Happy reading 🤗
***
"DIKA!!,BANGUNWOYY!!,BANGUN..!!"gedoran pintu yang bautnya hampir terlepas itu membuat dika yang sedang tertidur pulas langsung berdiri tegak dengan mata yang masih terpejamBRUKHGFHCDGFRUUTF...
Untuk kesekian kalinya ,pintu yang kemarin sore baru diperbaiki kini kembali rusak dan terbang masuk hampir mengenai kepalanya
"BANGUNLAH..WAHAII..ANAKKU!!!"jika kalian mengira bahwa yang sedari tadi menggedor pintu adalah adik atau kakak dika ,maka jawabannya adalah salah, seorang wanita yang biasa dika panggil mami kini berdiri Dihadapannya dengan tangan yang memegang tongkat baseball
Dika yang melihat maminya yang kini tampak seperti singa kelaparan,ia dengan segera meloncat masuk ke kamar mandi untuk menghindari amukan maminya
"KALO UDAH SELESAI,CEPET TURUN SARAPAN!"maminya ini memang sangat barbar,dika saja yang didalam kamar mandi harus beberapa kali mengusap telinganya yang terasa berdengung mendengar teriakan melengking maminya
"Iya mi"gumamnya hanya untuk sekedar mengeluarkan suaranya saja karna kesepian didalam kamar mandi
Selepas dengan urusannya didalam kamar mandi,dika segera bersiap siap dan berlari menuruni anak tangga menuju meja makan, terlihat disana tepatnya di meja makan,sudah ada mami dan papinya yang menunggunya
"Pagi mi,pi"sapa dika
Selesai sarapan ,dika segera kesekolah dengan motor sportnya dengan kecepatan yang lumayan tinggi, melihat banyaknya orang yang berkerumunan di tengah jalan membuatnya harus mengerem mendadak motornya
"Aishh,apa apaan nih orang "kesal dika melirik kearah kerumunan orang dan mendapati banyaknya darah yang berceceran di sekitar aspal
"Gilaa... ternyata kecelakaan"decak nya diiringi jiwa keponya yang mulai meronta ronta,remaja laki-laki itu mulai mendekat kearah kerumunan sesekali badannya yang kesana kemari akibat senggolan para warga
Seketika matanya terbelalak kaget melihat seorang gadis yang sangat ia kenali kini tergeletak mengenaskan dengan darah yang mengalir dari kepalanya
"Astaghfirullah,viona!!, bangun woyy!!"panik dika menepuk nepuk pelan pipi viona yang kini penuh dengan darah
"PANGGIL AMBULANS WOYY!!,ASTAGA VIONA..,PLIS JANGAN MATI DULU!"khawatir dika dan mengangkat kepala viona untuk ia taruh diatas pahanya
Dika mengalihkan atensinya keberbagai arah dan mendapati 3 orang gadis yang hanya menatap nanar kearahnya dan Viona...
Tak lama kemudian sebuah ambulans datang dan segera membawa viona kerumah sakit terdekat
Bianca, Cassandra,dan dinda menatap kepergian viona dengan raut wajah tak terbaca,sedih, khawatir,marah berlebur menjadi satu ,ya,mereka bertiga sedari tadi berada diantara kerumunan tanpa berniat membantu gadis yang entah bagaimana keadaannya saat ini
Meski bagaimanapun jahatnya viona kepada mereka ,tetap terbesit dalam hati mereka kesedihan ketika melihat seorang yang pernah menjadi bagian diantara mereka yang kini dilarikan kerumah sakit dengan kondisi yang sangat parah
Salah satu diantara gadis itu menggunjingkan senyum miringnya dengan wajah yang masih dibuat seolah-olah tak terjadi apa-apa
"Manusia bodoh!"batinnya menatap ke2 temannya yang terlihat khawatir namun dikalahkan dengan dendam masa lalu
***
Beberapa menit berjalan yang terasa sangat lama bagi dika, akhirnya ambulans yang ditumpanginya bersama viona sampai dirumah sakit.Dika dengan buru buru mengangkat badan viona ala bridal style dan segera masuk ke dalam rumah sakit"E-eh mas,ini ada brankar dorongnya kok,taro disini aja mas"ucap salah satu petugas rumah sakit yang sedikit kebingungan melihat dika yang terlihat susah payah menggendong viona padahal ada brankar yang sudah disiapkan
(Aku gak tau namanya apa yang gez 🙏😭,jadi buat yang tau bisa komen yah)
"GAK USAH SAYA BISA SENDIRI!.."teriak dika yang sudah jauh dan mulai masuk kedalam rumah sakit
"Lagian orang sekarat mau dipakein brankar dorong Yah pasti lama banget lah,mana keluarin dari mobilnya susah banget lagi"celoteh dika dengan melirik kesana kemari untuk meminta bantuan
"SUSTER!..SUSTER!!"pekik dika ketika melihat seorang suster membawa sebuah brankar, padahal suster itu tepat berada di hadapannya
"Astaghfirullah"kaget suster itu dan segera mendorong brankar untuk viona
Viona segera dilarikan keruangan ICU dengan dika yang ikut serta dengan raut wajah yang terlihat sangat khawatir
"Maaf mas,masnya tunggu disini aja m--"
"Iya saya tau mbak,cepet masuk , tolongin temen saya yang udah sakaratul!"potongnya dengan diiringi gelengan kepala oleh suster tadi
Dika terduduk di kursi tunggu rumah sakit dengan baju seragam yang kini dipenuhi dengan darah merah pekat viona
"Gwe harus ngehubungin keluarga viona nih"monolog dika dan merogoh tas viona yang sempat ia ambil sebelum kerumah sakit
Melihat riwayat panggilan yang menampilkan
Picture...
"Oh, ternyata dia punya adek cewek"ucap dika dan segera menelepon nomor tersebut
*_nomor yang anda tuju tidak dapat menjawab...__*
"Ck mana sih nih anak"kesal dika dan memilih mengirim pesan bahwa kakaknya sedang berada di dalam rumah sakit
Setengah jam kemudian,salah seorang dokter keluar dari ruangan viona dengan refleks dika bangkit dari duduknya
"Bagaimana keadaan teman saya dok!?"desaknya
"Pasien kehilangan banyak darah akibat benturan yang lumayan keras pada bagian kepalanya"jelas dokter tersebut
"Tapi masnya tenang saja, beruntung pasien cepat dibawa kemari sehingga pasien bisa kami tangani dan untuk kondisi pasien,kita akan pindahkan keruang rawat inap "sambung dokter tersebut
"O-oh iya makasih dok"ucap dika dengan diiringi raut wajah yang terlihat ngebug
Sepeninggalan dokter tersebut bertepatan dengan dipindahkannya viona keruang rawat inap , seorang remaja laki-laki yang masih lengkap dengan seragam SMP menghampirinya dengan nafas yqng yang tersengal-sengal...
"Huh..huh... viona mana?"tanya varo setelah menormalkan deru nafasnya yang tak beraturan akibat berlari sekaligus panik
"Siapa lo?"bingung dika
"Adeknya"jawabnya singkat
"Nama lo sofia?"varo membulatkan matanya tak terima,mana ada cowok tampan sepertinya diberi nama seletoy itu,benar benar tidak berperikenamaan!!
"Ck, nama gwe varo"kesalnya
Tak ingin memperpanjang,dika hanya mengangguk dan menunjuk salah satu ruangan yang kini ditempati oleh viona
"Thanks"ucapnya dan Melenggang pergi ke ruangan viona
***
Assalamualaikum pren,yang betah yah bacanya, vote dan komen jangan lupa,see you next chapter,sory klo pnjang banget yg gezzz🙏
KAMU SEDANG MEMBACA
Tailleur de Plaies
Roman pour AdolescentsSingkat, sebuah hasil pemikiran yang menghasilkan sebuah karya tulis. menceritakan tentang seorang gadis yang berusaha menjalani takdir yang di berikan tuhan untuknya, berbagai cobaan dan lingkungan sekitar yang kurang mendukungnya... Hingga, seseo...