chp-19 [Bunga kehidupan]

265 31 5
                                    

Boruto menatap keduanya, dia sungguh lupa tentang kejadian tahun lalu. Hanya ingatan tentang dia terjatuh dengan sendirinya itu saja.

Inojin juga Mitsuki menyerang satu sama lain, Mitsuki memblokir pedangnya, menyerangnya kembali dengan gesit, sangat terlihat jika dia benar-benar marah saat ini.

Inojin menatap Mitsuki, dia melengkungkan sudut bibirnya dan berkata, "Aku tidak pernah melihatmu semarah ini Mitsuki."

Mitsuki tidak menjawab, dia terus menyerangnya hingga bilah pedang itu menembus pada dada kanannya.

Inojin melebarkan bola matanya saat rasa dingin itu menusuk tubuhnya, dia mencengkram bilah pedang itu dan menariknya keluar, darah-darah itu terciprat saat pedang Mitsuki di tarik keluar dengan cepat.

Mitsuki memundurkan langkahnya, dia mendarat tepat di samping Boruto, dia menoleh, "Boru ... kau tidak apa-apa?"

Boruto menggeleng, dia tampak ragu-ragu untuk berkata, "Mitsuki, bisakah kau diam di sini saja, aku ingin berbicara sebentar dengannya."

Mitsuki sejenak terdiam namun dia mengangguk ringan, setelahnya Boruto segera menghampiri Inojin yang sedang terduduk, dia berjongkok di hadapannya dan bertanya, "Dimana Kawaki?"

Inojin menoleh, dia meringis dan berkata, "Sudah mati."

Mendengar hal ini, Boruto mengepalkan tinjunya, dia mengambil ancang-ancang untuk memukulnya namun sebuah suara yang dia kenali memanggilnya.

"Boruto? Kau kah itu?"

Boruto menoleh, bola matanya melebar, dengan cepat dia bangkit berdiri, dan berlari ke arah pemuda yang tentu saja adalah Kawaki.

Dia memeluk erat tubuh Kawaki, sudah lama sekali dia tidak memeluk temannya ini, "Aku merindukanmu Kawaki!"

Kawaki tertawa kecil, membalas dekapan itu dan mengusap kepalanya dengan lembut, "Kau ini, masih sama saja."

Boruto menengadah, "Dari mana saja kau?"

Kawaki menjawab, "Hanya jalan-jalan, hingga aku tak sengaja melihatmu dan temanmu itu berada di sini da-" ucapannya terpotong saat sebuah suara yang terdengar datar di telinga mereka.

"Lepas."

Kedua orang itu menoleh ke arah Mitsuki yang sudah berada di samping mereka dengan wajah datar seperti biasanya.

Boruto menggeleng, "Tidak, aku ingin bermain bersamanya, kau diam dan urus saja Inojin."

Mitsuki tidak bergeming namun pedangnya itu segera melayang ke arah Inojin dan bertarung sekali lagi. Boruto menganga, "Kenapa masih di sini?"

Mitsuki, "Siapapun bisa berada di sini, selagi pedangku menghalang Inojin lebih baik kita segera mencari bunga kehidupan."

Kawaki melepaskan pelukan itu dan mendengar perkataan Mitsuki pun langsung bertanya, "Bunga kehidupan? Bagaimana itu? Apakah bermanfaat?"

Boruto mengangguk, "Tentu saja, dia bisa mengembalikan jiwa-jiwa yang sudah hancur atau pun hilang untuk kembali pada tubuhnya lagi."

Kawaki ber-oh ria dan mengangguk, "Pergilah, aku akan menunggumu di sini."

Mendengar perkataan itu, Mitsuki segera meraih tangan Boruto dan menariknya dengan lembut, "Ayo Boruto, Kawaki tolong jaga Inojin, setelah kembali nanti aku akan membawa dia ke ruang bawah tanah di desa Zhejiang."

Kawaki mengeluh, "Padahal aku ingin ke rumah bordil saat ini dan bersantai."

Boruto memukul belakang kepalanya, "Pikiranmu selalu tentang itu, dasar."

THE ENDLESS SUN [mitsuboru] ON GOINGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang