"Kenapa kau memanggilku?"
Variez diam. Dia masih setia dengan dokumen-dokumennya yang menumpuk di atas meja kerjanya.
"Bagaimana di perbatasan?" Tanya Variez
"Kau tidak perlu khawatir akan hal itu, aku mengurusnya dengan sangat baik"
Variez menatap Alzero
"Aku harap kau tidak mengulang perilaku saat makan malam waktu itu"
Alzero tersenyum remeh "Perilaku yang mana Pangeran Mahkota?"
"Sepertinya kau tau apa yang aku maksud"
"Ayolah berbicara yang jelas, aku sama sekali tidak tau"
Variez menatap tajam Alzero
"Ah, Ya aku ingat. Kenapa? Apakah aku salah melakukan hal itu?"
"Aku rasa kau sudah belajar etika dan tau perbuatanmu itu sangat tidak sopan kepada Ibu sekaligus Permaisuri Kekaisaran Ezrasy"
Alzero mengendikkan bahunya "Tapi entah mengapa aku rasa tidak apa melakukannya"
Variez yang mendengar itu langsung berdiri dan mengebrak mejanya "Alzero!Perbuatanmu itu tidak mencerminkan seorang Pangeran negeri ini"
"Kau tidak berhak ikut campur tentang apa yang akan aku lakukan" Geram Alzero
"Aku tidak tau entah karena apa kau melakukan itu kepada orangtua mu sendiri" Desis Variez
"Kau akan tau jika kau berada diposisiku. Aku yakin kau akan melakukan hal yang sama jika berada diposisiku. Oh jangan lupakan kau tidak akan pernah merasakan hal sepertiku, karena Putra Mahkota adalah kebanggaan negeri ini"
"Sepertinya banyak kesalah pahaman dalam pikiranmu. Aku harap kau bisa meluruskannya"
"Hah, sudahlah urus saja urusan masing-masing. Saya pamit undur diri Putra Mahkota" Alzero beranjak pergi dari ruangan Variez, sebelum pria itu mengizinkannya
Sementara Variez yang melihat kepergian Alzero hanya bisa menghela nafasnya kasar.
Sementara itu di Istana bagian selatan di penuhi kegembiraan
"Nona~ Akhirnya saya bisa melihat Nona kembali"
"Aku juga senang bisa bertemu denganmu lagi Lesi"
"Bagaimana keadaan Nona selama di Istana?Nona makan dengan teratur dan tidur yang cukupkan? Dan siapa yang mengurus Nona selama berada di Istana?" Tanya Lesi bertubi-tubi
"Kau ini bertanya satu-satu dulu" Rala mengelengkan kepalanya
"Baiklah aku akan menjawab pertanyaanmu. Keadaan aku baik di Istana. Aku makan dengan teratur serta tidur yang cukup. Lihatlah disana" Tunjuk Rala ke arah Bibi Mira yang berdiri tidak jauh dari Rala.
Lesi melihat ke arah tunjuk Nonanya
"Itu Bibi Mira, dia yang mengurusku selama di Istana"
Lesi mendengar itu langsung mengangguk paham dan berkenalan dengan Bibi Mira
*****
Rala ditemani Lesi berjalan menuju ke ruangan kerja Variez. Dia sangat bosan berada di Istana karena hal itu dirinya ingin meminta izin kepada Variez untuk keluar pergi ke pasar sekaligus ingin melihat bagaimana keadaan Lian, sudah lama sekali Rala tidak menjenguk anak itu.
"Saya memberi salam kepada Putra Mahkota" Ucap Rala setelah masuk ke ruangan Variez
"Ada apa?" Variez langsung bertanya
"Putra Mahkota Saya ingin meminta izin pergi ke pasar"
Variez mengernyitkan dahinya seolah-seolah sedang bertanya kepada Rala
KAMU SEDANG MEMBACA
Ralafitta's Life (END)
Fantasy#Note: Cerita dalam proses REVISI. Jadi harap maklum jika penulisannya masih berantakan dan typo yang bertebaran. ~~~~~~~~~ Oktaviandra Arwita Dewi mahasiswa tingkat akhir yang sedang berjuang menyelesaikan skripsinya. Ditengah sibuk kuliah dia juga...