Happy reading
***Bel istirahat telah berbunyi beberapa menit yang lalu, membuat warga sekolah berhamburan keluar kelas,ada yang ke kantin dan adapun siswa yang hanya sekedar duduk duduk santai di depan kelas ...
Sama halnya dengan viona,gadis itu kini berada di kantin dengan makanan yang berada di depannya...
Byuuur...
Baju seragam yang tadinya sangat bersih kini di penuhi dengan kuah bakso panas yang sengaja di tumpahkan oleh seorang gadis remaja yang tanpa merasa bersalah hanya tertawa terbahak bahak dengan ke-2 temannya.siapa lagi jika bukan Cassandra,dinda ,dan bianca.
"Upss sorry sengaja"ucapnya dengan nada sok kasihan
Penghuni kantin yang tadinya sibuk Dengan urusan masing masing kini mengalihkan tatapan mereka ke suatu objek .meja tengah.
"Wihh rasain lo"
"Wajar lah ,emang pantes dia dapetin perlakuan kayak gitu"
"Cewek murahan hahaa"
"Dasar pengkhianat"
"Beraninya nusuk teman dari belakang"
Sayup-sayup terdengar cacian dan makian kini terlontar dari mulut mulut kotor para penghuni kantin
Viona yang di siram kuah bakso panas tersebut kini hanya diam membeku dengan mata terpejam menikmati sensasi panas yang menjalar di bagian dadanya
Sakit,perih,sesak
Bukan sakit,perih,sesak ,karna terkena kuah panas namun,sakit karena di perlakukan seperti itu oleh mantan sahabatnya sendiri yang mungkin sekarang itu hanya sebuah kenangan yang tak terlupakan dan meninggalkan bekas yang menyakitkan ketika mengingat masa masa persahabatan mereka pecah hanya dengan 1 masalah yang di buat oleh seorang yang merupakan dalang dari semua ini
Viona mengepalkan kedua tangannya dengan erat dan menatap ke tiga gadis itu yang masih setia berdiri di hadapannya
"Penyesalan selalu datang di akhir"ucapnya dan melenggang pergi dari hadapan ketiganya yang hanya menatapnya dengan tatapan permusuhan, biarkanlah hari ini ia diperlakukan seperti ini,ia sangat malas untuk sekedar berdebat.
***
Kini, viona berjalan ditengah teriknya matahari ,ia beberapa kali mengumpat kesal karena motornya sedang berada di bengkel dan mengharuskannya untuk berjalan kaki sampai rumah yang jaraknya lumayan jauh
Mata viona memicing untuk melihat lebih jelas lagi apa yang ada di hadapannya,varo,yah anak itu kini berada di pinggir jalan dengan tangan yang terlihat mengotak atik motornya dan jangan, lupakan raut wajah datarnya...
Senyum jahil kini terbit di bibir seksoy viona ,ia melangkah mendekati varo yang tepat berada di hadapannya
"Gak usah aneh aneh"ucap varo yang ternyata tahu bahwa viona berada tepat di belakangnya, viona mendengus kesal disaat rencana gagal lagi
"Lo cenayang ya?"ucap viona ngawur dan dibalas delikan tajam oleh varo
"Tu mata mau gwe colok"ancam viona dan mengarahkan telunjuknya yang hampir menyentuh mata varo
"Napa motor lo?"
"Buta lo?"balas varo yang membuat viona sangat bernafsu untuk mencekik varo
"Dari mana?"
"Kursus"jawab varo yang memang mengikuti kursus untuk lebih menambah pengetahuan
"Gimana keadaannya si wawak?,udah baikan?"tanya viona mengambil alih motor varo untuk melihat apa yang terjadi di dalam sana
KAMU SEDANG MEMBACA
Tailleur de Plaies
Teen FictionSingkat, sebuah hasil pemikiran yang menghasilkan sebuah karya tulis. menceritakan tentang seorang gadis yang berusaha menjalani takdir yang di berikan tuhan untuknya, berbagai cobaan dan lingkungan sekitar yang kurang mendukungnya... Hingga, seseo...