chp- 12 [Kedengkian]

244 26 0
                                    

flashback




















Langit begitu cerah, Desa Zhejiang tampak ramai oleh suara langkah kaki.

Para anak remaja berusia tujuh belas tahun dengan jubah putih yang beterbangan, berlari kecil menuju gerbang untuk keluar, seperti kumpulan burung-burung putih yang merentangkan sayap mereka dan siap untuk terbang. Mereka berteriak dengan riang, benar-benar sangat rusuh, beberapa dari mereka ada yang terjatuh karena tersandung bebatuan kecil dan ada yang saling mendorong.

Toneri yang mengawasi mereka dari belakang pun berteriak keras memperingati mereka, "Jangan berlarian seperti itu dan jangan saling mendorong, apa kalian lupa peraturan desa ini? Hei! Kalian dengar aku?"

"..."

Sekumpulan anak remaja itu sepenuhnya mendengar apa yang guru mereka katakan tetapi mereka berpura-pura tidak mendengarnya. Sungguh murid yang buruk. Mereka tetap berlarian seperti kumpulan binatang yang baru saja lepas dari kurungannya, sebagian murid itu melambaikan tangan lalu bersama-sama berseru, "Guru Toneri, kami akan merindukanmu, kami akan kembali setelah satu tahun ini. Terimakasih!" mereka segera mengendarai pedang menuju ke desa masing-masing.

Toneri yang mendengar seruan itu pun membalas, "Berhati-hatilah kalian, aku akan menanti kalian kembali." dia tersenyum tulus lalu bergumam, "Anak-anak ini sungguh..."

"Sungguh apa?"

Toneri tersentak, betapa terkejutnya dia saat seseorang yang mirip dengannya berada di sebelahnya, dia mengusap dadanya beberapa kali dan berbicara dengan tenang, "Otouto, kau mengagetkanku. Dimana Boruto dan temannya?"

Saat Mitsuki ingin menjawab tiba-tiba suara teriakkan seperti ayam berkokok itu terdengar, membuat dua orang yang di juluki sebagai 'liang ge yue' itu meringis sambil menutup telinga. Dua orang itu pun berbalik badan dengan ekspresi tenang, terlihat seperti dewa yang penuh dengan kesucian. Semilir angin menerbangkan ujung jubah mereka.

"Guru Toneri!" teriak Boruto. Dia berlari menghampiri dua lelaki itu dan di belakangnya ada Sarada juga Shikadai.

Toneri tersenyum tipis, "Ada apa Boruto?"

Boruto menyengir, "Tidak ada."

Toneri mengulurkan tangannya mengusap kepala Boruto dengan lembut, "Apakah kau tidak ingin tinggal di sini saja?"

Boruto menggelengkan kepalanya, "Tidak, aku ingin menemui keluargaku!"

Toneri menggangguk ringan, "Baiklah, aku akan pergi dulu, berhati-hatilah." dia melangkah dan pergi.

"Baik Guru Toneri." Kata Sarada.

Boruto mengalihkan pandangannya pada Mitsuki, dia tersenyum lebar, "Mitsuki apa kau akan merindukanku?"

Mitsuki, "Tidak."

Boruto, "Aku yakin kau akan merindukanku nantinya, dan aku pastikan kau akan menungguku."

Mitsuki, "Mn." dia segera berbalik badan dan pergi.

Boruto memanggilnya, "Hei Mitsuki, apa kau tidak ingin mengucapkan kata-kata perpisahan padaku?"

Mitsuki telah berjalan cukup jauh, tetapi sebenarnya dia mendengar perkataan Boruto, dia bergumam, "Mn, hati-hati."

Di lain tempat, Boruto mengusap belakang kepalanya, dia mengerutkan bibirnya dan berkata, "Benar-benar dingin."

Sarada tiba-tiba berceloteh, "Kita sudah berada di sini selama tiga tahun dan kau menggodanya selama itu juga, tetapi lihat hasilnya? Bahkan kau tidak bisa berteman baik dengannya."

THE ENDLESS SUN [mitsuboru] ON GOINGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang