Kamu cantik. Bahkan lebih dari kupu-kupu itu.
***
"Kenapa harus Solo, Ru?" Ucap Gede.
Gede terkejut saat sahabatnya Fachrudin mengucapkan akan berpindah ke Solo.
"Strategis Mas, ga ada perkembangan kalo disini" imbuh Fachrudin.
"Kok tiba-tiba banget sih Ru, kamu ga lagi kenapa-kenapa kan?" Lanjut Gede.
"Ngga kok mas, aman-aman aja" ucap Fachrudin menutupi kondisi keuangan nya yang sedang tidak baik-baik saja.
"Terus rumah sama sekolahnya anak-anak di Jakarta gimana Rud?" Tanya Gede.
"Rumah kayaknya dijual sama saudara mas, dia kemarin udah nanya-nanya gitu. Tapi belum pasti masih nego di harga"
"Tapi, kalo sekolah anak-anak kita udah mulai ngurusin perpindahan nya sih mas. Tinggal yang di Solo aja, belum tahu dimana sekolah yang bagus disana" lanjut Fachrudin.
Disaat dua sahabat sedang berbincang serius mengenai perpindahan itu, terdapat seorang anak laki-laki yang sedang memandangi wajah cantik anak perempuan yang sedang bermain mengejar kupu-kupu di perkarangan rumah khas Bali itu.
"Aduh" deru anak perempuan itu yang karena tak sengaja terjatuh.
Tak lama terdengar suara hentak kaki yang berlari untuk menuju ke tempat anak perempuan itu.
"Hei"
"Kamu gapapa?" Ucapnya sambil
memberi tangannya.Anak perempuan itu menggapai tangan yang diberikan lalu berupaya bangkit dari jatuhnya. Sang empunya berusaha membantu perempuan kecil itu berdiri dengan tangan kecilnya.
"Eh.."
"Ndak papa kok. Cuma perih aja" Jawab anak perempuan itu dengan logat Balinya.
"Itu luka loh, ayo aku bantu obatin" imbuh anak laki-laki itu dengan sedikit membungkuk sembari membersihkan lutut anak perempuan yang sedikit kotor.
"Kita cuci dulu ya kakinya, itu ada selang"
Dia menuntun anak perempuan itu dengan lembut menuju tempat yang terdapat selang air.
Lalu, ia membersihkan luka anak perempuan itu dengan air secara perlahan.
"Nih udah bersih. Sebentar, kamu duduk sini dulu ya. Aku mau masuk cari Betadine" Ia langsung berlari masuk mencari obat yang dimaksud.
"Ma, mama bawa Betadine ga?" Ucap anak lelaki itu dengan nafas yang memburu.
Sang ibu yang merasa terganggu dikarenakan sedang mengobrol dengan sahabatnya itu pun tak menjawab dan langsung memberikan obat yang dimaksud.
Setelah mendapatkan obat yang diinginkan, ia berlari sekencang-kencangnya untuk kembali ke anak perempuan yang telah menunggunya.
"Aku datang hehehe" sambil tersenyum manis membuat anak perempuan itu ikut tersenyum.
"Ini agak perih sih, kamu kalo ga kuat cengkeram baju aku aja"
Dia berjongkok dan ditatapnya mata indah anak perempuan itu dengan maksud meyakinkannya.
Lalu, dengan sangat hati-hati dia meneteskan obat itu di lutut yang terluka itu.
"Aw"
"Sebentar, sebentar. Nih udah nih, udah" sambil tersenyum manis
Dia meniup luka di lutut yang telah diberi obat.
"wuhh wuhh wuhh udah kan, udah ga perih lagi kan"
Anak perempuan itu tersenyum menatap anak lelaki yang tak pernah ia kenal itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Because I Love You, That's it.
Romance"Kenapa sih mas, mas masih baik sama aku?" tanya Mahalini menatap Nuca dengan mata yang sembab karena menangis "Padahal aku jahat banget sama mas, dari awal pernikahan bahkan" ucap Mahalini dengan nada tertawa, seolah menertawakan dirinya sendiri. "...