"Semakin kita dewasa itu semakin sulit. Sulit rintangannya, sulit untuk membuka lembaran baru yang lebih menantang."
♡♡♡
Setelah mengantarkan Sonya kembali kerumahnya, Raja langsung bergegas menuju rumah Jefri.
Ia menekan bel pintu rumah itu. Bertepatan dengan Bram keluar.
"Eh Raja, udah lama ga main kesini lagi" sapa Bram
"Iyaa om, masih sibuk hehe"
"Halah kamu, paling sibuk pacaran kan?" Goda Bram
"Bisa aja om nih" canda Raja ikut terkekeh
"Mau nyariin Jefri ya?" Tanya Bram
"Iyaa, masak mau nyariin om" canda Raja tersenyum garing dan mengedipkan matanya.
"Raja ini, paling bisa ya buat bercanda, yaudah masuk-masuk dia ga denger lagi dikamarnya" ucap Bram mempersilakan
Raja memasuki rumah mewah itu. Lebih mewah darinya.
"Hidup mewah tak sederhana kenyataannya" batin Raja menyimpulkan hal yang sama seperti kata Enzie.
Tok tok tok...
Raja mengetuk pintu kamar itu."Siapa?" Tanya Jefri dari dalam
"Raja"
Jefri terkejut langsung membuka pintu kamarnya.
"Ada apa?" Tanya Jefri
"Gapapa, cuman pengen ngobrol" jawab Raja
"Enzie udah cerita ya sama lo?" Tanya Jefri duduk dikamarnya
"Peka banget loh"
"Yalah, gamungkin lo kesini kalau bukan karena masalah Kakak Lo" ucap Jefri
"Kok lo tau? Udah dikasih tau Enzie ya?" Tanya Raja
"Hem, udah liat snapgram Sonya juga" jawab Jefri
Raja pun duduk di kursi sofa samping kamarnya.
"Gue mau langsung ke intinya" jelas Raja. Jefri menaikkan alisnya.
"Lo mau kuliah disana, atau lanjut hidup disana?" Tanya Raja
"Belum tau, gue belum pernah nyoba balik kesana lagi" jawab Jefri
"Nah itu, gue fine-fine aja ya, itu impian lo gue paham. Eh lebih tepatnya janjian, tapi lo pernah mikir ga kalau orang yang lebih sayang ke lo ada di negara ini. Daripada disana, belum tau kenyataannya" ucap Raja to the point.
"Sempat terpikirkan, nah itu yang gue bingungnya. Sorry ya Ja, udah buat kakak lo nangis gara-gara gue mau pergi" ucap Jefri melas
Raja hanya berdehem mengangguk.
"First love lo yang disana yakin bakal nerima Lo buat jadi calon hidupnya?" Tanya Raja
"Gue bener-bener gatau, karena gue juga terpisah darinya udah dari kecil banget. Seseorang pasti berubah seiring waktu. Makanya nanti gue bakal coba cek apakah gue bisa lanjut hidup disana/ cuman kuliahnya saja" ucap Jefri
"Fikirin baik-baik ya Jef. Masalahnya Enzie itu belum terbiasa mandiri. Kalau dia sudah terbiasa mandiri, udah gue suruh tuh dia buat nyusulin lo kesana. Gue sih fine-fine aja. Mama gue juga lebih akrabnya ke gue daripada dia. Kalau diliat dari pengalaman Sonya sih." Ucap Raja
"Makin dewasa makin sulit ya Ja"
Raja mengangguk. Iya, benar. Semakin kita dewasa itu semakin sulit. Sulit rintangannya, sulit untuk membuka lembaran baru yang lebih menantang.
"Sabar ya Jef, gue cuman mau bilang gitu aja sih. Bilamana lo akhirnya ga sama Enzie. Its okay. Bakalan ada yang lebih baik darinya." Saran Raja
"Thanks ya Ja"
♡♡♡
Bandara Stay.
Jefri sudah stay di Bandara menanti kedatangan Jeny sendiri. Ia menunggu tak lama. Hanya setengah jam yang ia lalui boring disana.
Selepas Raja pulang, ponselnya berdering. Ternyata Jeny mengabari kalau dia mau mengunjungi Jefri di Indonesia. Sontak Jefri terkejut dan langsung menuju ke Bandara.
Tak lama kemudian, sosok yang ia sangat kenal muncul. Meskipun mereka baru bertemu dengan sosok yang sudah remaja. Jefri tetap masih mengenalnya. Karena Jeny selalu update Instagram. Dan foto-foto yang berasa halusinasi itu kini really berdiri di depan sana.
Jeny yang baru datang bingung mencari Jefri dimana. Dia tidak terbiasa di negara ini. Jadi, masih suka linglung.
Jefri terkekeh melihatnya. Ia berjalan mendekati Jeny. Dengan menatap penuh kerinduan. Hanya satu sosok yang kini berjalan mengarah Jeny. Jeny yakin itu adalah Jefri.
Jeny tersenyum melihatnya.
"Welcome, Indonesia, Jeny Arcela" ucap Jefri mengatakannya secara terpisah.
Jefri memeluk Jeny, ia membalasnya penuh kerinduan.
"I Miss you Jefri"
"Miss you too"
"Sorry ya, gabisa nyusul kesana" ucap Jefri meminta maaf
"Its okay, Now I'm here"
Jefri menggandeng tangan Jeny dan berjalan keluar menuju mobilnya.
Mereka tidak langsung menuju hotel yang Jeny pesan, melainkan jalan-jalan.Jefri membawa Jeny ke tempat yang sering ia lewati satu persatu. Terus menggandeng sang putri, karena takut nantinya nyasar.
"Rumah papa di Jakarta, aku sempat pergi kesana tapi tidak mengabari kamu. Karena saat itu masih kecil" ucap Jeny
"Nih makan" Jefri memberikan satu tusuk Sosis Mozarella, kesukaan Jeny saat kecil.
"Thankyouu"
Mereka makan sambil ngobrol. Di tepi jembatan sambil memandangi pemandangan alam sekitar.
"Jef, btw kamu sudah punya pacar?" Tanya Jeny
"Kenapa tanya yang itu?" Tanya Jefri balik
"Kak Jane udah punya loh, ganteng"
"Terus kamu?"
"Kan aku ada kamu, dari kecil memang kita sempat putus?" Tanya Jeny
Deg! Dari kecil, dia masih menganggap Jefri sebagai pacarnya?
Pandangan Jefri kosong. Ia tidak mengira akan serumit ini jadinya.
"Why? Kamu sudah punya pacar ya disini?" Tanya Jeny
Jefri jadi lola seketika. Karena kebanyakan melamun memikirkan mana yang benar.
"Aku" ucap Seseorang yang tiba-tiba datang dibelakang mereka
Jefri dan Jeny menoleh ke belakang. Jefri terkejut melihat kehadiran Enzie disini.
"Its right?" Tanya Jeny
Jefri mengangguk dan tersenyum. Ia menarik tangan Enzie dan memegangnya erat.
" She's my girlfriend "
"Okey not bad. You so beautiful" ucap Jeny mengarah ke Enzie
"Thankyouu, tapi kamu jauh lebih cantik daripada aku" Enzie insecure lagi apalagi kini tengah berhadapan dengan sosok Jeny.
"Sorry ya Jen, Aku gatau kalau kamu masih menganggapku selama ini. Dan meskipun nanti aku kuliah di sana, aku masih tidak bisa meninggalkannya" ucap Jefri
Enzie terbelalak kaget melihat jawaban Jefri.
"Its okay. Kamu sudah benar. Kita akan tetap bestfriend meskipun nantinya akan jarang bertemu lagi. Pilihan kamu sudah benar. And, yeah , Congrats" Jeny mengulurkan tangannya ke Jefri. Masih dengan tatapan sudah penuh dugaannya.
♡♡♡
To be Continued🌹
Maaf ya kalau banyak typo nya😊
Jangan lupa terus ikuti ceritanya yaa🤗
Dan kasih Vote juga di setiap cerita💖
Karna pedulimu ialah semangatku🌞
KAMU SEDANG MEMBACA
RAJAWALI
Teen FictionRajawali Abiyasa Edrian. Seperti namanya. Rajawali, yang tak pernah lepas saat memangsa. Ia akan bersikeras untuk tetap mendapatkan mangsa yang ia sukai. Begitulah kisahnya bermula. Muncul secara tidak sengaja dan tanpa perkiraan. Banyak rahasia di...