Note:
Happy first anniversary Jeanpiku fandom...
Happy reading..
----------------------------------------------------------------------"Apa yang terjadi?"
Jean mendengar suara ibunya dari seberang telfon, tanpa penjelasan Jean sudah tahu apa yang ibunya maksud.
"Tidak ada yang terjadi."
"Tidak ada yang terjadi? lalu kenapa selama dua hari ini kau hanya datang, mencium keningnya dan pergi begitu saja. Bahkan kau tidak menginap, kau tidak pernah jauh darinya kecuali kau pergi bekerja." Ibunya menghela nafas, "Ibu tahu kau kembali ke rumah kalian."
Sudah dua hari sejak Pieck mengatakan hal-hal itu. Saat itu, Jean tidak tahu ingin pergi kemana jadi dia hanya kembali ke rumah. Bukannya Jean menjaga jarak, dia hanya ingin Pieck bisa berpikir lebih matang.
Jean juga sudah memikirkan hal ini, jika Pieck memang menginginkan hal itu, dia tidak akan menghalanginya. Dia berkata padanya, apapun yang terjadi dia tidak akan melepaskannya. Tapi, ketika Jean kehilangan ayahnya, ibunya berkata 'Ketika kau mencintai seseoarang, itu berarti kau juga belajar untuk merelakannya.' Jean ingin sekali menjadi egois, tapi jika Pieck tidak bahagia bersamanya, dia tidak bisa memaksanya. Jika Pieck ingin dia melepaskannya, dia akan mengabulkannya karena dia sangat mencintainya.
Jean hanya menghela nafas dan mengusap wajahnya dengan tangannya. Dia bingung harus berkata apa, dia tidak ingin ibu dan ayah mertuanya khawatir tapi dia tidak bisa mengatakan apa yang sebenarnya terjadi.
"Aku dan Anthony tahu sesuatu yang salah telah terjadi di antara kalian berdua. Ada apa?" nada Irine berubah lembut.
"Aku benar-benar ingin memberitahumu, ibu. Tapi aku tidak tahu bagaimana." Jean berbaring di sofa, menjawab pertanyaan ibunya dengan mata terpejam. Kata-kata yang di ucapkan Pieck masih terngiang di telinganya dan jujur saja, itu membuat Jean marah. Marah karena apa yang Pieck katakan adalah bohong.
Hening sejenak, dan Jean bisa mendengar suara helaan nafas ibunya. "Jean... Ibu tahu, memang tidak seharusnya ibu ikut campur dalam permasalahan kalian berdua. Tapi, kau bisa mengatakan apapun pada ibu atau bertanya apapun. Ibu tahu apa yang terjadi memang sangat berat, tapi ibu yakin kalian berdua bisa melaluinya. Ibu sangat menyanyangi kalian berdua. "
Jean sangat mengerti tentang ke khawatiran ibunya dan dia merasa bersalah akan hal itu. Memikirkan tentang kesalahan, tiba-tiba Jean teringat suatu hal "Ibu... Aku minta maaf..."
"Hmm?"
"Aku minta maaf karena aku pernah berbohong padamu."
Jean tidak mendengar apapun untuk sesaat.
"Hmm... Tidak apa-apa ibu mengerti. Dan... ibu sudah tahu sejak dulu."
Tunggu, Jean berpikir ini aneh. Bukankah seharusnya ibunya bertanya untuk apa dia meminta maaf. Tapi kenapa ibunya haya merespon seperti itu. 'Sudah tahu'? tunggu... apa yang sudah ibunya ketahui?
"Baiklah kalau begitu,... ibu akan tutup telfonnya. Ibu akan tetap menemani Pieck besok, istirahatlah... "
"Tunggu... Ibu-"
tuuttt-- tuuttt---
Telfonnya sudah terputus. Jean hanya menghela nafas, dia merasa ada sesuatu yang janggal. Apa ibunya tahu tentang apa yang Jean maksud?
Apa maksudnya 'sudah tahu sejak dulu'?
***Apakah yang dia lakukan sudah benar?
Apa lebih baik seperti ini?
KAMU SEDANG MEMBACA
Indo Ver. STUCK WITH YOU (JeanPiku AU fanfiction)
FanfictionJean dan Pieck tidak pernah akur, selalu saling mengejek dan membenci satu sama lain. Hingga seketika kehidupan mereka berubah saat mereka memutuskan untuk berdamai.