Chapter 3: Orang Tua

295 43 9
                                    

Note:
Lama tidak berjumpa...
aku harap kalian suka... 5K kata buat kalian 😘
makasih sudah menunggu..🥰🥰

Jean bersiap untuk pergi bekerja ketika ponselnya berdering. Dia berencana untuk pergi ke apartemen Pieck sebelum berangkat ke kantor, Jean berpikir tidak mungkin dia membiarkan Pieck pergi sendiri menggunakan bis. Sudah beberapa hari sejak dia tahu tentang berita kehamilan Pieck, sejak itu juga mereka mulai saling mencoba menggerti dan Pieck mulai terbiasa dengan bantuan-bantuan yang selalu Jean berikan padanya.

Dia beranjak dari depan cermin menuju ke tempat tidur, dimana ponselnya tergeletak. Dia melihat nama yang tertera di layar ponselnya yang membuatnya tidak ragu untuk mengangkatnya.

"Halo, Pieck.."

"Hai... aku ingin bilang sesuatu. Ini mungkin sangat mendadak tapi..." Jean bisa mendengar suara wanita mungil itu sedikit ragu-ragu

"Ada apa?" Jean merasa khawatir dengan nada suara Pieck.

"Ayahku menelfonku, dia mengajakku makan malam hari ini dan aku bilang... aku akan membawamu."

"Hmm... Okay... ini memang mendadak, tapi kita memang harus segera memberitahu orang tua kita."

"Ya... aku tahu itu, setidaknya lebih baik kita segera memberitahu mereka tentang hal ini. Oh iya, kau tidak perlu menjemputku karena aku tak bisa pergi bekerja hari ini dan aku sudah menelfon kantor untuk itu."

"apa? ap.. apa kau baik-baik saja?" Jean merasa dadanya berdegup, khawatir dengan apa yang terjadi pada wanita itu.

"Aku baik-baik saja. Aku hanya tak sanggup untuk bangkit dari tempat tidurku."

"Apa kau benar-benar baik-baik saja. aku akan ke sana."

"Jangan. Aku baik-baik saja, sungguh. Ini hanya morning sickness, aku rasa pada siang hari aku sudah bisa bangkit dari tempat tidurku dan aku tidak ingin bangun dari tempat tidur hanya untuk membukakanmu pintu. Tak apa, sungguh. Kau pergi saja." Jean masih merasa khawatir namun dengan sifat keras kepala Pieck terkadang dia juga bisa menyerah.

Jean menghela nafas, "Baiklah. Pastikan kau bisa memakan sesuatu, okay? Setelah aku selesai bekerja, aku akan menjemputmu."

"Baiklah, aku mengerti. Bye.."

"Bye.." Jean bisa mendengar Pieck menutup telfonnya.

Dia menghela nafas panjangnya, sebenarnya dia masih punya sedikit waktu sebelum berangkat bekerja. Tapi, karena Pieck tak ingin di kunjungi mungkin dia akan bersantai sejenak.
***

"Ini rumahmu?"

Jean memberhentikan mobilnya tepat didepan gerbang yang cukup tinggi, dia dapat melihat dari jauh sebuah rumah besar bergaya eropa modern berada di balik pagar itu. Dia masih menatap terkejut ke arah rumah itu.

"Bukan, ini rumah ayahku." Pieck menjawab dengan santai.

"Sayang... kau tidak bilang jika kau kaya." Jean menoleh kearah Pieck.

"Sayang... ayahku yang kaya. Bukan aku." Pieck membalasnya dengan senyuman mengejek.

Mereka saling tersenyum mengejek satu sama lain untuk beberapa detik.

"ughhhh.." mereka berdua mendengus dan mengalihkan pandangan satu sama lain.

"tekan bel nya." Pieck menunjuk kearah samping kemudi Jean, membuat Jean menoleh dan melihat sebuah tombol dan pengeras suara mini.

Jean menekan tombol itu dan untuk beberapa saat akhirnya mereka mendengar suara seseorang dari pengeras suara itu.

"Selamat datang di rumah Keluarga Finger. Ada yang bisa saya bantu?" mereka dapat mendengar suara seorang laki-laki yang lembut dan sopan.

Indo Ver. STUCK WITH YOU (JeanPiku AU fanfiction)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang