Chapter 9

86 13 6
                                    

Seperti biasa, sebelum baca tekan tombol vote dulu :)

Saat baca atau selesai baca di komen

Oke langsung aja cuss

Selamat membaca :v

______________________________________

Di gubuk, Peter dan Tania masih menunggu kepulangan Ali dan Prilly, dengan Kenzo yang sedari tadi rewel entah kenapa. Sepertinya anak itu sudah sangat kelaparan. Mengingat mereka yang dewasa saja sudah merasakan rasa lapar itu, apalagi Kenzo yang masih anak-anak.

Mengatasi kerewelan Kenzo, Tania terus berusaha mengajaknya bermain dan bercanda dengannya. Sementara Peter, semenjak kurang lebih tiga puluh menit yang lalu berdiri dengan terus mondar-mandir dengan wajah cemas bercampur frustasi.

Tania yang jengah melihat hal itu pun memutuskan bertanya sendiri perihal apa yang membuat Peter seperti itu. “Lo kenapa sih Pet dari tadi mondar mandir gak jelas kayak gitu?”.

Mendengar pertanyaan dari Tania, Peter pun menghentikan aktivitas mondar-mandirnya dan beralih menatap Tania, sembari berujar menjawab pertanyaan Tania barusan. “Ali sama Prilly sampai sekarang kok belum balik ya kak?”.

“Mungkin mereka masih belum nemuin makanan sama sumber air makanya belum balik” jawab Tania dengan pikiran yang positif atas pertanyaan khawatir Peter tersebut.

Sebenarnya Tania sama cemasnya dengan Peter, namun harus ada yang berpikir positif saat ini. Jika Tania juga panik seperti Peter, maka siapa yang akan menenangkan?

Tidak mungkin Kenzo bukan?

Di situasi seperti ini mereka harus saling menenangkan dan menguatkan. Juga berpikir positif pastinya. Seperti saat ini contohnya, di saat peter sedang tidak dapat berpikir dengan positif dikarenakan pikirannya yang dikuasai oleh kekhawatiran. Maka Tania yang harus menenangkannya.

Mendengar jawaban Tania, walaupun sangat positif ternyata tidak mengurangi kekhawatiran Peter. Ia terlalu takut akan hal buruk yang ada dipikirannya benar-benar terjadi. “Apa mungkin mereka ketemu sama zombie-zombie itu?”.

Pertanyaan Peter barusan membuat Tania terdiam. Ia tidak tahu harus menjawab apa, segala kemungkinan dapat terjadi.

Melihat Tania yang terdiam mendengar pertanyaannya membuat Peter semakin tidak tenang dan memutuskan untuk menyusul Ali Prilly.

“Gue susul mereka”. Beritahu Peter pada Tania yang masih terdiam.

Melihat Peter yang hendak pergi keluar, Tania pun segera menghentikan dengan pertanyaannya. “Gimana disaat lo pergi justru mereka balik?”.

Tidak mendapat respon apapun dari Peter yang hanya diam seperti sedang memikirkan jawaban dari pertanyaannya, Tania pun kembali berujar. “Itu Cuma bakal nambah masalah Pet. Kalau apa yang gue bilang itu benar, Prilly pasti bakal pergi lagi untuk cari lo, dan bakal gitu seterusnya. Untuk apa?”

“Tapi gimana kalau ternyata terjadi sesuatu sama mereka kak? Ini udah sore dan nggak ada tanda-tanda mereka balik”.

“Kita coba tunggu sebentar lagi ya. Gue yakin mereka baik-baik aja. Dan untuk Prilly? Gue yakin Ali bakal jagain Prilly” ujar Tania meyakinkan Peter.

Menghela nafas, Peter pun menganggukkan kepalanya lalu duduk dan mengambil Kenzo dari pangkuan Tania.

“Jagoan nya uncle lagi ngapain hm?” tanyanya pada bocah yang memanggil adik kembarnya dengan panggilan mama itu.

“Main sama uncle aja ya. Kasian aunty Tania nya udah main sama Kenzo dari tadi. Sekarang Kenzo mainnya sama uncle okay?” sambungnya yang diangguki anak tersebut.

Mungkin bermain dengan Kenzo bisa sedikit membuatnya melupakan rasa khawatir itu. Dan semoga apa yang Tania bilang benar. Semoga tidak terjadi sesuatu dengan Ali Prilly dan mereka dapat balik ke gubuk ini secepatnya.


***


Ali mengikuti arah pandang Prilly dan akhirnya ia pun melihat akan hal apa yang Prilly lihat.

Disana.

Tepatnya diujung gua berlawanan dengan arah mereka masuk tadi. Terdapat cahaya walaupun kecil. Dikarenakan rasa penasaran yang amat mendominasi. Akhirnya Ali dan Prilly pun memutuskan berjalan ke arah cahaya tersebut guna mengetahui akan cahaya apa itu. Tentunya menggunakan senter yang mereka bawa tadi.

Hanya dengan satu senter.

Karena sepertinya makhluk-makhluk itu selalu datang kearah suara dan cahaya. Oleh karenanya Ali dan Prilly sebisa mungkin meminimalisir cahaya yang digunakan. Satu senter cukup untuk membantu keduanya dalam berjalan dan melihat.


***

Hollaaa..

Iya chapter kali ini lebih ke Peter, Tania dan Kenzo..

Soalnya beberapa chapter kemarin kan lebih ke Ali Prilly yang lagi cari makanan dan air..

Maka dari itu, di chapter ini aku mau munculin Peter, Tania dan Kenzo hehe..


Note: Di chapter depan (chapter 10) bakal seputar Ali Prilly lagi :v

Tungguin yaa 🤗





26 September 2020

ZombieTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang