37. Keluarga Lee

488 111 11
                                    

Apartemen,
Hari Sabtu Jam 6.30 sore

.
Aku berlari meninggalkan Heeseung sendiri. Menyambar clutch bag dan bergegas keluar dari unit apartemen. Riasan berantakan dan tatanan rambutku terlepas sebagian. Secepat kilat mengusap airmata dan masuk kantor, mencari ke ruang meeting, ke ruang multifungsi dan kamar mandi tapi Bang Jay ga ada.

Jungwon yang sedang duduk di singgasananya menatapku dengan curiga, "Nuna?" dia berdiri dan memandang rambutku yang tampak ga konsisten.

Aku mengabaikan Jungwon dan masuk ke kamar mandi dan melepaskan sekalian French twist di kepala, menggerai rambut seperti biasa.

Waktu keluar dari kamar mandi Jungwon masih berdiri di depan pintu, "Nuna?" dia menangkap lenganku, "Nuna kenapa?"

Ahh...Jungwon ini beruntung banget kayaknya, hampir setiap saat aku dalam keadaan kacau dialah yang pertama melihatnya.

"Nuna, ada apa?" Desaknya.

"Bang Jay mana?" Tanyaku.

Jungwon mendesah kesal karena mendengar pertanyaan paling membosankan baginya. 'Bang Jay mana'.

"Dia tadi udah keluar, gue ga tau kemana, mungkin ke kamar, telepon aja." Jungwon mengambil tisu dari meja nya lalu menunjuk wajahku, "Eyeliner lo luntur kemana-mana, nih, hapus.." Jungwon menyodorkan tisu.

Aku menerimanya.

"Lo nangis lagi kan?" Jungwon duduk di tepi meja kerjanya.

"Iya, sengaja, aku kan SUKA banget ngagetin kamu, Jung..." Jawabku sambil menghapus kekacauan makeup di muka.

"Lo mau pergi makan malem, sama Jay-Hyung?" Selidik Jungwon. Aku mengangguk.

"Dengan orangtuanya?" Tanya Jungwon lagi. Dan aku mengangguk lagi.

"Cih..yeoksi.." Jungwon berdecih.

"Kenapa?" Aku mendelik padanya.

"Aish.." Jungwon menyilangkan tangannya di dada, " lo setengah mati nyangkal nge-crush sama dia..gue yakin yang terjadi itu sebaliknya. Buktinya udah dua kali diajak makan malam sama orangtuanya."

Aku mendengarkan ocehan Jungwon yang gak guna sambil memperbaiki lipstikku di kaca. Sebagian sudah pudar karena ulah sepupu tertuanya, Heeseung. Sama sekali ga ada minat buat menjelaskan kalo hari ini bukan makan malam dengan orangtua Jay aja, tapi seluruh keluarga.

"Gue harap makan malam kali ini selancar makan malam yang pertama." Jungwon memandangku yang kali ini ga membalas kata-katanya.

Dia lalu melanjutkan teorinya, "Nuna, kalo ada orang yang sanggup jadi pendamping Bang Jay, gue yakin lo orangnya. Ini bukan pertama kali dia punya asisten di sini, kita semua ga pernah cerita karena takut lo trauma. Tapi intinya, mereka kabur semua.."

Jungwon terkekeh sendiri sambil matanya menerawang membayangkan masa lalu, " Cuma lo yang bisa bertahan sekian lama, lo bahkan tinggal sama-sama dengan dia di sini.. yang artinya dari bangun tidur sampe tidur malem lagi..lo ngadepin dia."

"Jung, aku cuma kerja. Dan ga ada pilihan lain selain bertahan tinggal di apartemen ini, aku ga mungkin tinggal sendiri di rumah kost. Aku ga sanggup bayar sewanya." Aku memulas ulang bedak di pipi.

"Ya gue tau, tapi sampe saat ini lo masih bertahan dan betah-betah aja kan? Baru kali ini Jay-Hyung baek sama asistennya. Dan... cara dia ngeliat lo itu beda. Lo tanya deh sama Sunghoon-Hyung, Riki atau Sunoo-Hyung ..mereka yang paling ngerasain perubahannya." Jungwon lalu bangkit dan balik ke meja kerja.

" Jungwon lalu bangkit dan balik ke meja kerja

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Lantai 13 : A Complicated Diary I ENHYPENTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang