Sudah cukup lama waktu berlalu, bahkan Madara juga sudah bergabung membantu Obito. Sebuah serangan besar bersiap diluncurkan ke arah Naruto dan Killer bee.
Sebelum itu— Obito menarik kerah baju belakang (Name) dan membawanya bersama. Madara hanya melirik sekilas, "Untuk apa kau membawa gadis yang telah membantu musuh?"
"Dia tidak ada hubungannya dengan perang ini," balas Obito tanpa menatap lawan bicara.
Ketika Juubi ingin melancarkan serangan dengan ledakan besar itu harus meleset sebab Ino merasuki tubuh Obito sehingga pengendaliannya kurang tepat.
Di sisi lain shinnobi aliansi yang lain sudah mulai bergabung, ditutupi sekumpulan kabut dan mereka sudah berbaris rapih dibalik debu itu.
Madara mengarahkan tangannya ke depan, Juubi langsung bergerak dan menghilangkan kumpulan kabut, bersamaan dengan itu kelompok elemen angin juga mendorong dan menghilangkan kabut.
Terlihat lah jelas pemandangan dari aliansi. Disituasi yang menegangkan ini, (Name) hanya duduk di atas kepala Juubi tepatnya di sebelah Obito sambil menggoyangkan kakinya secara bebas.
Jangan lupakan keripik singkong yang ia pegang dan kunyah.
Krauks.. krauks— oke ini sangat mengganggu. Kenapa disaat menegangkan hidup dan mati gadis ini malah asik bersantai?
"Siapa namamu bocah?" tanya Madara.
"Krauks— (Name)."
"Umurmu?"
"Ser— um, empat belas."
Di tengah aksi tanya jawab itu Obito memotongnya, "Perkuat titik fokus chakramu (Name), mulai dari sekarang Juubi akan banyak bergerak, jangan sampai jatuh."
Madara hanya menatap datar Obito yang sengaja memotong perbincangannya. Tak ambil pusing, mereka kembali fokus terhadap aliansi shinnobi di depannya.
Para aliansi shinnobi menjebloskan Juubi ke dalam tanah dan menghentikan sementara pergerakkan Juubi menggunakan campuran elemen.
Naruto dan beberapa shinnobi lain yang pernah bertemu (Name) sedikit gagal fokus karena keberadaan (Name). Mereka dilanda kebingungan, apa yang dilakukan gadis itu di sana? Padahal jelas gadis itu tadi membantu mereka.
"Menyedihkan sekali," ucap Madara.
"Ya, sedari awal harapan mereka tidak pernah ada," balas Obito di sampingnya.
Tiba-tiba angin kencang menghempas mereka semua, Juubi merubah bentuknya atau berevolusi menjadi tinggi.
(Name) Pov
Pen nyobain buah shinju deh— eh tapi nanti alurnya berubah, bukannya kebangkitan Kaguya, malah kebangkitan gua yang tambah op.
Terlebih lagi kayaknya beberapa orang yang gua bantu tadi udah sadar sama kehadiran gua di sini.
Oh ya soal shinju, gua bisa aja nanti ngambil sedikit potongan kecil. Gua cuman penasaran rasanya doang, bukan mau ambil segi kekuatannya.
Tanpa buah shinju pun gweh sudah meng op.
"Kau! Apa yang kau lakukan di sana, bukannya kau tadi membantu kami?!" teriak Naruto sambil menunjuk (Name).
(Name) yang ditunjuk hanya menatap Naruto horor.
Apasih anj gua lagi yang kena. Emang kenapa asu kalo gua bantu lu tadi. Harus kh gua bantu lu lagi terus ada dipihak lu, tch nandayo.
"Ada apa Naruto, sebegitu putus asanya kamu sampai mengklaimnya? Jangan berekspetasi tinggi," ucap Obito sambil menatap tajam Naruto
KAMU SEDANG MEMBACA
- 'BORUTO
FanfictionHidup seseorang tidak luput dari kesalahan dan juga... kesialan. Tapi, apa mungkin dalam sehari yang seharusnya normal menjadi tidak wajar? Bagaimana bisa tiba-tiba masuk dunia lain dan menjadi adik dari seseorang? Terlebih, orang yang menjadi kakak...