02

1.6K 199 22
                                    

Renjun menguap, dia sedang berdiri di depan rumah Chenle, menunggu si tuan rumah yang masih bersiap-siap dengan sepatunya

Jisung berjongkok tidak jauh dari tempatnya. Mereka memutuskan untuk menaiki sepeda ke pasar malam

Renjun baru saja bangun tidur, pikirnya hanya rebahan saja menunggu Chenle dan Jisung pulang sekalian menunggu mama Chenle menyiapkan makan malam tapi yang ada dia kebablasan sampai jam 8 malam

Mulutnya menguap untuk kesekian kalinya. Jisung yang melihat itu menggeleng

" Lu kalo ngantuk mending tidur lagi gih, biar ke pasar malemnya besok aja " Jisung berdiri, dia menghampiri Renjun dan mengusap matanya yang berair

" Gak mauu.. Chenle bilang pasar malemnya cuma seminggu dan ini udah hari ke empat. Kalo di entar-entar yang ada udah keburu habis pasar malemnya " Katanya sambil merengek

Jisung berdecak kecil, si keras kepala ini susah sekali kalo di beri tahu. Lihat saja matanya yang memerah karena mengantuk dan juga wajahnya yang kuyu itu

" Ya ya terserah lo aja, yang penting entar di pasar malem jangan ilang "

Renjun melirik sewot pada Jisung, dia pikir dia ini anak kecil apa

Tak lama, Chenle datang dengan tas selempang kecil dan juga topi rajut berwarna ungu

" Yuk, gue dibonceng ya. Males gowes "

" Ya udah, sama gue. Lo gowes sendiri ya Jun, biar segeran dikit " Jisung menghampiri sepeda yang sudah terparkir rapih, di ikuti Chenle

Renjun menyipitkan matanya menatap dua kawannya yang sudah akan melaju pergi

" Udah cepetan, gue tinggal nih " Setelah berkata itu, Jisung langsung mengayuh sepedanya keluar rumah. Meninggalkan Renjun yang masih diam

" Bener kan feeling gue, mereka pasti ada sesuatu, cih awas aja jadian kagak bilang-bilang " Gerutunya pelan, bibirnya misuh-misuh sendiri

Renjun perlahan mengayuh sepedanya, terlihat Jisung dan Chenle di depan sana. Tak harus memakan waktu yang lama, lapangan tempat pasar malam yang Chenle maksud sudah terpampang di hadapannya

Ramai dan gemerlap lampu kerlap kerlip, Renjun tersenyum girang. Matanya berbinar senang melihat begitu banyaknya pedagang arumanis kesukaannya

Jisung dan Chenle mengkodenya untuk memarkirkan sepeda dekat pedangang balon, tempatnya tidak terlalu jauh, agar nanti ketika mereka pulang tidak harus berjalan jauh lagi

" Gue lagi pengen beli topi " Kata Jisung, mereka berjalan memasuki area pasar malam

" Gue belum tau beli apaan " Chenle menyahut

" Kalo gue mah cuma pengen kulineran " Renjun berjalan terlebih dahulu, langkah kakinya menghampiri stand-stand tempat pedagang makanan berjejer

" Lo berdua kalo mau pisah, pisah aja. Nanti calling gue kalo mau pulang "

Jisung dan Chenle berhenti, mereka berdua menatap Renjun yang sedang berbinar memandangi makanan

" Oke deh, yuk anterin gue liat-liat topi " Jisung meraih tangan Chenle, dia mengajak ke tempat stand pakaian dan aksesoris

Sedangkan Renjun langsung menghampiri seorang pedagang bakso bakar. Perutnya sudah berbunyi ketika menghirup wanginya. Dia memesan 5 tusuk bakso bakar

Lalu kakinya melangkah menghampiri stand minuman lemon, lalu melangkah lagi menuju stand sosis bakar. Dia memesan 2 sosis berukuran jumbo. Setelah dapat, Renjun tak sengaja menatap penjual kebab, dia menghampiri dan mengantri. Agak cukup lama, tapi akhirnya dia mendapat apa yang dia mau dengan kebab ukuran jumbo

Huang RenjunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang