chp-10 [Jiwa yang hancur]

360 35 7
                                    

Flashback end.

















Boruto tidur dalam posisi miring sepanjang malam. Separuh waktu dia habiskan dengan memikirkan apa yang sudah Mitsuki lakukan beberapa tahun belakangan ini, dan separuh lainnya dia gunakan untuk tidur. Begitu dia membuka mata saat pagi tiba, Mitsuki sudah hilang entah kemana.

Dia sudah berbaring dengan benar di atas tempat tidur dengan lengan terletak di kedua sisi tubuhnya. Begini baru terlihat benar. Boruto langsung menyingkap selimut yang menutupi tubuhnya. Jarinya terangkat ke udara.

Bersamaan, terdengar suara ketukan pada pintu kayu Ming Tai Yue.

Suara gadis remaja terdengar dari luar, "Permisi, apakah anda sudah bangun?"

Boruto, "Kenapa memanggilku pagi-pagi sekali?"

Gadis remaja, "Pagi sekali ... Tapi, sekarang sudah jam sembilan."

Semua orang di desa ini selalu bangun pada jam lima pagi dan tidur pada jam sembilan malam. Sementara itu Boruto selalu bangun pada jam sembilan pagi dan tidur pada jam satu malam, empat jam lebih terlambat dari desa Zhejiang.

Separuh malam Boruto habiskan dengan posisi miring yang tidak nyaman sehingga membuat pinggang dan punggungnya sekarang nyeri.

Dia berkata jujur, "Aku tidak bisa bangun."

Gadis remaja, "uhm, sekarang kenapa?"

Boruto, "Kenapa? Aku sudah di jamah Mitsuki."

Suara berat pria tiba-tiba terdengar, "Apa kau bilang!?"

Boruto berkata seperti dituduh, "Sungguh! Dia menjamahku sepanjang malam! Aku tidak bisa keluar. Aku tidak punya muka untuk melihat semua orang. "

Gadis remaja dan seorang pemuda itu saling tatap dengan wajah tercengang. Mereka tidak bisa masuk ke kamar Mitsuki tanpa izin, jadi mereka tidak bisa menyeretnya keluar.

Pemuda itu berteriak sarkas, "Kau benar-benar tidak tahu malu! Mitsuki itu bukan homo. Dia menjamah-mu?! Yang ada aku akan senang kalau bukan kau yang menjamah dia. Sekarang bangun Atau kau mau aku membunuh rekanmu itu?"

"Apa yang kau lakukan pada Pak tua?"

Gadis remaja bertanya, "Siapa pak tua?"

Boruto, "Orang yang kau sebutkan tadi."

Dia beranjak keluar dari Ming Tai Yue. Saat membuka pintu. Dia melebarkan matanya, bukankah ini Iwabe? dan gadis remaja ini? siapa dia? sangat tidak asing.

Dia meminta di antar ke tempat Pak tua berada. Dia di arahkan ke lapangan rumput. Pak tua berada di sana dan sedang duduk di tepian air terjun.

Boruto sangat gembira, "Indah sekali! Ayo Pak tua, kita mandi di air terjun ini."

Yu Huang, "Tidak. Kau saja."

Sebelum melangkahkan kakinya ke arah air terjun. Kedua orang yang berada di belakangnya berteriak, "Jangan!"

Boruto mengangkat alisnya lalu bertanya, "Kenapa?"

Keduanya hanya diam lalu menggelengkan kepala dan segera pergi. Boruto mengangkat bahunya dengan cepat dia melompat ke air dan segera berenang ke arah dinding yang mengalirkan air. Saat melewati air terjun itu, Alisnyaa bertaut bingung, Tempat apa ini? beberapa tahun lalu aku tidak pernah melihat tempat hening seperti ini.

Dilihatnya sebuah danau, aroma cendana menyeruak ke indra penciuman. Dia berdiri di tepian danau. Boruto melihat sekeliling dilihatnya seseorang berada di dalam danau itu. Bola matanya melebar.

THE ENDLESS SUN [mitsuboru] ON GOINGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang