bab 8:luka yang butuh penjahit

0 1 0
                                    

Happy reading 🤗

***
Viona kini berada di sekolah yang masih sangatlah sepi, dikarenakan jam yang masih menunjukkan pukul 5:57, bisa dibayangkan betapa cepatnya ia kesekolah, setelah absen selama beberapa hari akibat kejadian itu, viona kembali bersekolah seperti biasanya...

Gadis itu berjalan sendirian di koridor sekolah yang mungkin ia adalah siswa pertama yang datang ke sekolah,di saat sedang berjalan, viona tiba tiba melihat seseorang yang mungkin siswa disini juga sedang menelpon seseorang tanpa menyadari adanya viona di belakangnya

"Kerjaan yang bagus"ucap siswa itu dan sedikit menyunggingkan senyum miringnya

"Gwe bakal deketin dia terus buat ngilangin rasa kecurigaan dia ke gwe"ucapnya kembali dan kini viona yakin jika siswa ini adalah Andika Lionel Pratama

"Hhh lo tenang aja, gw pasti bakal bayar lo,yang penting lo urus kejadian itu agar tak ada yang curiga, termasuk gadis itu"ucap dika diakhiri dengan senyum yang terpatri di wajahnya

Dika berbalik hendak melangkah namun yang didapatkannya justru seorang gadis yang kini menatapnya dengan intense

"N-ngapain?"ah sial , kenapa ia jadi gugup begini

"Gk papa"balas viona singkat namun matanya terus menatap handphone yang masih dalam genggaman dika

Mengerti dengan apa yang sedang ditatap intense oleh viona,dika segera memasukkan benda pipih itu kedalam saku celananya...

Untuk sedikit melireskan kegugupannya,dika berdehem singkat dan berkata ...

"Gimana keadaan lo?"tanyanya

"Emang gwe kenapa?"tanya balik viona yang membuat dika memutar bola matanya malas

"Seantero sekolah juga tau kali apa yang udah nimpa keluarga lo,gwe turut berdukacita "katanya

"Hm"ucapnya dan melenggang pergi menuju kelasnya 11 ips 3

Luka yang butuh penjahitbatinnya dengan mata yang terus menatap punggung gadis itu hingga hilang dari pandangan matanya tertelan jarak

***
Prang...

Mangkok yang tadinya berisi bakso kini harus terjatuh kelantai dengan sangat mengenaskan

Plakk...

"LO BISA LIAT GAK SI HAH?!!"dengan mudahnya Cassandra melayangkan tamparan ke wajah viona , padahal ia yang dengan sengaja menyenggol lengan viona hingga lengannya ikut terciprat kuah panas bakso itu

"HEH!?"Dinda mendorong kasar bahu viona hingga gadis itu mundur dan terpeleset oleh kuah bakso dan berakhir jatuh terjungkal ke lantai dengan kepalanya yang terbentur disudut meja

Melihat itu,penghuni kantin sedikit meringis pelan melihat jidat viona yang mulai mengeluarkan darah ,namun,tak seorang pun dari mereka yang berinisiatif untuk membantu viona

Viona meringis pelan merasakan kepalanya yang terasa perih dan rasa pusing yang menjalar di bagian kepalanya

Dinda berjalan mendekat dan berjongkok di hadapan viona yang kini terlihat menyedihkan

"Sakit?hm?,ini gak sebanding dengan apa yang gwe rasain!!"ucapnya dan mengusap kasar jidat viona membuat gadis itu memejamkan matanya dengan rapat

"Dengan hanya seorang pacar ,lo tega perlakuin gwe kayak gini"ucap viona pelan mencoba untuk menahan rasa pusing di kepalanya

"Dengan hanya sebuah kesalah pahaman,lo tega perlakuin gwe kayak gini"ucapnya lagi yang membuat dinda menggeram marah dan segera berdiri dari duduknya

Tanpa aba aba dan rasa kasihan ,dinda malah menendang perut viona hingga gadis itu jatuh terlentang , walaupun melakukan tindakan perundungan dinda tak pernah mendapatkan teguran dari guru, alasannya sangatlah singkat, dikarenakan orang tua dinda adalah seorang yang sangat berpengaruh di sekolah ini,dan yah para guru tak memiliki celah untuk melakukan tindakan layaknya guru pada umumnya...

Setelah menendang perut viona ,dinda dkk segera meninggalkan kantin itu dan pergi entah kemana

Viona berusaha untuk bangun dengan dibantu oleh dika yang baru saja sampai di kantin ,entah dari mana cowok itu yang bisa datang tiba Tiba

"Lo gak papa?"tanya dika

"Menurut lo?"kesal viona, padahal dengan jelas keadaannya sekarang jauh dari kata baik

Dika hanya menyengir lebar dan membantu viona untuk bangun dan mengantar gadis itu ke UKS

"Siapa yang udah mengelakuin ini ke elo?"tanya cowok itu ketika mereka sudah sampai di uks sambil membersihkan luka di jidat viona

"Kepeleset doang tadi"bohong viona dan dengan bodohnya dika percaya dan mengangguk pertanda apa yang di katakan viona memang benar

"Gwe ke toilet dulu, thanks udah bantuin gwe"ucapnya dan Melenggang pergi dari uks

Tring..tringg...

Bunyi suara handphone membuat dika segera merogoh benda pipih itu dari saku celananya

"Hm?"

"..."

"Jangan"

"..."

"Biarkan saya yang menghadapi ini sendiri"

"..."

"Baiklah"

Setelah percakapan itu berakhir ,dika memasukkan kembali hpnya ke saku celananya dan menggunjingkan senyum miringnya

Bersiaplah untuk tahap yang pertama batinnya dan segera melangkah keluar uks

***

Assalamualaikum, gimana nih ceritanya heheh, semoga betah dan jangan lupa pencet tombol bintang dan komen prennn,see you

Tailleur de PlaiesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang