28. New experience

9 7 0
                                    

"Tantangan untuk melakukan sebuah hal baik didepan kamu itu rasanya wah banget!!"

♡♡♡

Sebelum berangkat sekolah. Elang sengaja mampir dan membawa buah apel favorit Sonya.

"Sonya, lo udah sadar? Nih, gue bawain apel kesukaan by Lo" ucap Elang

"makasih ya, oh ya Thanks ya udah nolongin gue" ucap Sonya

"Santaii. Kita kan bestiee. Eh tapi bukan gue sepenuhnya yang nolongin lo. Yang kiss lo Raja bukan gue. Kalau gue pasti udah bonyok gue dihadapan Raja" Ucap Elang

"what?!" Sonya terkejut

"iyalah harus dikasih pernafasan, kalau ga mati lo kehabisan nafas" sedikit nada tidak terima

Sonya ternganga karna itu.

"Ehmm melihat kondisi, gamungkin gue ngasih tau hal yang sebenarnya terjadi ke Sonya. Kalau tau bakal berabe. Lain kali ajalah, nunggu Sonya baikan. " Batin Elang memikirkan berita yang sebenarnya terjadi.

"yaudah ya, gue ke sekolah dulu" ucap Elang

"titip salam buat Kenya"

"siap bozz!"

Elang pun melajukan motornya dan menuju ke sekolah. Sonya senang punya dua cowok yang baik dan selalu melindunginya setiap saat.

♡♡♡

Pagi-pagi sebelum bel masuk berbunyi. Raja dan Arya menghampiri kelas Lala.

Meskipun kelas Lala dibagian paling atas dan paling ujung sendiri, ia tak peduli.

Masuk-masuk Raja langsung menghampiri Lala dan membentaknya abis-abisan.

"La! Gue ga nyangka lo sekejam ini! Lo kalo punya masalah sama Sonya, kelarin baik-baik, engga pake tindakan licik. Lo pikir gue gatau? Lo yang udah ngiket Sonya dan nyeburin dia kekolam kan?! Asal lo tahu! Kalo aja ngga ada gue sama Elang disana, mungkin dia sudah mati sekarang! Pscyho Lo!" tegas Raja dengan full emosinya membentak si Lala.

"Ka! Lo jahat banget sih, tindakan lo itu kriminal tau ga?! Percuma kita bela kemaren, ternyata kita salah" ucap Arya sudah kecewa sendir dengan kakaknya.

Sorot pasang mata seisi kelas kaget' melihat hal itu.

"Ikut gue sekarang!" tarik Raja marah

"kemana Ja?" tanya Lala was was

"kantor kepsek lah!"

Lala di dropout karena tindakan tercelanya. Ia pun langsung pergi dengan tangisan penuh kedengkian. Supaya setimpal dengan kelakuannya. Ia pun langsung pindah ke luar negeri menyusul bokapnya.

Beressss ...

Malam itu, Elang ngajak Kenya date disebuah Resto. Mereka ngobrol sambil makan juga disana.

"Kenya, gue masih lo anggep sebagai cowok spesial?" tanyanya tiba-tiba

"kenapa emang? Kok bahasnya itu?" tanya Kenya

"Gue mau lurusin jalan gue aja. Feeling gue. Hehe gatau juga:v" kekeh nya

"Iya tapi gue sadar kalau cinta gabisa dipaksa"

"Thanks ya, lo udah ngerti. Gue aja masih kekeh mertahanin cinta gue ke Sonya. Meski dia sudah punya Raja sih." Ucap Elang

"Lo gaboleh patah semangat, gue yakin lo bisa!" sorak Kenya

"thanks ya, ini yang gue seneng dari lo, lo baik" senyum Elang diberikan buat Kenya semata.

Anjirr baper':v

♡♡♡

Jefri mengajak Enzie ke rumahnya saat itu. Ada sesuatu yang harus ditunjukkan Jefri buat Enzie.

Namun, benda nya berada di kamarnya. Jadi harus diambil di rumah.

Enzie menunggu di ruang tengah.

"nah ni dia, udah lama belum gue buang" ucap Jefri menyodorkan satu kotak kardus berwarna ungu.

"Eh itu apaan?" Tanya Enzie

"buka aja"

Enzie pun langsung membukanya. Ia terkejut melihat bola lampu kesukaannya didalam kotak itu. Baru pula.

"ini lo beli? Kapan?" Tanya Enzie

"setahun yang lalu, aslinya mau gue kasih waktu itu. Eh lo malah mutusin gue" ucap Jefri

"gilaaak! Masih lo simpen?" ternganga dibuatnya.

Jefri tersenyum karnanya.

"eh ada Enzie. Enzie sering-sering main ya disini, biar dirumah ga sepi kayak kuburan. Ntar makin creepy jadinya" kekeh Bram

"hehe siap om nanti Enzie sering main deh disini. Lagian juga rumah Enzie juga sama-sama sepi hehe" kekeh Enzie

"Masak?" Tanya Jefri

Enzie mengangguk menjawabnya

"Yaudah kalau gitu gue ikutan sering main ya dirumah lo" ucap Jefri tersenyum.

Bokap Jefri pun pergi meninggalkan mereka berdua.
"Daripada gabut mending main game yuks" ajak Jefri

"Apaan?" Tanya Enzie

"PS"

"Hah? PS? Gue gabisa beneran deh, yang lain adaa?" Tanya Enzie

"Emm apa yak? Haaa.. gue tau"

"Apaan dah?"

"Masak?"

Enzie tertawa terbahak-bahak.

"What?! kenapa masak yang terlintas di otak lo? Emangnya lo bisa masak?" Tanya Enzie

"Bisa lah, ngejek luh! Gue aja kalau lagi gabut sering bantuin kedai bokap yang deket sama Pusat kota"

"Lo bantuin kerja? Gue ga salah denger?" Tanya Enzie masih ga percaya

"Kenapa? Ga percaya? ayo kesana!"
Enzie mengangguk karena ia benar-benar tidak percaya kalau Jefri, yang keliatannya manja dan super mager ini bisa kerja juga.

Mereka menuju ke sana.

"Hai bro! Kok udah kesini lagi? Perasaan ini masih sore deh" sapa Jaka selaku karyawan di Resto itu.

"Kenalin, pacar gue. Enzie"

"Ahh ciee dah ada doi nih, berapa lama?" tanya Jaka

"Baru aja balikan, hehe"

"Wah wah, terus lo kesini ngapain? ngedate?"

"Kita berdua mau bantuin kalian, anggep aja ganti jatah gue malam ini" ucap Jefri

Jaka ternganga.

"Oh paham-paham, malam nanti pasti lo mau ngedate kan bareng dia"

Enzie dari tadi terdiam dan tersenyum.

"Yaudah ya Jak, kita mau lanjut ngelaksanain tugas, bukan malah ngobrol disini. Mending lo diem/balik aja deh sana biar kita berdua yang ngerjain" ucap Enzie menyuruh Jaka diam.

"Wahh, udah kayak Bu boss aja lo"

"Calon Bu boss ini," sewot Jefri membanggakan.

"Bisa aja lo!"

Jaka pun pamit pulang, dan kini tinggal mereka berdua yang mengerjakannya. Hanya bagian yang Jaka ambil.

Bukan semuanya. Karena masih banyak Karyawan lainnya yang tengah sibuk bekerja. Mereka pun bekerja bersama dengan pengalaman yang baru.

♡♡♡

To be Continued🌹

Maaf ya kalau banyak typo nya😊

Jangan lupa terus ikuti ceritanya yaa🤗

Dan kasih Vote juga di setiap cerita💖

Karna pedulimu ialah semangatku🌞

RAJAWALITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang