Chapter 02

133 19 6
                                    

Heeii! Apa yang kau lakukan? Berhenti!!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Heeii! Apa yang kau lakukan? Berhenti!!

Semuanya terjadi begitu cepat. Tubuh Zhan Yao tersentak mundur, lalu hilang keseimbangan akibat sepasang tangan memeluk pinggangnya.

Grepp!!

Kyaaa!!

Sruukkk!!

_________

Lima belas menit sebelumnya

Bai Yutong benci harus berangkat sepagi ini. Dia kurang tidur semalam dan kepalanya agak pening. Karena itu ia meminta sepupunya Bai Chi, untuk mengemudikan mobil Mercedes Guardian putih miliknya dalam perjalanan menuju kantor.

Kepalanya bersandar dalam posisi santai seraya melipat kedua lengan di dada. Di luar, langit serupa kanvas putih dan abu-abu, sisa-sisa musim dingin masih meresap dengan kuat, membuat moodnya semakin berantakan. Dia bahkan belum meneguk secangkir kopi panas pagi ini.

"Choppin di pagi hari, bagaimana menurutmu? Apakah pilihan bagus?" Bai Chi memutar sebuah lagu instrumental piano yang menyedihkan, membuat ekspresi Bai Yutong semakin suram.

"Kau ingin membuatku stress? Ganti lagunya," ia menggerutu seiring lirikan galak dari mata setajam macan. Bai Chi meringis, mengganti audio dengan lagu yang lebih energik. 

Jalan raya tidak ramai atau licin, dan Mercedes itu meluncur anggun di sepanjang jalan menuju Saint Margaret. Ini adalah pertemuan mendadak untuk kesekian kali yang menyeret Yutong dari tidur damainya di apartemen mewah pusat London. Dia harus berada di kantor kurang dari pukul tujuh dan bertolak ke kota kecil ini dalam kondisi kurang fit. Mengantuk, Yutong mengerjap-ngerjapkan mata mengamati pohon-pohon pinus jenis Loblolly yang berkerumun dalam untaian panjang dan tipis, memisahkan satu properti dari properti berikutnya.

"Kita berhenti di New Bern Coffee," ia berkata pada Bai Chi.

"Kau yakin tidak akan terlambat?"

Yutong mencibir tipis, "Aku tak peduli. Biarkan mereka menunggu."

"Aku tidak tahu kalau kau belum sarapan dan minum kopi."

"Hidup akan terus berjalan dengan atau tanpa minum kopi," kata Bai Yutong, lebih yakin dari sebelumnya.

"Soal pekerjaan, kita semua membutuhkannya. Begitu pula dengan kolega lain. Mereka tidak akan menendangku begitu saja. Lagipula, itu hanya sebuah pekerjaan. Santai saja dan jangan khawatir."

Bai Chi mengangkat bahu, tidak terlalu peduli. Di samping ia tidak berminat, ia hanya bertugas menemani Yutong tanpa harus terlibat. Dengan rasa percaya diri, Bai Chi membelokkan mobilnya mulai memasuki jembatan Twickenham yang akan mengarahkan pada Newbern Coffee.

Bai Yutong menghela nafas, menatap keluar pada hamparan sungai gemerlapan di bawah jembatan. Rasa santai memuncak sewaktu ia menemukan keberanian untuk sedikit bertindak nakal alih-alih pekerja keras yang baik seperti biasanya. Rasanya seperti ada tantangan baru. Jembatan itu masih lengang, dan tatapan Yutong kembali ke jalan di depan. Bai Chi mengurangi kecepatan mobil, cenderung lambat karena ia pun menikmati keindahan aliran sungai membiru di bawah sinar matahari pagi. Ketika itu, Yutong menoleh ke samping kanan dan di sanalah ia melihat seseorang dalam posisi mencurigakan dan jelas berbahaya.

𝐃𝐞𝐚𝐫 𝐒𝐭𝐫𝐚𝐧𝐠𝐞𝐫  Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang