bab9:siswa tak diundang

0 1 0
                                    

Happy reading 🤗

***
Bel masuk berbunyi menandakan bahwa mata pelajaran selanjutnya akan segera dimulai, viona yang baru keluar dari toilet  bergegas menuju ke kelasnya,11 IPS 1.

Sesampainya di kelas, Viona terdiam mematung Melihat bukunya tergeletak dimana mana dan terlihat sangat berantakan,buku paket dan mata pelajaran lainnya terjatuh kelantai serta adapun yang robek,tasnya yang terlihat kotor,meja yang terbalik dan jangan lupakan tulisan tulisan kotor yang tak pernah absen untuk hadir di mejanya

Viona menatap ke sekeliling dan mendapati Cassandra,bianca,dan dinda terlihat sedang duduk bersama di bangku belakang sambil memperbaiki makeup mereka yang terlihat menor

Viona melangkah mendekati mereka,ini sudah sangat keterlaluan

BRAK...

Viona menggebrak meja dengan keras yang membuat ketiga gadis menor itu terjengit kaget

"LO APA APAAN SIH!?"marah dinda dan mendorong kuat bahu viona hingga gadis itu mundur beberapa langkah

"LO YANG APA APAAN!?,MEJA GWE KENAPA LO BERANTAKIN!,HAH!?!"bentak viona

"Heh,kalo nuduh tuh jangan sembarangan"sahut bianca

Viona melirik kearah meja dan mendapati buku biologinya yang kini penuh dengan coretan lipstik merah pekat,ia segera merampas kasar buku itu dengan marah yang ber ubun ubun

"TERUS INI APA HAH!?,APA!??"marahnya dan mendekatkan buku itu dekat wajah ketiga gadis menor itu

"GAK USAH DEKET JUGA KALI!!, MAKEUP GWE NANTI KEGORES BUKU KOTOR LO ITU!"sungut bianca dan langsung menghempas kasar tangan viona

Viona terkekeh geli melihat wajah ketiga gadis menor itu yang nampak seperti nenek Lampir keselek biji ketumbar

"Muka menor kayak gitu aja bangga"gumamnya pelan namun masih dapat di dengar oleh mereka

"TERUS LO MAUNYA APA HAH?!"

"Bisa gak sih kalo ngomong gak usah teriak?,pengang telinga gwe anj*ng"ucap viona menggosok gosok telinganya yang terasa pengang

Karena merasa kesal dan jika terus berdebat tak akan membuahkan hasil, viona tersenyum miring dan menendang tulang kering ketiganya secara tiba-tiba hingga membuat mereka menjerit kesakitan...

"ANJ*ING LO!!"
"SAKIT SU"
"HUAA KAKI GWE ENCOK"

Kira kira begitulah suara jeritan kesakitan mereka yang hanya dibalas dengan senyum ledekan oleh viona, gadis itu berjalan menuju bangkunya untuk membereskan buku-bukunya dan Melenggang pergi dari kelas menyebalkan itu ,biarlah dia bolos

Rooftop,yah, mungkin tempat ini akan menjadi tempat favorit viona di sekolah,udara yang terasa sangat segar seolah-olah dapat menerbangkan segala beban pikiran viona saat ini , dimulai dari kehilangan sahabat hingga kehilangan kedua orang tuanya

Gadis itu menatap sekitar hingga netranya berhenti dekat dilapangan,disana terlihat pemotor yang berteriak tak jelas

BRUMM..BRUMM...

"WOYY KELUAR LO DIKANJ*NG"teriak salah satu dari mereka yang duduk paling depan

Terlihat satu motor yang dikendarai oleh 3 orang cowok dengan sangat ugal ugalan serta suara knalpot yang begitu memekakkan telinga

"WOYDIKAKEKUARLO!!"pekik lagi salah satu cowok yang duduk paling belakang dengan suara tak jelas

Motor itu terus berputar Putar dengan asap knalpot yang mulai mengepul...

BRAKK...

Karena menggunakan motor dengan asal asalan serta berboncengan tiga , akhirnya yang para siswa siswi tunggu akhirnya tiba,mereka bertiga terjatuh namun posisi yang masih tak berubah...

"ADOYY LENGAN BEROTOT GWE KE GORESS"jerit salah satu cowok yang bernamatag paisal itu,  alay

Mendengar namanya yang disebut dengan keras membuat dika segera keluar dan langsung disuguhkan pemandangan yang sangat ingin di gampar

"Ngapain lo kesekolah gwe?!"tanyanya ketika sudah berada di hadapan mereka bertiga dan segera menarik kerah baju mereka hingga berdiri

"Menurut lo?"ucap paisal sambil mendekatkan dirinya ke dika

Lama Mereka bersitatap ,hingga suara gelak tawa mereka membuat para siswa menatap mereka heran

"Anj*ng lo, pindah sekolah kagak ngajak ngajak temen"kata paisal menepuk keras bahu dika

"Oemji!,bang*atlodikalopindahsekolahgakngajakngajaktemandurjanabangetlojadiprenndasarbocaPRIKK"kata seorang cowok yang bernama kelvin dalam satu tarikan nafas

"Lo kalo ngomong yang jelas beg*"kesal dika,pasalnya kelvin Sangat suka berbicara tanpa ada spasi hingga sulit temannya mengerti

"Terus lo pada ngapain kesini?"

"Nih"ucap kelvin dan mendorong temannya yang sedari tadi diam tak ingin ikut campur yang biasa dipanggil dengan sebutan deo

"Sih bagong dari kemaren mewek mulu mau ketemu lo,yaudin gwe sekalian usulin aja buat pindah kesini ,eh si-not spasi juga pen ikut,jadi gitu deh"deo hanya memutar bola matanya malas mendengar namanya yang harus paisal jadikan alasan tak bermutu

"Berasa pen gorok temen gwe"gumamnya tertekan

Diantara mereka ber4,hanya deo yang sangat irit berbicara, berbeda pula dengan kelvin yang sering berbicara sangat cepat dan tak jarang pula dihadiahi gamparan maut oleh teman temannya , hanya paisal dan dika yang hampir memiliki sifat yang hampir sama.

Keempat cowok yang memiliki tinggi sekitar 180cm itu memasuki area sekolahan dengan identitas sebagai siswa baru, dan tak jarang pula beberapa siswi menatap mereka dengan penuh damba , sangat berbeda dengan viona yang kini masih berada di Rooftop menyaksikan semua kejadian itu Dengan raut wajah tak tertarik atau lebih tepatnya tak peduli.

***
Makin kesini tokoh ceritanya makin banyak gak sih?hahah tapi gak papa soalnya mereka bakal dimunculin kalo lagi butuhin doang,cee you next chapter 🏇💨







Tailleur de PlaiesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang