Renjun memakan roti blueberry nya dengan rakus seolah tak akan ada roti lagi esok hari. Jisung dan Chenle berpandangan satu sama lain.
"Lo gak makan sebulan apa gimana, nih ?" Tanya Jisung akhirnya.
"Gue.." Renjun menggigit lagi rotinya. "..belum sarapan, laper banget. Gak usah ganggu."
Jisung mendengus mendengar jawaban Renjun. Sedangkan Chenle hanya tersenyum manis. Kepalanya menggeleng kala Renjun membuka rotinya yang ke empat.
"Kenapa gak makan yang berat aja Jun ?" Tanya Chenle.
"Apaan ? Batu ? Gue gak doyan."
Bagian Chenle yang mendengus, sedang Jisung memutar matanya malas. Dia beranjak untuk memesan makanan.
"Lo kayak gelandangan yang di kasih makan."
"Bodo. Sumpah gue laper banget."
"Tumben gak sarapan ? Lo gak masak ? Gak ada bahan ?"
"Telat, gue gadang ngerjain pr. Elo sih ngasih tau pas mau tidur. Kalo bahan makanan gue penuh, kemaren gue nguras dompetnya bang Jeno."
Chenle merasa tertarik mendengar nama Jeno, "udah ketemu sama dia ? Gimana ?"
Renjun meminum airnya terlebih dahulu kala rotinya sudah habis. Baru setelah itu menjawab, "Anjir. Lebih parah gila. Gak ada yang normal empat-empatnya. Setan mesum semua !!."
Chenle tergelak mendengar jawaban Renjun. Wajah mungil itu melotot horor dengan ekspresi lucu.
"Tapi duitnya tebel-tebel kan ?"
Renjun berdecak, "kalo soal duit. Kayaknya semuanya kaya. Apalagi si mas Jaemin. Gila jaket yang waktu dia pake di rumah si Jisung ternyata limited edition dari Guci."
"Tapi ngapain ngekost kalo kaya ?"
Renjun mengangkat bahunya acuh. "Bosen kali. Mau ngampung dulu."
Chenle manggut-manggut seolah paham. Tak lama Jisung datang dengan nampan isinya 2 makanan juga dua minuman.
"Gue gak di pesenin, Ji ?"
"Lo kan udah makan roti Be el te barusan. Ngapain di pesenin juga ?" Ujar Jisung santai.
"Setan lo." Umpat Renjun. Chenle sudah mengakak dengan tawa nyaringnya mendengar perkataan Jisung.
"Berisik. Noh minta pacar lo buat pesen makanan. Punya pacar jangan cuma mau di kasih enaknya doang. Jadiin babu satu." Jisung menunjuk sosok yang baru datang dengan gerombolannya menggunakan dagu.
Renjun berbalik menatap siapa yang di maksud Jisung. Tapi langsung mengumpat kala Haechan memberikan kedipan genit padanya.
Anjay horor!!
"Ga usah di tunjukin sama gue Jisung. Males banget sumpah."
"Takut lo ?"
Renjun tidak menjawab melainkan memainkan sedotan minumannya. Chenle menyenggol lengan Jisung pelan sambil tersenyum jahil. Jisung yang notabenenya satu frekuensi dengan Chenle langsung paham.
Jisung berdiri, menatap kearah meja gerombolan kakak kelasnya yang sedang bergurau.
"Kak HAECHAN. NI SI MANIS BUTUH ASUPAN DI TOILET."
Kantin mendadak hening. Jisung kembali duduk dan makan dengan santai seolah tak ada apapun. Chenle yang di sebelahnya menahan tawa yang kemungkinan akan meledak sebentar lagi.
Lain halnya dengan Renjun. Anaknya tengah melotot horor. Dia langsung memukul kepala Jisung sekuat tenaga dan berlari keluar kantin.
Haechan yang di apit teman-temannya mulai tersenyum. Dia mengerti ke arah mana Ucapan Jisung barusan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Huang Renjun
FanfictionSINOPSISNYA DI GANTI Renjun tak tau entah dapat kesialan dari mana sehingga ia di kejar-kejar oleh 4 orang lelaki yang sama-sama mengincarnya Renjun di buat ketar ketir sendiri karena ulah mereka. Dan Renjun tau kalau untuk lolos dari mereka rasanya...