Arc kelulusan ⸺ chap 1

255 42 17
                                    

Dini hari sudah tiba matahari mulai menunjukkan sinarnya melalui kaca jendela menyinari ruangan kamar remaja lelaki yang tengah tertidur damai dalam mimpinya.

Mengerjap perlahan menatap langit atap lalu netranya bergulir ke arah foto yang selalu ia rawat. "Ohayou.."

Berdiam diri dengan netra terfokus kepada satu sosok yang hanya terpajang tampa alasan "setidak nya, kau tak menghantuiku dengan perasaan resah lagi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Berdiam diri dengan netra terfokus kepada satu sosok yang hanya terpajang tampa alasan "setidak nya, kau tak menghantuiku dengan perasaan resah lagi."

❝ selamat pagi untuk para calon sersan mayor 1 taruna,pelatihan di mulai jam 10 terimakasih

Reza kembali memejamkan mata ia malas intuk beranjak dari kasurnya setidak nya dia masih ingin beristhirahat setelah tak tidur 3 hari hanya karna teror gadis yang ntah siapa di dalam mimpinya.

"Ha...andai saja, hidupku normal bisa rebahan" keluhnya merasa tak nyaman berada di tempat yang seperti ini "ha..."

Tok tok tok

"Apa lagi ini? Ck." Reza mencoba mengabaikan namun ketukan menjadi semakin keras "sebentar!" Pekik reza yang mulai risih

Dengan berat hati ia turun lalu melangkah mengambil jaket di gantungan pintu memakai nya sembari mengetik kode angka

Pintu terbuka menampilkan orang yang ia temui beberapa hari lalu, "apa?" Tanya reza

"Eehm" bocah yang menganggu reza adalah baji keisuke, baji nampak menatap ke arah penampilan ku "baru bangun?" Tanya nya

Reza mengangguk bahkan kemeja militer ku tak ku pakai benar benar, ya pasti penampilan ku terlihat kacau saat ini tapi siapa peduli.

"Astaga kau ini,"

"!?"

Reza pov

Aku terkejut dengan perilaku yang bocah di hadapanku lakukan, dia mengancingi kemeja ku dengan benar "apa yang⸺

"Kau ini angkatan militer!, mayor letnan bahkan bangga. Apa pendapat orang orang jika melihat keadaan kebangaan mereka semua dengan penampilan bak gembel jalanan?" Potong baji panjang lebar dengan nada kesal

Namun. Tangan nya gemetaran rona wajah yang berusaha ia samarkan membuatku berdigik geli dan merinding "ni...bocah kenapa"

"Cepat sana mandi!" Dorong baji kepada ku hingga masuk ke dalam ruangan kamar ku tampa ijin sekaligus dengan cara mendorong!

"Tapi aku⎯

𝐑enkarnasi.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang