Chapter 12

25 3 1
                                    

Trigger warning : mature content!
If you're not into this, you can skip.

======

Bruuukk!

"Aarrghh!" Zhan Yao mengerang setengah sadar saat tubuhnya tiba-tiba didorong satu tendangan kuat dan terjungkal dari tempat tidur. Bahu dan bagian bawah tubuhnya membentur lantai, melahirkan denyutan ngilu berlomba dengan denyutan di kepalanya akibat minum-minum semalam.

"Yutong!" Kali ini dia memekik kesal. Beringsut di lantai, mencari pegangan pada ranjang untuk menumpukan lengannya yang lemas.

Pemuda yang menendangnya masih tidur lelap dan memasang wajah sok imut yang menjengkelkan. Sepertinya dia tidur dengan bahagia setelah bersenang-senang di klub malam.

"Bangun, sialan! Kau menendangku!" Zhan Yao menceracau di antara sisa-sisa kemabukan.

"Mimpi buruk! Mimpi buruk!" Bai Yutong meronta saat merasakan guncangan kasar di bahunya. Rasanya dia mimpi bermain-main dengan kucing yang imut tapi kemudian kucing itu menggeram dan mencakarnya.

"Ini sudah siang, bangun dan menyingkir dari ranjangku!" protes Zhan Yao cemberut.

Bai Yutong memaksakan diri untuk terjaga, membuka mata perlahan-lahan, lalu melihat bayangan wajah seseorang, tidak jelas dan bergoyang-goyang. Disusul gerutuan tidak jelas, bergelombang seperti pita kaset rusak.

"Huh ... apa? Di mana kucing itu?" gumam Bai Yutong.

Zhan Yao menepuk pipinya lumayan keras, nyaris menampar.

"Jam sepuluh pagi. Astaga! Kita tidur seperti orang mati!" Zhan Yao mengoceh lagi lantas melompat turun dari ranjang.

"Cepat mandi dan sarapan, kita akan naik perahu di kanal." Kata-katanya sukses membuat Bai Yutong terjaga hampir seketika.

Berperahu?

Dia mengernyitkan kening, memijat pelipisnya yang menyisakan rasa pusing akibat minum semalam.

"Tidak bisakah kita lakukan nanti saja?" protesnya, membayangkan tidur nyaman seharian tanpa harus pura-pura antusias pada ide romantis Zhan Yao.

"Tidak bisa. Kau licik! Aku harus mengikutimu ke klub malam walaupun tidak menyukai hal-hal gila di sana. Sekarang giliranmu. Kalau tidak, nanti malam kau tidur di sofa atau di lantai," Zhan Yao mengancam diiringi lirikan galaknya yang imut.

"Uhuuu, kau terlihat semakin tampan saat marah, Yao."

"Diamlah..." tukas Zhan Yao dengan pipi bersemu merah.

"Cepat angkat pantat malasmu itu!"

"Oke! Oke!"

Bai Yutong turun dari ranjang dan tersaruk-saruk ke kamar mandi. Sepertinya dia butuh aspirin saat ini juga.

=====

Mereka benar-benar mengitari keindahan kanal dan kehidupan di sekitarnya pada siang hari yang cerah itu. Beberapa orang musisi jalanan membawakan lagu-lagu cinta yang populer, menguatkan kesan romantis. Lantunan nada indah menyentuh telinga, melahirkan perasaan hangat di hati Zhan Yao.

"Kota yang cantik," ia berkomentar, memutar pandang ke sekelilingnya.
"Lihat pemandangan menakjubkan di sekitar kita. Yutong, kau harus melakukan apa yang kau inginkan seolah hari ini adalah hari terakhirmu di dunia," Zhan Yao berseru di tengah hamparan air sungai saat perahu yang mereka tumpangi melaju perlahan. Beberapa anak muda terlihat menikmati kegiatan yang sama, mereka mengambil foto, mengabaikan momen. Sesekali perahu lain berpapasan dengan perahu yang ditumpangi Bai Yutong dan Zhan Yao.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 11 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

𝐃𝐞𝐚𝐫 𝐒𝐭𝐫𝐚𝐧𝐠𝐞𝐫  Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang