2. Terulang Kembali

79 15 8
                                    

"Tapi ini sudah kesekian kalinya Aditya Rizky Putra Sandjaya!" Amarah Mahalini memuncak ketika mengetahui kekasihnya berselingkuh untuk kesekian kalinya.

"Tapi dia cuma temenku Lin" elak Ariz untuk kesekian kalinya juga.

Aditya Rizky Putra Sandjaya
Putra pertama dari seorang Sandjaya Adityonegoro. Pemilik Sandjaya Corp. Aditya Rizky atau Ariz memegang kendali atas Sandjaya Hotel's dan juga akan memegang kekuasaan tertinggi Sandjaya Corp jika sang ayah sudah menurunkan jabatannya. Ariz Memiliki seorang adik laki-laki bernama Aldebaran Putra Sandjaya.

Ariz dan Mahalini memiliki hubungan sudah berjalan sekitar 3 tahun.

Pada awal-awal hubungannya, Ariz merupakan orang yang sangat romantis. Dia memperlakukan Mahalini seperti ratu. Menduga dijadikan satu-satunya. Ternyata salah. Ariz yang memiliki kekuasaan itu ternyata menjadikan semua perempuan sebagai ratu. Bukan satu perempuan. Tapi semua perempuan.

***

"Permisi dokter" Ucap seorang dokter laki-laki yang mengetuk ruangan. Lalu tanpa interupsi langsung membuka dan menongolkan kepalanya di pintu.

"Kafii, astagaaa. Ngagetin aja. Masuk sini" Ucap Mahalini.

Ni Luh Ketut Mahalini Ayu Raharja
seorang dokter gigi yang paras cantiknya membuat banyak pasang mata terpesona. Gadis Bali itu memiliki senyuman yang membuat banyak orang jatuh cinta padanya. Namun, hal itu tak membuatnya lupa akan siapa ia. Seorang yang sudah memiliki kekasih. Kekasih dari seorang Aditya Rizky.

Kafi dengan sedikit bertingkah seolah-olah menjadi laki-laki yang berwibawa dengan lincah menarik kursi untuk ia dudukki. Pemandangan itu tak luput dari Mahalini membuat ia menahan tawa.

"Bu dokter yang cantik, ini sudah jam makan siang loh. Kalau dilihat, ibu sedang tidak ada pasien juga."

"Terus, Kenapa tidak mau makan siang ibu dokter yang terhormat?" Ucap Kafi yang perlahan mengeraskan suara kesal sebab sahabatnya jarang sekali makan siang.

"Diet terus dia tuh Fi, cowonya marah kalo lemaknya bertambah 0.2 persen" Potong Keisya dibalik pintu.

"Demi apa?"

"Cuma 0.2 persen naiknya terus dia marah?"

"Gila sih Lin, ngapain si lo sama cowo kaya gituan. Nyiksa banget" Imbuh Kafi seperti ibu-ibu rempong.

"Apaansih Kei, udah ah Fi. Ini mau makan sama Keisya ya Kei." Elak Mahalini sembari menaikkan alis seolah memberi kode kepada Keisya.

Seolah paham maksud Mahalini, Keisya menarik kursi yang diduduki Kafi membuat Kafi berlonjak kaget.

"Udah deh ya Dokter Kafi yang ganteng. Kamu berdiri dulu" Ucap Keisya sambil mengangkat jas dokter yang dikenakan Kafi dengan telunjuk dan jempolnya. Seperti orang yang sedang mengangkat kotoran.

"Apaansih Kei, bangke kali gue" Kafi berdiri dengan menepis tangan Keisya.

"Nah pinter, udah sekarang lu keluar. Ya ganteng, gw sama Lini mau makan bareng diluar. Lu sana makan sama perawat magang itu. Siapa namanya Chilli"

"Chloe woi"

"Oh iya, siapa. Chilli eh Chloe bodo ah.  Udah sana ih, keluar" Keisya mendorong Kafi agar keluar. Akhirnya Kafi keluar dari ruangan Lini.

Mahalini hanya bisa tertawa melihat tingkah sahabat-sahabatnya itu.

"Gila lo Kei, kalo Kafi percaya tadi bisa diamuk tu Ariz" Mahalini menarik tangan Keisya agar mendekat dan duduk di kursi.

"Biarin ah, abisnya lu mau aja si diatur-atur sama cowo kek gitu"

"Udah tukang selingkuh, kasar, ngatur-ngatur lagi" omel Keisya

Because I Love You, That's it.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang