chp-17 [jatuh]

198 26 0
                                    

Peringatan: Sedikit kekerasan.
















Matahari terbit dengan sempurna, cahaya terik menerangi rumah-rumah kayu itu.

Boruto terbaring di atas tumpukkan jerami, tubuhnya tampak bersih, luka-luka di tubuhnya tidak terlihat, tampak luka-luka itu telah pulih. Boruto mengerjapkan matanya, sepasang iris cerah itu memandangi sekitar ruangan kecil.

Rumah kecil ini sudah di pastikan rumah miliknya di desa Meiyou Mingzi, Boruto mengusap matanya, denyutan sakit di kepalanya sudah tidak terasa, dia perlahan-lahan duduk, melakukan meditasi untuk memulihkan seluruh tubuhnya.

Setelahnya, Boruto terdiam, tatapannya tampak kosong begitu juga dengan pikirannya, dia mencengkram perutnya. Air mata mengalir perlahan di wajahnya, dia mengucap lirih, "Apa ... apa yang terjadi?"

Sepertinya dia melupakan sesuatu, yang dia ingat hanya Sarada yang menusuk perutnya beberapa kali dan dirinya tergeletak di tanah begitu saja.

"Istirahatlah lagi bocah!'

Boruto memutar bola matanya, menoleh ke samping kirinya, dan menghembuskan napas kasar, "Kau lagi, sedang apa kau disini Mi Bai!?"

Mi Bai, "Tidak ada, hanya menunggu kau terbangun dari tidurmu selama seminggu ini."

Boruto melebarkan bola matanya, terkejut, "APA!"

Mi Bai mendengus, "Bisakah kau tidak berteriak seperti itu? Aku rasa bagian dalam telingaku akan pecah sekarang juga."

Boruto berdeham, menggosok dagunya dan berkata, "Aku baru tahu ular itu memiliki telinga."

Mi Bai menggeram kesal, "Kau! Tentu saja aku memiliki telinga, BODOH!"

Boruto menutup kedua telinganya, teriakkan Mi Bai benar-benar membuat telinganya berdenyut sakit. Dia bangkit berdiri.

Melihatnya bangkit dari duduknya, Mi Bai segera berkata, "Kau masih dalam masa pemulihan. Jadi, tolonglah untuk duduk kembali."

Ekspresi wajah Boruto terlihat datar, "Aku sudah pulih, kau lihat?"

Mi Bai menggelengkan kepalanya, "Tidak untuk sekarang, untung saja tuanku berniat membantumu. Jika tidak, maka kau akan mati tergeletak di tanah."

Boruto mengerutkan keningnya, bertanya, "Tuanmu? Siapa? Aku mengira jika kau yang menolongku."

Mi Bai menghela napas, "Ternyata ingatannya tidak panjang hanya setengah dari itu."

Boruto tak berhenti-henti bertanya padanya, "Oh ayolah beritahu aku, siapa tuanmu? Lalu yang menolongku saat itu siapa? Bagaimana dengannya? Apa Sarada melukainya?"

Mi Bai menjawab sambil menghembuskan napas pelan, "Kau tahu seseorang yang di gelari dengan nama 'xin yue' ?, ya ... dia lah orangnya."

Boruto mengangkat alisnya, berpikir sejenak sebelum ekspresinya berbinar-binar, berujar dengan semangat, "Bulan sabit ya? Mitsuki yang berwajah datar itu? Pantas saja kau tak jauh beda dengannya."

Mi Bai berteriak, "APA KAU BILANG?!"

Boruto berujar santai, "Kenapa? Apa kau tidak terima? Kau tahu? Dia itu aneh, apakah dia tidak bisa tersenyum sekali pun?" Dia kembali duduk menghadap Mi Bai yang berada di depannya. Dia sama sekali tidak merasa terkejut dengan apa yang sudah Mi Bai katakan padanya, melainkan yang dia pikirkan saat ini adalah menggoda orang berwajah datar itu.

Mi Bai berkata, terdengar sangat marah padanya, "Jangan mengatai tuanku seperti itu, kau tahu?!"

Boruto mengangguk, "Ya, ya, ya, dimana dia sekarang? Aku ingin berterima kasih padanya."

THE ENDLESS SUN [mitsuboru] ON GOINGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang