[ 𝐌 ] Apakah kalian pernah mendengar tentang sebuah kisah, dari dongeng Cinderella? Dimana, Cinderella adalah seorang gadis yang hidup bersama seorang ibu dan kedua saudara tirinya. Dan tentu saja hidup Cinderella begitu sengsara, sebelum akhirnya...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
• • •
Untuk kedua kalinya, Lisa mendudukkan diri di hadapan para dewan sekaligus orang-orang yang memiliki saham di Lil's Mode. Tak banyak perbedaan terjadi dari pertemuan pertama beberapa hari lalu. Yang berbeda hanyalah, kini Lisa tidak sendirian. Melainkan, bersama seorang pria berusia sekitar 43 tahunan, berdiri tepat di belakangnya.
Mendudukkan diri dengan tegap, sorot mata Lisa jatuh ke arah bawah. Dimana tepat di hadapannya, beberapa berkas telah tersedia di sana. Sepertinya, pembahasan kali ini tak akan banyak perubahan dari pembahasan saat pertemuan pertama.
Suara ketuk langkah kaki terdengar jelas, melewati sisi kanan Lalisa. Namun, gadis itu sama sekali tak mengalihkan atensinya kendati Lisa sangat mengetahui siapa pemilik langkah kaki itu. Yakni, Lee Minjoon sang paman.
Suara dehem terdengar begitu Minjoon mendudukkan diri di kursi kebesarannya. Sebuah kursi yang terletak paling ujung, yang dahulu adalah tempat bagi ayah Lisa.
Sebuah kursi, yang harusnya menjadi milik Lisa.
"Baiklah, bisa kita mulai sekarang?" Suara Minjoon kembali menguar, memecah senyap yang melanda ruangan besar nan bersih tersebut. Suara yang seketika, membuat Lisa mendongakkan kepala dan mengalihkan atensinya secara penuh.
Suara gemerasak berkas kini terdengar memenuhi ruangan. Tak ubahnya dengan Lisa, gadis itu juga terlihat serius dengan segala berkas di hadapannya. Berkas berisi materi tentang pembahasan di meeting kali ini.
"Lalisa, apa kau sudah mempelajari dengan baik pembahasan kita kali ini?" Suara Minjoon tiba-tiba menguar. Terdengar keras memecah senyap yang melanda. Dan tentu saja, sangat menusuk kedua rungu Lalisa.
Mengangkat wajah, seulas senyum tipis tersungging di wajah Lisa. Wanita itu lantas bersuara, tanpa mengendurkan senyumnya sedikitpun. "Tenang paman-- ah maaf. Maksudku, tenang saja presdir Lee... Kali ini, saya tak akan mengecewakan anda."
Ucapan Lisa, sontak membuat Minjoon kembali berdehem dengan sorot mata yang teralih pada berkas di hadapannya. Tak lupa, pria paruh baya itu mengenakan kacamata miliknya, dan bersiap memulai rapat. Terlebih, seorang wanita yang berperan sebagai moderator, telah bersiap untuk memulai dan mengawal hingga forum diskusi hari ini usai.
Kini, seluruh atensi peserta forum tertuju pada layar proyektor yang telah menyala. Menampilkan berbagai data beserta grafik tertera dengan jelas di sana. Data tentang penjualan berbagai produk pakaian milik Lil's Mode yang tampak stuck, tak menunjukkan penurunan ataupun perkembangan yang signifikan.
Tampak fokus dengan segala penjelasan moderator, sorot mata Lisa sesekali beralih pada layar proyektor. Hingga sekejap berikutnya, wanita itu beralih pada berkas-berkas yang berada di hadapannya. Memfokuskan diri sejenak, dan tersadar akan sesuatu. Dimana, lagi-lagi perkataan Jungkook adalah benar.
Terngiang jelas dalam ingatan Lisa, tentang perbincangan antara dirinya dan Jungkook semalam. Dimana saat keduanya berbaring melepas lelah, tepat setelah pertempuran panas di antara keduanya, Jungkook bertanya tentang segala hal secara mendetail tentang apa yang terjadi di rapat dewan pertama kali. Dan dengan terus terang pula, Lisa menjawab jika ia begitu buta akan segala produk yang bahkan di keluarkan oleh perusahaannya sendiri.