Don’t forget to votment.
Happy reading~
.
.
.
.
Masih di hari yang sama, jam 11 siang soonyoung memilih cafe yang biasa ia datangi jika bersama teman temannya, tempatnya nyaman dan akan terasa sejuk meski daerah sekitar pantai tengah terik teriknya.
Kini mereka tengah duduk berhadapan, soonyoung dan jihoon memilih tempat di dekat jendela agar pandangan laut masih bisa mereka lihat.
“Ku lihat kau sekali pantai ya” kata soonyoung, karena sedari tadi jihoon menatap keluar, menatap indahnya ombak yang berlomba mencapai sisian pantai.
Jihoon menoleh kearah soonyoung yang sedari tadi memperhatikannya,sesaat setelah soonyoung berkata seperti tadi, senyuman manis jihoon luntur, digantikan dengan senyum kecil.
“Pantai menyimpan banyak cerita untukku” lalu pelayan mereka datang memberikan hidangan masing masing.
“ceritamu di australia? “tanya soonyoung, namun ia tampak acuh tak acuh padahal sebenarnya begitu penasaran.
“Ya maybe? begitu lah aku tidak terlalu ingat karena aku masih kecil”’ceritaku disini soonyoung, bersama teman temanku, termasuk engkau’jihoon melanjutkannya dalam hati sambil meminum ice lemon tea nya.
Jihoon lebih tampak banyak tersenyum saat diluar sekolah, dan soonyoung memperhatikan itu, jika boleh jujur soonyoung begitu terpana melihat senyum jihoon yang begitu manis dari samping, karena jihoon terus menatap pantai dengan pandangan berbinar seakan akan jihoon tidak pernah diajak keluar oleh ayah dan ibunya atau temannya. Tapi tentu soonyoung tidak akan berpaling hati, dirinya sudah berjanji pada woozi bahwa dirinya akan menunggunya pulang sampai kapanpun, sampai gadisnya pulang dan kembali dalam pelukannya, itu janji lama dan seakan janji tipuan tapi ternyata kalimat itu masih membekas sampai saat ini dan sampai soonyoung menolak wanita lain di luaran sana termasuk jihoon yang ia tantang saat ini.
Melihat sosok jihoon yang kata temannya mirip dengan woozi, ternyata itu memang benar, itu tampak lebih lebih jelas saat berhadapan berdua seperti sekarang, ada satu dua sikapnya yang menyerupai woozi, debaran di jantunya tidak bisa dikontrol lagi, namun soonyoung terus mensugesti dirinya bahwa ini jihoon bukan woozi. Atau mungkin jihoon reinkarnasi woozi?,, haha itu hanya cerita kuno, jangan konyol soonyoung.
Selama 20 menit mereka habiskan untuk makan dan berbincang kecil di cafe tadi, tentu dengan suasana yang sedikitnya udah cair, soonyoung kembali lagi menjadi si cowok cuek dan dingin, melihat jihoon berlarian dipinggiran pantai dengan riang dengan tawa yang lepas.
“Berapa lama dia dikurung di rumah saat di aussie, sampai sampai melihat air saja seperti bocah sd”tiba tiba ingatannya dibawa berkelana saat disekolahnya mengadakan acara keluarga mereka dulu,dulu sekali, pilihan utama mereka saat itu pantai, masih dengan bimbingan para orang tua,mereka semua tampak semangat saat mendengar deru ombak yang menantang.
‘Youngie, lihat! Kajja kita kesana!‘woozi kecil menarik tangan soonyoung agar cepat sampai duluan dibanding orang tuanya.
‘Astaga! Anak anak jangan lari larian! Lautnya tidak akan pergi! ‘mina berteriak, ditangan kanannya ia membawa keranjang makanan dan di sisi kirinya ada hyunbin, sedangkan pasangan chanbaek hanya menggeleng gelengkan kepalanya sudah tidak asing dengan sikap purtrinya yang selalu antusias saat mendengar deburan ombak atau apapun yang berbau pantai.
‘nde woozi, tapi jangan lari lari nanti kau terjatuh’meskipun soonyoung sudah diberi wejangan, woozi tetaplah woozi, dia tetap berlarian lalu akhirnya kakinya tersandung batu karang hingga lututnya terluka.
‘nah kan, sudah youngie bilang’akhirnya soonyoung mengomel.
Soonyoung tersenyum kecil, menatap kalung dengan liontin harimau yang menjadi bandulnya, bandul pemberian woozi sehari sebelum semuanya berubah.
Cukup lama mereka bermain disekitaran pantai, kini mereka tengah duduk dikedai kecil, memesan kelapa muda sebagai pemuas dahaga.
“jihoon”jihoon yang merasa dipanggil menoleh kearah soonyoung yang tengah menatapnya juga, soonyoung berdehem melonggarkan tenggorokannya yang merasa tercekat.
“aku ingin to the point saja,, kau tau siapa dia? “soonyoung menyodorkan ponselnya yang menampilkan foto dirinya dan woozi saat masih kecil, jihoon bersikap biasa saja, dia tau soonyoung begitu penasaran sosok dirinya yang katanya mirip woozi dan suatu saat akan bertanya tentang woozi dan ternyata ini saatnya.
“tentu aku tau, wae? “jihoon membuang mukanya, bukan karena kecewa pada soonyoung sebab soonyoung tak mengenalinya sama sekali, tapi karena jihoon takut menyadari ekspresinya.
“banyak yang bilang kau mirip dengan woozi, kekasihku,, namun sekarang dia entah ada dimana” jihoon menegang seketika,masih dengan tanpa melihat kearah soonyoung,kekasih?,,jadi selama dia pergi soonyoung tak pernah menganggap kisah mereka kandas?
soonyoung menarik lagi ponselnya, “bandul harimau ini darinya, aku melihat kau begitu mirip dengan woozi, so, aku ingin minta maaf jika sifatku padamu sedikit berubah ubah”
Hanya itu?, jadi soonyoung mengadakan pertemuan itu untuk ini? Memang jihoon juga sebenarnya agak risih dilihat soonyoung terus saat di sekolah, namun jujur saja jihoon suka, suka saat soonyoung menatapnya, karena jihoon adalah woozi yang sebenarnya.
Jihoon menatap soonyoung lamat lamat, jemari soonyoung mengusap bandul itu dengan lembut.
“aku paham dan tak apa”jawaban singkat jihoon membuat soonyoung menoleh pada jihoon dengan senyum kecil nan tulus, astaga bolehkah jihoon jujur saat ini juga,, ini sangat menyiksa.
*****
“aku dengar kemaren soonyoung mengajak si anak baru jalan jalan kepantai”sana memberi tahu momo, jangan tanya sana tau dari siapa, jelas jelas dia melihat kok, karena dia juga kesana kemarin.
“APA?!” momo emosi, berdiri dan menatap sana nyalang.
“soonyoung incaran dia san”jihyo menunjuk momo dengan matanya, dan sana mengangguk.
“widih target baru dong ya”dahyun memanas manasi momo.
“Diem! Dia kayaknya gak tau seorang momo”emosi momo meledak ledak.
“sikat aja udah, ajak taruhan di arena mingdep deh kan libur”nayeon menyesap wine beralkohol rendah.
“Boleh gak sih labrak dulu”chayeoung meminta pendapat temen temennya dan mereka ada yang gangguk setuju.
“ehh bentar, bukannya dia deket sama reque ya, kita belum imbang kalo mereka turun tangan”ucap jeongyeon.
“cih! Dia jihoon hanya jihoon, bukan woozi” remeh tyuzu.
“Lah bener tuh, kalo ada si woozi mah beuh udah lengkap deh tuh reque”mina menyesap minuman beralkohol itu dengan nikmat.
“Mereka kan udah lama gak lengkap ya dari berita yang beredar, sebenarnya woozi kemana sih”chaeyoung emang udah penasaran sejak berita reque gak lengkap itu.
“Mati kali,, bodo ah”momo keluar dari markas twice mengabaikan panggilan temen temennya.
*****
“Ayo pulang udah malam”soonyoung mengajak jihoon pulang tentu setelah makan malam berdua.
Ditengah perjalanan jihoon menoleh pada soonyoung yang lagi nyetir.
“Makasih”lalu soonyoung noleh ke arah jihoon. Soonyoung hanya merespon dengan senyum dan ngangguk
Mereka sadar gak sih kalau mereka berdua tuh lebih banyak tersenyum hari ini?
Apakah ini akan menjadi hari yang baik bagi keduanya? We never know.
.
.
.
.
.
#minggu, 13feb22.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sweet Kiss From Boyfriend [SOONHOON]
Teen FictionJihoon adalah sosok badgirl disekolahnya,meski begitu banyak yang mengagumi sosok jihoon juga ke tujuh temannya karena kemolekan serta prestasi yang mumpuni. Dibalik sifat bad nya jihoon juga memiliki seorang ibu cantik mantan badgirl juga dan seora...