TL - 15

1.9K 209 39
                                    

°✥✤✣  Triplet Lee  ✣✤✥°

"Hari ini kita mau ngapain?" Tanya Renjun pada ketiga anaknya.

"MEWARNAI!" Seru Triplet kompak dengan senyuman lebar. Jeno yang ada di sana hanya tersenyum geli melihat ketiga anaknya begitu semangat hari ini. Alasan Triplet semangat tidak hanya karena mewarnai saja. Itu karena Jeno bilang pada mereka jika yang mewarnainya paling bagus akan diberi dua cup es krim sekaligus.

Hal yang paling penting adalah Papi Renjun tidak melarang ide itu. Makanya Triplet sangat semangat karena bisa makan es krim banyak tanpa harus diomeli Papinya.

"Buruan Papi~" rengek Juno saat melihat Renjun lama sekali memberikan kertas pada mereka.

"Sabar dong. Kayak yang bisa mewarnai aja," balas Jisung pada sang adik. Chenle tertawa dan mengangguk setuju. Di antara mereka bertiga, Juno memang yang paling payah mewarnai.

Jeno yang mendengar itu menangkup wajah Jisung. "Siapa yang ajarin kamu galak kayak gini? Gak boleh ya, Sayang. Sebagai kakak, harusnya Ji ngasih semangat ke Yuno. Katanya mau adik? Kalau mau punya adik, Ji harus jadi kakak yang baik," ucap Jeno memberitahu.

"Hah? Punya adik? Yuno gak mau!" Tolak si bungsu mentah-mentah. Dia tidak akan membiarkan posisinya sebagai anak termuda tergantikan.

"Adiknya juga bukan buat kamu! Aku mau punya adik biar bayi Aunt Nana punya temen!" Jawab Jisung sambil mendelik kecil.

Juno tetap menggelengkan kepalanya kuat-kuat. "Gak. Ma. U!" Ucapnya ngeyel.

Renjun yang melihat situasi mulai tidak kondusif langsung memberikan kertas pada masing-masing anak. "Udahan yuk berantemnya. Ayo baikan dulu Ji sama Yuno. Kalau masih berantem es krimnya buat Lele aja."

Chenle tersenyum lebar saat tahu jawaban Papinya. "Kalau gitu, kalian berantem terus aja sampai es krimnya habis aku makan," katanya kemudian tertawa kencang.

Jeno hanya bisa menepuk jidat. Anak sulungnya bukan melerai para adik tapi malah membuat suasana makin kacau. Akhirnya Jisung dan Juno malah kompak menghujat Chenle. Daripada makin kacau, maka Renjun pun segera duduk di hadapan mereka dan langsung menyuruh untuk mewarnai.

Renjun kira saat sedang mewarnai, para anaknya akan damai. Tapi ternyata itu adalah dugaan yang salah. Sebab malah ada hal-hal lain yang terus mereka perdebatkan.

"Pohon itu daunnya warna hijau, Yuno! Bukan hitam!" Protes Jisung saat melihat warna daun pohon milik Juno.

"Itu punya kamu! Punya aku pohonnya kebakar jadi warna hitam!" Jawab Juno memberikan pendapat.

Jisung berdecak sebal kemudian melihat warna daun milik Chenle. "Ish! Punya Lele kok coklat daunnya?!"

Chenle mendongakkan kepala kemudian bertanya kembali. "Emangnya kenapa? Aku pernah lihat di TV ada daun warna coklat kok," jawabnya. Jeno langsung teringat saat dirinya bersama Chenle menonton video anak anjing yang bermain ke luar rumah pada saat musim gugur. Mungkin dari situ Chenle mendapat inspirasi.

"Udah ya, Ji. Gak masalah daunnya mau warna apa, Papi gak membatasi warnanya," ucap Renjun berusaha melerai mereka.

"Tapi daun itu warna hijau Papi~ bukan warna hitam atau coklat~ Lele sama Yuno salah~" rengek Jisung dengan tatapan memelas.

"Daun warnanya hijau kalau masih baru. Warna coklat kalau udah mau jatuh dan bisa jadi warna hitam kalau kebakar. Jadi, gak ada yang salah ya di sini," sahut Jeno sambil mengelus rambut Jisung.

Dengan muka tertekuk, Jisung mengangguk dan lanjut menggambar. Juno dan Chenle juga sama. Mereka asik mewarnai sampai akhirnya ada lagi hal yang membuat keributan baru.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 11, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Triplet Lee || NoRen [Republish]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang