Saat ini Lesi dan Bibi Mira sedang membantu Rala bersiap-siap dan berdandan untuk makan malam di istana utama bersama Kaisar dan Permaisuri.
"Sudah selesai Nona" Ucap Lesi yang sedang mendandani Rala
"Terimakasi Lesi"
"Sama-sama Nona"
"Nona sudah waktunya pergi untuk makan malam" ujar Bibi Mira
"Ya baiklah, tapi kalian tidak usah ikut mengantarkanku, aku bisa pergi sendiri"
"Tapi Nona___" belum sempat Bibi Mira menyelesaikan ucapannya, Rala langsung menyahutinya
"Aku akan pergi sendiri, kalian disini saja dan beristirahatlah" tegas Rala
"Baiklah Nona" Ucap Lesi dengan berat hati sambil menatap Bibi Mira agar membiarkan Rala pergi sendiri karena dia tau Nonanya itu akan tetap teguh pendirian dengan ucapannya.
"Kalau begitu aku pergi dulu" Rala menghela nafasnya lega, akhirnya kedua orang itu menurut juga. Rala kan ingin sewaktu-waktu pergi sendiri tanpa harus diikuti oleh Lesi dan Bibi Mira.
Rala membuka pintu kamarnya. Rala menyipitkan matanya, dia tidak salah lihatkan? Kenapa pria itu masuk ke istana bagian selatan? Bukan maksud Rala melarang Variez masuk ke istana bagian selatan karena selama Rala tinggal di istana bagian selatan Variez tidak pernah masuk ke dalam. Oh iya pernah sekali masuk saat Rala tertidur di perpustakaan lalu Variez yang mengatarkannya kembali ke kamarnya. Jika Variez mengantarkan Rala sesudah makan malam itu juga hanya sampai depan gedung istana selatan saja.
Variez melihat Rala yang berdiri di depan kamar gadis itu, seketika Variez tidak bisa berkata-kata.
"Saya memberi salam kepada Putra Mahkota" ucap Rala setelah Variez mendekat
Variez menganggukkan kepalanya dengan wajah datarnya menjawab salam Rala, tidak tau saja Variez mencoba untuk menutupi kegugupannya.
Beberapa detik hening tidak ada pembicaraan. Rala mulai canggung dengan suasana ini.
"Kenapa Yang Mulia ada di sini?" Ucap Rala agar dirinya bisa cepat-cepat pergi ke istana utama
"Makan malam"
Rala binggung, dia tidak paham dengan maksud Variez. Kenapa pria itu berbicara setengah-setengah, jika ingin makan malam itu kan berada di istana utama bukan di sini.
Cklek
Bunyi suara pintu terbuka dari kamar depan Rala.
"Saya memberi salam kepada Putra Mahkota" ucap Isaya yang melihat Variez
Apakah Variez ingin mengajak Isaya makan pergi malam bersama di istana utama? Karena itu Variez datang ke istana bagian selatan. Sekarang Rala paham, soalnya tadi Variez mengatakan "Makan Malam" Sudah dipastikan pria itu mengajak Isaya untuk pergi makan malam bersama.
"Putri Isaya juga ingin pergi ke istana utama untuk makan malam?" Tanya Rala, dirinya sedari tadi menunggu Variez berbicara untuk mengajak Isaya pergi bersama tapi sedari tadi Variez diam saja.
"Iya, saya juga mau ke sana" Jawab Isaya
"Kalau begitu ayo kita pergi bersama-sama" ajak Rala, daripada mereka dari tadi berdiam diri di sinikan tapi apa Rala tidak menganggu mereka? Tau gitu tadi dirinya pergi duluan saja, mana tau Variez dan Isaya mau berduan saja, hah.
"Baiklah" Jawab Isaya
"Mari Putra Mahkota" ajak Isaya kepada Variez
Variez yang tadi sebenarnya ingin mengatakan sesuatu kepada Rala pun terjeda karena kehadiran Isaya. Melihat Rala sudah berjalan duluan Variez menyusul gadis itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ralafitta's Life (END)
Fantasy#Note: Cerita dalam proses REVISI. Jadi harap maklum jika penulisannya masih berantakan dan typo yang bertebaran. ~~~~~~~~~ Oktaviandra Arwita Dewi mahasiswa tingkat akhir yang sedang berjuang menyelesaikan skripsinya. Ditengah sibuk kuliah dia juga...