Chapter 4: Pernikahan

324 34 19
                                    

Note: oke... sebelumnya terimakasih karena udah nunggu dan terimakasih..
untk info chapter selanjutnya, aku gak au kapan bisa update, kemungkinan akan lama banget karena aku harus 'dealing with life' dulu...
tapi aku yakinkan, aku pasti bakal nyelesaikan fic ini.. tapi mungkin bakal lamaa..

happy reading.. i hope you like it..

Kehamilan minggu ke-7

"Apa kau serius?" Connie melemparkan pertanyaan itu saat dia dan Jean pergi keluar untuk makan siang. "Kalian akan menikah? Maksudku sungguh-sungguh akan menikah?"

Jean hanya menghela nafas panjang dengan rentetan pertanyaan yang diberikan sahabatnya itu.

"Aku masih tidak percaya. Tidak, bukan aku... tapi KAMI masih tidak percaya. Bahkan Marco dan Sasha yang tidak pernah bertemu dengan Pieck pun, tidak percaya dengan ceritamu. Sebelumnya kau memberitahu mereka kalau kau tidak akan pernah bisa akur dengannya, dengan berbagai macam pertarungan argumen kalian, semua drama rivalitas kalian dan aku.. sebagai saksi atas berbagai hal itu membuat mereka meragukan pernyataanmu untuk menikah dengannya."

Jean memang pernah bercerita dengan kedua sahabatnya yang lain tentang dia dan Pieck yang tidak perrnah bisa akur. Marco dan Sasha tidak bekerja di tempat yang sama dengan Jean dan Connie, maka dari itu mereka tidak pernah bertemu Pieck ataupun mengenalnya. Saat Jean memberitahu mereka semua tentang hal ini mereka hanya terdiam melemparkan tatapan tidak percaya kearahnya, bahkan Sasha berhenti mengunyah makanannya, Connie yang tersedak minumannya dan Marco yang bertanya 'apa kepalamu terbentur sesuatu?'.

Mereka tidak percaya.

Jean hanya menghela nafasnya, lagi.

"Bisakah kau berkata sesuatu? dan tidak hanya menghela nafas." Connie masih menatapnya dengan tatapan tidak percaya.

"Apa yang harus aku katakan? Aku sudah mengatakannya pada kalian." Jean tetap berusaha agar sahabatnya percaya padanya.

"Tidak... kami merasa ada yang aneh. Sesuatu telah terjadi kan?"

"Ya. Sesuatu telah terjadi di antara kami, kami pergi kencan, pacaran, seks, aku melamarnya dan kami memutuskan untuk memiliki anak." Jean menceritakan kembali kisah yang dia buat-buat bersama Pieck. Walaupun sebenarnya tidak masalah jika mereka memberitahu kisah yang sebenarnya kepada sahabat mereka, tapi sejak awal mereka berdua setuju untuk tidak memberitahu siapapun tentang kejadian malam itu.

Sekarang giliran Connie yang menghela nafas panjangnya, "Maaf jika kami seperti orang yang tidak menyetujui pernikahanmu. Tapi ketahuilah bahwa kami semua sangat senang jika kau menikah, hanya saja kami merasa ada sesuatu yang aneh. Entah kenapa kami merasa kau menyembunyikan sesuatu."

Jean tidak mengatakan apapun, dia hanya menatap Connie dengan sedikit kerutan di dahinya.

Connie balas menatapnya denga ekspresi khawatir, "Jean, kami sangat mengenalmu. Kami merasa aneh karena kami tidak merasa jika kau sedang mencari kebahagianmu. Ini seperti kau sedang terjebak dalam suatu hal dan kau harus melakukan sesuatu tentang hal itu. Tolong jangan salah paham dengan apa yang aku katakan, aku hanya sangat mengenalmu." Connie merasa tidak enak dengan kata-kata yang dia lontarkan pada Jean, tapi dia merasa perlu melakukannya.

Jean tahu jika sahabat-sahabatnya sangat mengenalnya, mereka saling mengenal sejak SMA bahkan pergi ke perguruan tinggi yang sama. Dia tidak merasa salah paham dengan apa yang Connie katakan padanya, bahkan dia merasa jika Connie memiliki insting yang kuat dengan apa yang sedang terjadi. Dia tidak mengatakan apapun, Jean masih menatap Connie dengan santai.

"Kau tahu. Sejak kau kehilangan ayahmu, kau menjadi tidak peduli dengan kehidupanmu sendiri selain ibumu. Kami merasa lega karena kau sangat memperhatikan ibumu, tapi kau melupakan dirimu sendiri. Kau pernah bilang jika ibumu bahagia, kau juga akan bahagia. Tapi apa ibumu akan bahagia jika kau tidak memiliki kebahagiaanmu sendiri." Connie menghela nafasnya, dan menatap Jean dengan serius, "Aku harap, apa yang kami rasakan ini salah dan kau benar-benar mendapatkan kebahagianmu sendiri."

Indo Ver. STUCK WITH YOU (JeanPiku AU fanfiction)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang