Kini (Name) sedang menatap datar kedua orang di depannya. Mereka ingin bertarung melawan Isshiki dan meminta bantuan (Name). Sepertinya memang dunia penuh perselisihan akan selalu menghantuinya.
"Baiklah aku akan membantu kalian," putus (Name).
Lagipula dia juga ingin melakukan sesuatu kepada Kurama nanti. Meskipun pasti dia akan bertemu dengan Kakaknya.
(Name) menunjuk ke arah luar, "Kalau begitu aku akan menahan Isshiki duluan. Kalian pergilah ke tempat yang katanya bisa menghalangi penglihatan byakugan itu."
"Tunggu, bagaimana jika terjadi sesuatu padam—," ucapan Naruto dipotong langsung oleh (Name), "Apa kau, meremehkan Otsutsuki?" tanya (Name) dengan senyum remehnya.
Naruto menunduk sebentar sebelum mengangguk mengizinkan (Name), "Berhati-hatilah (Name), aku dan Sasuke akan segera menyusulmu."
Naruto dan Sasuke pun pergi ke arah yang berlawanan dan (Name) berjalan santai menuju pintu gerbang Konoha.
Di sana ia melihat Isshiki yang sedang terbang menggunakan byakugannya guna mencari Kawaki. (Name) sedikit menarik napasnya sebelum berkata sesuatu kepada Isshiki sambil memasang senyum sarkas.
"Hei kakek tua! Apa kau sedang mencari cuan?" teriak (Name) yang dapat di dengar oleh Isshiki.
Isshiki menyipitkan matanya tajam dan menghampiri (Name), "Katakan, di mana Kawaki?"
"Yang benar saja, kau menanyakan hal seperti itu kepada musuhmu?"
"Gadis sialan, apa kau mengkhianati Otsutsuki dan memihak manusia?" tanya Isshiki tajam.
(Name) hanya mengendikkan bahunya acuh, "Entah, mungkin kau bisa bertanya dengan... Kakakku?" ketika mendengar balasan (Name), Isshiki langsung menyerang (Name) dengan taijutsunya.
Yang (Name) lakukan hanyalah bertahan dan menghindari dari serangan Isshiki, membuat Isshiki sedikit jengkel dan berpikir kalau (Name) hanyalah mempermainkannya.
Salah satu serangan Isshiki melukai pipi kanan (Name) dan membuat sang empu sedikit meringis. Bersamaan dengan itu, dalam penglihatan Isshiki dia seakan-akan melihat lelaki berambut putih panjang dengan mata byakugannya yang tengah menatapnya tajam dalam seperkian detik.
Isshiki sedikit terkejut, namun langsung ia lupakan hal itu dan memilih untuk fokus menumbangkan (Name) di sini.
Tangan Isshiki ditahan oleh tangan (Name), dan (Name) mengenggam tangan itu dengan erat membuat beberapa tulang sedikit retak.
"Heh, kekuatanmu itu dapat mengecilkan benda buka..? Kalau begitu, bagaimana jika diadu dengan kekuatan telekinesisku?" desis (Name) dengan senyum miringnya.
"Silahkan saja."
Pertarungan kedua Otsutsuki itu masih berlanjut. (Name) mampu menyeimbangi Isshiki tanpa menggunakan mode tenkainya, itu pencapaian yang bagus untuk (Name).
Isshiki berulang kali mengecilkan atau membesarkan suatu benda untuk dihantamkan ke arah (Name), namun (Name) bisa mengendalikan barang-barang yang mengarah padanya dengan kekuatan telekinesis miliknya. Isshiki sedikit berdecih kesal karena ia tidak memiliki waktu yang cukup banyak untuk melawan (Name), dan harus segera menemui Kawaki.
Tiba-tiba sebuah pilar jatuh ingin menghantam (Name), dan disaat itu juga Naruto serta Sasuke datang membantu. Situasi ini diambil alih oleh mereka dan (Name) bisa bersantai lagi.
Yah, sebelum akhirnya Boruto datang lalu menyeretnya memasuki portal bersama yang lain.
• • •
(Name) tejatuh kepalanya duluan dan keningnya terpentok batu kecil, namun itu cukup membuat keningnya terluka mengeluarkan darah. Sedaritadi ia sibuk menyumpah serapahi Boruto, tidak berniat membantu pertarungan yang ada di depannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
- 'BORUTO
FanfictionHidup seseorang tidak luput dari kesalahan dan juga... kesialan. Tapi, apa mungkin dalam sehari yang seharusnya normal menjadi tidak wajar? Bagaimana bisa tiba-tiba masuk dunia lain dan menjadi adik dari seseorang? Terlebih, orang yang menjadi kakak...