5。

12.4K 1.4K 95
                                    

"Astra ayok ikut gue, murid tingkat 3 pengen ketemu sama lu"

Astra menoleh dan mendapati orang yang menubruknya si toilet beberapa waktu lalu. Angga, Daniel dan Dio yang kebetulan sedang bersama Astra menoleh padanya secara bersamaan.

"Eh Astra mau dibawa kemana itu, woy lepasin" cegah Dio melihat tangan Astra yang sudah digenggam agar mengikutinya.

"Heh, gak sopan ya ngomong sama gue begitu. Gue tuh lebih tua dari kalian" Dyan berucap sembari menatap Dio sekilas lalu lanjut berjalan dengan Astra yang ada di sampingnya

"Yaelah beda dua tahun doang bang Dyan, btw itu tangannya Astra lepasin dulu" celetuk Angga membuat lelaki bernama Dyan ini menatap Angga malas.

"Ayok As kita ke gedung lama sekolah, hari ini kan Stray Beaver resmi dibentuk" Dyan mengacuhkan Angga dan terus berjalan diikuti ketiga teman Astra di belakang.

"Eh? Apa tuh?" Tanya Astra polos. Lelaki tadi refleks berhenti membuat ketiga teman Astra ikut berhenti berjalan.

"Nama geng sekolah kita, dan lu yang jadi ketuanya"

"Loh As, serius lu?" Tanya Angga dengan wajah yang terlihat kaget.

"Lo gak harus jadi gangster loh As, katanya lo cuma mau belajar dengan tenang kan?" Kini giliran Dio yang bertanya, khawatir.

"Ahh iya gua belum cerita yah. Kemarin di gang masih sekitar sini, murid sekolah kita ada yang di palak sama sekolah lain, kata murid itu biasanya gak ada sekolah lain yang berani macem-macem. Gua jadi merasa bertanggung jawab kalau sampe hal itu kejadian lagi" jelas Astra, keempat orang itu terlihat terkejut bahkan orang yang sedang memegang tangannya ini juga.

"Berani berani nya! lu tau gak anak dari sekolah mana?" Dyan terlihat kesal dan tanpa sengaja mencengkeram tangan Astra.

"Aduhh ini tangan gua" Astra memprotes, berusaha melepaskan cengkraman nya.

"Eh eh maaf banget As" Dyan langsung menarik tangan Astra dan mengusap-usapnya "oh iya ayok ikut ke gedung lama aja dulu, sebentar kok" Astra mau tak mau mengikuti kakak kelas nya itu beserta ketiga temannya yang mengikuti mereka dari belakang.

Fyi, Dyan itu seharusnya sudah lulus tahun kemarin, namun akibat sering bolos dan berantem dengan pentolan sekolah lain membuat ia harus tinggal kelas. Dari sana ia mulai rajin masuk kelas dan memutuskan untuk tidak berkelahi lagi.

Karena hal itulah anggota geng Black Hunters dan murid tingkat 3 'menghormati' Dyan, bahkan Dwi pun tak berani macam-macam dengannya.

Makanya waktu Dyan meminta Astra menjadi ketua, Angga dan Daniel sedikit terkejut. Mereka juga khawatir jika Dyan mempunyai niat tersembunyi pada Astra.

Astra sempat terkejut karena gedung belakang sekolah yang mereka ceritakan kondisinya masih bagus dan terlihat bersih, beda sekali dengan perkiraannya tadi.

"Nah gedung lama ini tempatnya anak tingkat 3 kumpul, udah jadi basecamp  mereka lah sebutannya. Kepala sekolah juga gak bisa protes karena mereka ngejaga tempat ini juga biar tetep bersih" ucap Dyan seolah menjawab apa yang Astra pikirkan.

Saat masuk ke ruangan utama yang cukup besar, semua murid yang masuk ke kelompok bertarung (isinya murid yang senang berkelahi) tingkat 3 sudah berkumpul termasuk beberapa murid yang awalnya dari geng Black Hunters.

"Ohh Haloo Dek Astra"

Deg.

Astra seketika merinding mendengar dirinya dipanggil dengan sebutan Adek oleh beberapa dari mereka dengan suara yang cukup keras.

"Haii Astra, gila diliat asli gini kok gemes banget"

"Ciee Astra belum satu minggu pindah udah jadi ketua pentolan SMK Rajawali aja"

ARAS (✓)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang