Aku memandang gelang tanpa berniat memakainya. Semua orang di sekitarku sibuk dengan kegiatannya, harusnya sebentar lagi Kasim akan datang untuk membawa kami belajar.
"Hei Kurokawa, kau harus membersihkan tempat tidurmu sebelum Nona Sora datang dan kembali memarahimu"
Cerewet, suara itu adalah milik seseorang yang tidur di dekatku. Aku menghembuskan nafas panjang, menyimpan kembali gelang tadi di dalam baju. Tanpa bicara segera kubersihkan tempat tidurku.
Tak berselang lama Nona Sora yang dimaksud bersama dengan para Kasim di belakangnya datang. Nona Sora selalu membawa sebuah bilah kayu tipis di tangannya, aku pernah mendapat dua kali rasa sakit dari penggaris miliknya itu.
Kami semua disuruh berbaris untuk pengecekan. Para Kasim itu memeriksa kami dengan teliti, dan ketika salah satu dari mereka menemukan sesuatu di balik bajuku, aku tidak bisa untuk tidak berontak.
"Hei! Kembalikan itu!"
Kulihat sekilas Nona Sora menghembuskan nafasnya kasar. Dia menepuk penggaris di tangannya, kupikir dia jengah dengan tingkahku. Tapi bukan itu yang kupikirkan, gelang itu. Kasim yang lebih jangkung dariku mengangkat tangannya tinggi, membuatku melompat untuk meraihnya.
"Tangkap dia"
Dua orang Kasim segera mengunci kedua tanganku di belakang punggung. Mataku tertuju pada gelang itu dengan was-was. Mereka membuatku berlutut di hadapan Nona Sora.
"Arga, kau bawa yang lainnya pergi"
Kulihat Nona Sora mengambil alih gelang di tangan Kasim Arga. Nona Sora mendekatiku, menggoyangkan gelang tadi di depan wajahku. Hanya saja ketika aku ingin meraihnya, tanganku masih terkunci. Memutar akal, segera saja aku memajukan wajahku untuk menggigit gelang tadi.
Kulihat wajah Nona Sora yang terkejut. Aku yakin dia pasti tidak mengira aku akan bertindak seperti ini. Harusnya dia sadar bahwa demi sebuah gelang ini aku sanggup menukar apapun.
"Dua kali kau mendapat hukuman dariku, apakah kau masih tidak jera? Ini hanyalah sebuah gelang"
Aku tidak menjawab, bukan hanya karena mulutku yang menggigit gelang. Tapi aku juga tidak mau menjelaskan lagi apa yang pernah aku katakan. Kuyakin Nona Sora masih ingat kalimatku sejak awal bahwa gelang ini adalah bagian dari hidupku.
Air liurku menetes karena terlalu lama membuka mulut, dibiarkan membasahi gagang gelang di sekitar mulutku.
"Menjijikkan"
Kalimat Nona Sora benar. Aku sangat menjijikkan. Menjadi bagian dari Harem sang Kaisar. Menjadi seorang penghuni Haremnya Kaisar yang kejam. Menjadi seorang yang tak berdaya karena tunduk di bawah musuhnya. Tidak ada yang lebih menjijikkan dari ini.
Aku tidak sadar ternyata pipiku basah. Ada isakkan kecil dari bibir yang masih menggigit gelang lebih erat. Aku menjijikkan.
"Lepaskan dia. Ugh siap sekali bahwa aku harus mengurus seorang sepertimu"
Tanganku sedikit kebas. Mengambil alih gelang dari gigiku dengan tangan. Menangkupnya lebih erat agar tidak ada lagi yang bisa merebutnya.
"Aku akan melakukan yang terbaik, tapi jangan ambil ini dariku"
Kulihat Nona Sora yang merespon permintaanku dengan decakan malas. Dia mendekatiku dan membawa penggarisnya untuk mengangkat wajahku menghadap padanya.
"Jika gelang itu begitu penting, rawatlah dengan baik. Kau dilarang membawa apapun ketika pergi untuk belajar. Itu adalah aturan, kau bisa menyimpannya di bawah bantalmu atau jika kau sangat-sangat ingin melindunginya, kau bisa menyimpannya di dalam celana dalammu"

KAMU SEDANG MEMBACA
Story ~ (Drabble)
РазноеKumpulan OneShoot. Hehe kalau ada yang mau request silahkan. Tapi ini khusus pair di Tokyo Revengers ya ✌️