemudian kembali mencium bibir Woo-bin. Ciuman itu mulai turun ke leher Woo-bin dan memberikan beberapa tanda di sana.
Lagi-lagi ciuman Jong-suk semakin turun dan sekarang berada pada daerah dada Woo-bin. Dengan perlahan tapi pasti Jong-suk menjulurkan lidahnya pada tonjolan yang terdapat pada dada Woo-bin, ia menjilat dan memainkan tonjolan tersebut dengan ujung lidahnya.
"Nghhhh" desah Woo-bin ketika Jong-suk menghisap n*pple nya, dan n*pple kirinya dimainkan oleh tangan Jongsuk.
Setelah puas bermain dengan n*pple kanannya, Jong-suk pindah ke n*pple kiri Woo-bin dan melakukan hal yang sama dengan n*pple kanan Woo-bin tadi.
Sekarang mulut Jong-suk sudah pindah ke area perut Woo-bin dan mencium beberapa kali perut six pack tersebut lalu semakin pindah kebawah hingga berada di tulang sel*ngkangan Woo-bin. Tetapi tiba-tiba dia berhenti.
"Sorry, aku tidak akan mengoral p*nis orang" ucap Jong-suk kemudian menggenggam p*nis Woo-bin dan mengocoknya hingga p*nis besar Woo-bin itu mengeluarkan sperma.
Jong-suk mengambil cairan itu dengan jarinya kemudian mengoleskan kepada an*l Woo-bin.
"Kamu gila? apa yang kamu lakukan" panik Woo-bin ketika jari panjang Jong-suk mengelus an*lnya.
"Nikmati saja" ujar Jong-suk meniru kata-kata Woo-bin tadi.
"Gila... Aku tidak mau menjadi BOT"
"Sudah terlambat. Lebih baik sekarang kamu nikmati saja permainan dariku" ucap Jong-suk kemudian memasukkan jari tengahnya kedalam an*l Woo-bin.
"Aghh. kau benar-benar gila"
"Kaulah yang gila. Kau yang menggodaku terlebih dahulu. Aku baru tau desahanmu sangat menggoda" lanjut Jong-suk yang sekarang sudah menggerakkan jarinya keluar masuk, kemudian menambahkan satu jarinya lagi.
Seakan sudah melonggar, Jong-suk membuka piyamanya sendiri kemudian mengocok p*nisnya sebentar lalu mengangkang kan kaki Woo-bin. Dia memposisikan p*nisnya di depan an*l Woo-bin dengan sesekali menggesekkan nya pada an*l tersebut. Sedangkan Woo-bin menunggu dengan dada yang berdebar karena dia belum pernah diposisi bottom.
"Ughhh.. Itu sakit" ucap Woo-bin ketika Jong-suk memaksakan penisnya masuk.
"Maaf. Aku akan memasukkannya pelan-pelan"
Jong-suk merendahkan badannya kemudian mencium dan melumat rakus bibir Woo-bin, ketika Woo-bin sudah mulai terbiasa barulah Jong-suk memasukkan p*nisnya secara perlahan.
Sedikit perih tetapi lebih didominasi oleh rasa nikmat. Lenguhan nikmat Woo-bin mulai terdengar saat Woo-bin menggerakkan p*nisnya keluar-masuk.
Gerakan yang awalnya pelan semakin lama semakin cepat, hingga membuat tubuh Woo-bin terguncang serta p*nis Woo-bin yang menganggur dikocok dengan cepat oleh Jong-suk.
"Nghh..Hahhh.hah" suara desahan keduanya memenuhi kamar kedap suara itu. Keringat mulai bercucuran dari tubuh mereka yang saling bergesekan serta ruangan yang full ac serasa sangat panas.
"Ahh.hhh"
"Hah.hahh. Ceppattth"
Jong-suk semakin cepat menggenjot lubang Woo-bin dan semakin cepat pula mengocok p*nis Woo-bin ketika dia merasa Woo-bin akan mencapai puncaknya.
"Berasamahhh" Jong-suk menancapkan p*nisnya hingga terbenam semua didalam an*l Woo-bin kemudian menyemburkan cairan kentalnya yang disusul oleh Woo-bin.
Jong-suk mengeluarkan p*nisnya dari lubang Woo-bin kemudian membalikkan tubuh Woo-bin yang tangannya masih diborgol ke belakang dan kembali memasuki lubang tersebut.
"Bisakah kau lepaskan borgolnya?" tanya Woo-bin dengan bersusah payah karena dia sedikit kesusahan melihat Jong-suk yang dibelakangnya.
Jong-suk membukakan borgol tersebut dan kembali menggerakkan pinggulnya, hingga mereka mencapai kl*maks kembali.
Mereka melakukan s*ks selama 2 jam dan entah sudah berapa kali mereka klimaks.
"Istirahatlah di sini" ucap Jong-suk setelah melepaskan penyatuan mereka dan menyelimuti tubuh telanjang Woo-bin. Setelah itu dia memakai asal pakaian yang diambil dari lemarinya kemudian duduk di sofa dekat tempat tidurnya dan menghisap sebatang rokok sambil mendengarkan earphone tentang laporan yang dikirimkan oleh salah satu anak buahnya.
***
Mew masih menggenjot lubang Gulf yang sudah sangat lecet karena ulahnya. Sekarang sudah pagi tetapi Mew belum juga selesai memasuki lubang Gulf bahkan Gulf masih belum sadarkan diri.
Sudah tidak terhitung berapa kali Mew menumpahkan sp*rma di dalam lubang Gulf dan setelah itu dia kembali mengisi lubang itu hingga saat ini.
Seakan dirinya akan kl*maks lagi Mew semakin mengeratkan cengkraman tangannya pada pinggul Gulf dan kembali menumpahkan sp*rma hangatnya di dalam an*l Gulf.
Kali ini Mew benar-benar mengakhiri permainannya, dia mengeluarkan p*nisnya dari lubang Gulf lalu menatap tubuh Gulf yang memiliki banyak bekas luka yang diciptakan olehnya. Mew memborgol tangan Gulf pada sisi tempat tidur, kemudian dia memakai pakaiannya kembali dan meninggalkan ruangan tersebut.
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
MAFIA AND POLICE (bxb)
RandomMew Suppasit yang memiliki nama lain bos Jongcheveevat adalah pemimpin kelompok besar mafia di dunia. Namanya sangat dikenal dan ditakuti tetapi tidak ada yang mengetahui dengan pasti siapa di balik Jongcheveevat dan bagaimana rupanya. Mew memiliki...