Chapter 11

56 11 0
                                    

Halloo gaisss..

Lama tak bersua gimana kabar kalian?
Aku harap kalian baik-baik aja dan selalu dalam keadaan sehat yaa 🤗

Dan aku juga berharap kalian masih bertahan sama cerita ini 💙

Diantara pembaca disini aku yakin pasti pada udah nonton "all of us are dead" dong yakan? 🤭

Sumpah sih itu seru emang, bahkan masih trending sampek sekarang kan!!
Sangking serunya sehari setelah di release, itu maraton dan selesain nontonnya di hari itu juga. Karena emang penasaran sama kelanjutan setiap episode nya gimana 🤣

Dan aku terjebak sama second couple syndrome lagi kayak ke Ali Prilly!!
Aku suka sama su hyeok-namra alias lomon yi hyun 😍

Adakah diantara pembaca disini yang sama dengan aku? Terjebak dengan second couplenya 🤣

Oke aku tau banget aku bilang bakal update di Januari/February 2021, tapi kenyataannya gak aku lakuin, malah sekarang udah February 2022.
Aku minta maaf banget untuk itu 🙏

Tapi sekarang udah aku lanjut yaa, walaupun telatnya satu tahun 🤣

Yaudah, kebanyakan curcol aku nya 🤣
Langsung aja dibaca yaa gaiss 😁

______________________________________

Sesampainya di ujung gua, tepatnya pada tempat asal cahaya berasal, mereka saling memandang sembari menganggukkan kepala mereka.

"Kamu tau kan apa yang ada dipikiran aku sekarang?". Tanya Ali pada Prilly.

"Yes, i think". Balas Prilly dengan pandangan yang masih belum lepas dari Ali.

"Oke kita balik sekarang untuk jemput yang lainnya". Lanjut Ali dan mengajak Prilly kembali menuju ujung gua yang mereka masuki tadi.

Namun saat sudah setengah perjalanan kembali, Prilly menghentikan jalan mereka dengan menahan tubuh Ali agar ikut berhenti.

"Kenapa?". Raut bingung itu terlihat jelas di wajah Ali.

"Kamu gak lupa kan alasan kenapa kita masuk ke gua ini?". Tanya Prilly mengingatkan Ali akan alasan mereka berada dalam gua itu saat ini.

"Kenapa emang?". Ali dengan raut polos naturalnya membalas.

Berbanding terbalik dengan Ali, wajah Prilly sekarang justru merah padam.

Bukan..

Bukan karena Prilly malu ataupun salah tingkah.

Tapi..

"Ali". Panggil Prilly dengan raut yang dapat dikatakan..

Kesal?

"Di luar ada zombie kan?". Lanjut Prilly dengan pertanyaan yang dijawab Ali dengan anggukan kepala namun tampak masih belum paham akan maksud Prilly.

Mencoba untuk bersabar, Prilly melanjutkan.

"Terus kita lari deh kesini buat nyelamatin diri, iyakan?. Masih dengan pertanyaan yang ditujukan pada pria yang ada di hadapannya saat ini.

Pria itu yang tidak lain dan tidak bukan adalah Ali kembali menganggukkan kepalanya.

Memejamkan mata menahan kesal yang sudah di ubun-ubun, Prilly kembali menyuarakan hal yang ingin dikatakan.

"Nah kalau gitu, gimana cara kita keluarnya Ali?.

Seperti mendapat pencerahan, Ali pun mendadak menggaruk kepalanya yang tidak gatal sembari cengengesan menatap Prilly yang mukanya sudah benar-benar siap untuk meledak.

Tapi entah mengapa justru terlihat imut di mata Ali.

Oke skip, ini situasi serius, sadar Ali!. Batin Ali mengingatkan dirinya akan situasi saat ini.

"Yaudah kita coba cek dulu keadaannya gimana, setelah itu baru kita putusin tindakan apa yang akan kita ambil". Jawab Ali yang akhirnya sudah kembali pada logikanya.

***

Saat sudah sampai diujung gua tempat mereka masuk tadi, Ali dan Prilly pun mengecek keadaan sekitar.

Disana..

Terdapat dua zombie yang masih berada disana.

Tepatnya berjarak 5 m dari posisi batu tempat mereka meletakkan makanan yang sudah mereka dapatkan tadi.

"Gimana Li? Makanannya disana".

"Oke tenang". Sahut Ali dengan mata yang masih menatap kearah zombie-zombie itu.

"Li?" Panggil Prilly lagi karena Ali yang masih memfokuskan pandangannya menatap zombie yang berada dekat dengan makanan mereka.

Dan hal tersebut berhasil mengalihkan perhatian Ali dari zombie-zombie itu dan kini menatap penuh pada mata Prilly.

"Prill?". Panggil Ali yang tidak disahuti oleh Prilly, namun pandangannya tetap menatap pada mata Ali.

"Dengar aku dan ikutin apa yang aku bilang ya". Minta Ali.

Merasa tidak ada sahutan Ali pun kembali melanjutkan.

"Kamu pergi ke sana". Tunjuk Ali pada arah tempat mereka datang tadi.

"Dan aku bakal ke kesana". Lanjutnya menunjuk ke arah tempat makanan mereka berada.

"Setelah aku ambil makanannya, aku bakal hampirin kamu oke?"

"Enggak. Kita harus sama-sama. Kita berdua disini untuk saling ngejaga. Bukannya untuk kamu tempatin diri kamu sendiri dalam bahaya". Tegas Prilly.

Merasa Ali ingin membantah, Prilly pun melanjutkan.

"Kalau itu berbahaya, ya kita harus sama-sama. Bukannya ngorbanin salah satu untuk yang lainnya".

"Prill tapi..".

"Kita sama-sama Ali". Potong Prilly dengan raut yang tidak ingin dibantah.

***

Oh ya btw bg Ali OCD kan ya? 😞
Kita sama-sama doain untuk kesembuhan bg Ali yaa 🤗
Terus kasi dukungan untuk bg Ali dan kak Prilly yaa 💙

Dan doakan aku juga ya, supaya lancar dalam buat revisinya dan untuk skripsinya nanti 😅

Jadi tolong dimaklumi juga kalau update nya lama 🤗

Sekali lagi terimakasih banyak, dan maaf karena pendek untuk chapter ini 💙


10 Februari 2022

ZombieTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang