10

1.4K 150 8
                                    

Haechan bersiul pelan sambil menutup pintu kamarnya. Dia duduk di sofa sembari menyalakan televisi. Dia membolos dan membawa Renjun ke apartemennya

Dia sudah menghubungi Jisung agar tidak usah khawatir dengan Renjun karena orangnya ada bersamanya. Bibirnya lalu tersenyum lagi membayangkan kejadian di toilet sekolah tadi.

Sedikit lagi

Tak berapa lama, pintu apartemen terbuka dan muncul kakaknya yang menggendong gitar. Dia mengernyit heran melihat adiknya malah santai di depan tivi

" hei dude ngapain lo bolos ? Mau di tendang lagi sama bapak kepala sekolah ? " tanya Mark, dia menghampiri adiknya

Haechan berdecak, " biarin. Paling-paling cuma ngomel "

Mark menggeleng, dia meletakkan gitarnya di sofa yang lain dan duduk di sebelah Haechan.

" elo ngapain ? Tumben udah pulang jam segini ? " tanya Haechan

" dosennya absen. Gue mau garap lirik lagu lagi " jawab Mark sambil menatap handphone

Haechan hanya mengangguk, dia kembali lagi menatap layar tivi. Mereka berdua larut dalam keheningan sampai Mark berdiri dan berlalu ke kamarnya.

Karena Haechan bosan, dia akan menemani Renjun di dalam kamar. Sekalian lanjut tidur siang saja.

Renjun sama sekali tidak terusik kala Haechan memeluknya. Haechan tersenyum. Dia sudah mengunci pintu. Berwaspada kalau kakaknya nyelonong masuk.

***

Mata Renjun terbuka perlahan. Dia mengerjap beberapa kali menyesuaikan cahaya. Tubuhnya berat sekali. Lalu kepalanya menoleh ke arah kiri dan mendapati Haechan tengah tertidur sambil memeluknya

Renjun melotot, dia mengingat-ngingat kembali kejadian yang mungkin bisa saja ia lewatkan. Lalu dia panik memeriksa tubuhnya. Renjun menghela napas lega saat pakaiannya masih utuh

Ahh. Dia ingat. Dia ketiduran habis melakukan hal yang iya-iya dengan Haechan di toilet sekolah

Renjun menggigit bibirnya malu. Mukanya memerah mengingatnya kembali.

" berpikir apa ? "

Renjun terlonjak kecil saat hidung di sentil pelan, dia menengadah melihat Haechan yang sudah bangun dan tersenyum ke arahnya

" e-enggak kak " Renjun menggeleng

" mau makan sesuatu ? " tanya Haechan

Renjun menggeleng lagi. Kini merahnya sampai ketelinga. Rasanya aneh saja begitu bangun ada seseorang yang memeluknya dan bertanya dengan penuh perhatian begitu

" ya ampun kak. Sekolaahh " Renjun tiba-tiba bangun, dia melotot ke arah Haechan

Tapi lelaki itu malah tertawa dan merebahkan tubuh Renjun kembali.

" ini udah jam 3 sore. Sekolah udah bubar. Kakak udah bilang sama Jisung buat ambil tas kamu, jadi kamu tenang aja. Kakak juga udah bilang sama wali kelas kamu kalau kamu lagi sakit bukan bolos " jawab Haechan menenangkan

Renjun menghela napas lega. Tapi dia juga berdecak dalam hati. Pasti kedua temannya akan heboh bertanya apa yang terjadi

Renjun tersentak kecil saat Haechan mencium pipinya. " jangan ngelamun sayang "

Renjun mengerjap, lalu menatap ke arah lain. " sebenarnya kita ini apa ? "

Haechan mengangkat satu alisnya, " hm ? "

Renjun berdecak, " sebenarnya kita ini apa ? Kenapa kakak manggil Renjun sayang terus ngelakuin hal gak senonoh kayak tadi ? "

Haechan tertawa, perutnya agak geli mendengar perkataan Renjun.

Huang RenjunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang