bab 7: kehancuran 2V

0 1 0
                                    

Happy reading 🤗

***
Malam ini adalah malam yang sangat menyakitkan bagi 2 remaja yang kini terlihat sangat menyedihkan,hancur ,ya, hanya 1 kata itu yang dapat mendeskripsikan perasaan mereka berdua

Kehilangan seseorang yang kita sayangi adalah hal yang sangat kita hindari,terutama kehilangan orang tua, begitupun dengan viona dan varo,kedua remaja itu kini berada dilokasi kejadian dan langsung disuguhkan dengan jasad orang tuanya yang kini terkapar di tanah ...

"Bunda ayah"lirih viona memeluk kedua orang tuanya sambil menggoyang goyangkan badan kedua orangtuanya, dengan tubuh yang hampir hangus dan hancur sebagian,sakit,benar benar sakit,sakit melihat keadaan orang tuanya yang meninggal secara teragis ,air mata viona tak henti hentinya menetes membasahi pipi gadis itu

Varo,remaja lelaki itu kini bersimpuh di samping ayahnya dengan raut wajah penuh kesedihan,tak ada lagi raut wajah datar yang selalu ia perlihatkan ke semua orang,ia menangis  tanpa suara namun,air mata yang terus menerus mengalir tanpa ingin berhenti, terkadang menangis dalam diam adalah sakit paling menyakitkan ...

"AHHHHKK,HIKS..BUNDA ...AYAH..."teriakan pilu varo yang begitu keras membuat warga sekitar menatap kasihan kedua remaja itu

"KENAPA?, KENAPA KALIAN NINGGALIN VARO?!,KENAPA!?, HIKSS..."Varo berhambur kebadan ayahnya berharap ia bisa mendapatkan pelukan hangat lagi dari ayahnya namun,ia lagi lagi hanya bisa pasrah mendapati jantung ayahnya yang tak lagi ada dentuman pelan, rasa sakit yang kian menjalar di seluruh tubuhnya, mendapati takdir yang begitu susah untuk ia terima

Malam ini adalah malam yang sangat ingin varo lenyapkan,ia ingin bangun dari mimpi ini,ia ingin keluar dari mimpi buruk ini,mengapa takdir begitu kejam,mengapa harus orang yang melahirkan dan menyayanginya sedari kecil harus meninggalkannya terlebih dahulu...

Di lain sisi, seseorang di balik pohon tak jauh dari tempat kejadian, menatap kejadian itu Dengan bibir yang melengkung membentuk senyuman miring

"Ah, peristiwa yang menyenangkan"ucapnya dan melenggang pergi dari tempat itu

***

Kini,varo dan viona berada di lokasi tempat peristirahatan terakhir kedua orangtuanya,di pemakaman ini menjadi saksi bisu atas apa yang baru saja menimpa keluarga kecil itu, pemakaman ini terlihat sangat sepi,hanya tinggal varo dan viona yang sepertinya belum ada keinginan untuk kembali ke rumah sementara langit yang mulai gelap dan air yang mulai berjatuhan seolah olah tahu apa yang kedua remaja itu rasakan...

"Bunda yang bahagia yah disana sama ayah"lirih viona dan kembali memeluk gundukan tanah itu dengan isak tangis pilu yang kian mengeras

"Viona bakal usahain,buat rela atas kepergian kalian"ucapnya

Sementara varo,lelaki itu kini hanya diam dan menatap kedua gundukan tanah itu yang kini di guyur oleh hujan yang semakin deras

"Pulang"ajaknya kepada viona,lelaki itu bahkan tak menumpahkan lagi air matanya

"Ayah,bunda, viona pulang dulu yah, kalian bahagia terus disana,jangan lupa buat ketemu viona di dalam mimpi"ucap viona yang terlihat sangat menyedihkan,varo hanya bisa terdiam dan berusaha menghalau air matanya yang kini menggenang di pelupuk matanya

Kedua remaja itupun meninggalkan pemakaman dengan raut wajah penuh dengan kesedihan, ditinggalkan namun tak ingin ditinggalkan adalah hal yang sangat susah untuk mereka,apalagi mengingat mereka hanyalah seorang remaja yang kini tak memiliki kedua orang tua membuat mereka tak tahu apa yang akan terjadi kedepannya

***
Huhu kasian banget loh sama 2V☺️,kalian yang betah yah bacanya hehe, siapa tau ada kejutan menarik di beberapa chapter selanjutnya, tungguin aja prenn
See you next chapter 🏃💨

Chapter kali ini pendek banget yah pren
558 kata🏇💨

Tailleur de PlaiesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang