Don't forget to vote and comment guys :)
Happy reading!
______________________________________
Pagi menjelang kini Ali tengah bersiap untuk pergi mencari makanan disekitar hutan. Tak lupa Ali mengambil botol air yang sudah mereka persiapkan sebelumnya untuk menampung air jika menemukan sumber air di sekitaran hutan.
“Ali”. Panggilan Peter membuat Ali yang tengah bersiap menoleh kepadanya.
“Ya?”.
“Lo yakin bakal pergi sendiri?” tanya Peter kepada Ali. “I mean, like you know, it would be very dangerous if you wandering alone. Mengingat jumlah mereka yang terlalu banyak untuk lo hadapin kalau seandainya lo ketemu dengan mereka”.
“Gue bakal berusaha sebisa mungkin untuk ngehindarin mereka”. Balas Ali meyakinkan.
Menatap Peter dengan serius, Ali kembali melanjutkan. “Fear scares us, comfort controls us. Change begins the moment we get the courage and step outside our comfort zone”.
“Lagian emang gue harus ngelakuin ini, kita juga perlu makan untuk hidup kita terutama Kenzo”. Sambung Ali kini menatap Kenzo yang tengah bermain dengan Tania.
“Biar gue ikut. It,s better than alone in this situasion” ujar Peter memutuskan.
“No. You will stay here and keep them calm while i go out and get some real food. Karna kalau lo ikut, yang ngejaga mereka siapa?”. Pertanyaan dari Ali membuat Peter terdiam. Karena walau bagaimana pun hanya mereka berdua lelaki dewasa disini. Dan sudah tugas mereka untuk menjaga Prilly, Tania dan Kenzo.
Prilly yang sedari tadi menyaksikan obrolan Ali dan Peter sambil membantu Ali menyiapkan barang-barang yang akan dibawa saat pergi untuk mencari makanan pun membuka suara.
“Biar gue yang ikut dengan Ali”.
Ucapan Prilly barusan membuat semua mata memandang kepadanya tak terkecuali Kenzo.
Jika tiga orang dewasa itu menatap Prilly dengan pandangan bertanya. Lain halnya dengan Kenzo yang menatap Prilly dengan muka polosnya. Pertanda bahwa ia tidak mengerti akan pembicaraan orang-orang dewasa disekitarnya tersebut.
Merasakan semua mata tertuju padanya. Prilly pun menjelaskan maksud ucapannya barusan.
“Like Ali said, you stay here with them and guard them Pet. Karena kalau lo juga ikut pergi, nggak ada yang ngejaga cewek dan anak kecil disini. Sedangkan cowok dewasa disini cuma lo dan Ali. Jadi biar gue aja yang ikut dengan Ali” jelas Prilly panjang lebar dengan menatap Peter.
“Dan lo Li. Kayak yang Peter bilang tadi, berdua lebih baik daripada sendiri. So, let me come with you”. Sambung Prilly kini dengan menatap Ali.
“Tapi Prill__”
“Pet!”. Panggil Prilly memotong ucapan Peter. Prilly sudah sangat tahu akan hal apa yang ingin diucapkan oleh kakak kembarnya itu.
Ada jeda sampai Prilly kembali melanjutkan. “Look, i know you’re worried about me. Tapi kita disini sama-sama untuk hadapin masalah ini. Jadi gak mungkin gue cuma diam-diam aja. Lagipula gue sama Ali kan? Gue yakin Ali bakal jagain gue.
Melihat Peter diam saja Prilly pun melanjutkan. “I can take care of myself, so don’t worry okay?”.
Peter pun menghembuskan nafasnya. Mencoba menenangkan diri. Karena demi apapun dia hanya khawatir dengan Prilly. Dan itu sangat wajar untuk seorang kakak yang khawatir dengan adiknya. Terlebih meraka kembar, yang sudah bersama bahkan disaat masih dalam kandungan.
Setelah menenangkan diri. Peter pun menatap Prilly lalu menganggukkan kepalanya, pertanda ia setuju dan mengijinkan Prilly ikut pergi dengan Ali. Kemudian tatapannya beralih kepada Ali yang sedari tadi hanya menyimak percakapan kembar didepannya ini, tanpa ada niat untuk mengintrupsi keduanya sedikitpun.
“Li, take care of her, please”.
Ali pun menganggukkan kepalanya dengan pasti. Karena tanpa Ali sadari dan entah sejak kapan perasaan ini ada. Tapi satu hal yang pasti, bahwa Ali kini sudah menyadari akan hadirnya perasaan itu.
Bahwa Ali mencintai Prilly.
Ya. Mungkin terlalu cepat. Ali pun tidak mengerti mengapa secepat ini. Tetapi Ali hanya ingin menjaga Prilly, meyayangi Prilly dan mencintai Prilly.
Hanya itu.
***
Semuanya telah siap. Kini saatnya Ali dan Prilly pergi mencari makanan untuk mereka semua. Dan sebelum berangkat, mereka pun menyempatkan diri untuk berpamitan dengan anak meraka.
Ya anak mereka.
Kenzo? Sudah menjadi anak mereka bukan?
Prilly menghampiri Kenzo yang duduk dipangkuan Tania diikuti oleh Ali. “Sayang, mama sama papa pergi dulu ya. Kenzo disini dulu sama aunty Tania dan Uncle Pet. Mama sama papa gak lama kok”. Prilly pun mengecup kening Kenzo setelah mengatakan hal tersebut.
“Kenzo disini jangan nakal ya. Dengerin kata aunty dan uncle. Okay jagoan?”. Tanya Ali yang dibalas acungan jempol oleh Kenzo. Membuat Ali gemas dan mengacak-acak rambut anak itu.
“Kak kami pergi dulu, gue titip Kenzo”. Pamit Ali kepada Tania yang dibalas anggukan oleh Tania dan berujar.
“Hati-hati”.
“Pet kami pergi”. Pamit Ali pula pada Peter.
“Li, remember what I said. Jaga Prilly” ujar Peter kembali mengingatkan.
“Pasti” jawab Ali dengan yakin dan setelahnya Ali dan Prilly pun benar-benar pergi.
***Maaf pendek mwehehe..
Walaupun pendek, tapi untuk chapter ini revisi nya udah berapa kali lho..
Sampek akhirnya aku putusin yaudah ini aja deh :v
Tapi kalau waktu baca chapter ini ada yang mau di saranin atau apa, dipersilahkan oke..
Mungkin ada yang nggak pas atau gimana, kalian bisa betulin..
Aku menerima semua saran yang ada, karena itu bisa membuat aku belajar..
Dan nggak bosan-bosan untuk aku ingatin vote dan komennya ya gaisss hehe 🤗
29 Agustus 2020

KAMU SEDANG MEMBACA
Zombie
Hayran KurguMimpi itu selalu mengganggu tidurku... Mimpi itu membuatku takut... takut bila mimpi itu menjadi kenyataan.. Mereka banyak... amat sangat banyak jumlahnya.. Mereka menyeramkan... amat sangat menyeramkan.. Mereka selalu lapar... dan mereka memakan ma...